in partnership with Indosiar

April Juara 3 Dangdut Academy 7 Ungkap Suka Duka Jadi Pengamen

April Juara 3 Dangdut Academy 7 Ungkap Suka Duka Jadi Pengamen
April Dangdut Academy 7 (KapanLagicom/Budy Santoso)

Kapanlagi.com - Afriyani Mida Soleha atau yang kerap disapa April menyimpan kisah penuh perjuangan sebelum dikenal lewat Dangdut Academy 7. April mengaku tak pernah menyangka bisa melangkah sejauh ini di kompetisi, mengingat latar belakang hidupnya yang jauh dari kata mudah.

Beberapa waktu lalu Tim KapanLagi mendapatkan kesempatan wawancara langsung dengan beberapa peserta Dangdut Academy 7 termasuk April. Salah satunya soal perjuangan April hingga bisa di titik saat ini.

Baca berita terbaru Dangdut Academy 7 di Liputan6.com

1. Tak Berani Pasang Target

April mengatakan sejak awal mengikuti DA7, ia tak berani memasang target terlalu tinggi. Bertahan hingga enam besar saja sudah menjadi kejutan besar baginya, mengingat jumlah peserta yang sangat banyak di awal kompetisi.

April tak berani pasang target di kompetisi Dangdut Academy 7. (cr: KapanLagicom)

"Nggak nyangka aja bisa sampe top 6. Yang awalnya kan DA itu banyak banget pesertanya, tiba-tiba yang tersisa cuma 6 aja, itu nggak nyangka, Kak," ujar April.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Jadi Pengamen Cilik Bersama Sang Ayah

Sebelum dikenal lewat panggung Dangdut Academy, April menjalani keseharian sebagai pengamen cilik bersama sang ayah. Aktivitas tersebut ia lakukan demi membantu perekonomian keluarga yang saat itu berada dalam kondisi sulit. Tak hanya mengamen, April juga sempat melakukan live streaming bersama ibunya untuk mencari tambahan penghasilan.

"Sebelum ikut DA ini, April tuh kesehariannya sebelum live streaming itu kadang ngamen di jalan sama Ayah. Sehari-hari buat nyari, karena ekonomi dulu sulit banget. Terus sesudah ngamen, April live streaming sama Mama, keliling desa ke desa, pasar ke pasar, jalan ke jalan," tuturnya.

3. Ungkap Suka Duka Jadi Pengamen

Dalam aktivitas mengamen tersebut, peran ayah dan April terbagi jelas. Sang ayah bertugas membawa peralatan, sementara April bernyanyi. Aktivitas itu sekaligus menjadi sarana latihan vokal bagi April, terutama melatih pernapasan karena harus bernyanyi sambil berjalan.

Perjalanan mengamen April tak lepas dari suka dan duka. (cr: Youtube Eka Astriani Official)

Perjalanan mengamen itu tak lepas dari suka dan duka. April mengenang momen kebersamaan dengan ayahnya sebagai kenangan indah yang sulit dilupakan. Namun, ada pula pengalaman berat yang masih membekas hingga kini.

"Sedihnya itu waktu kehujanan. Apalagi kita kan kalau ngamen tuh jauh-jauh ya Kak, jadi kan naik motor. Waktu dulu tuh nggak punya motor, minjem motor saudara. Itu pun motornya pun udah lama, udah tua gitu. Jadi kehujanan, kepanasan, kadang sampai tengah malam pun belum pulang karena kehujanan, Kak," kata April ketika ditanya oleh KapanLagi.

4. Cinta Dengan Musik Dangdut Sejak Kecil

Kecintaan April pada musik dangdut sendiri sudah tumbuh sejak usia dini. Ia mengaku mulai mengenal dangdut karena terinspirasi dari sang ayah yang gemar bernyanyi dan mengikuti Dangdut Academy sejak musim pertama. Perlahan, kehidupan keluarga April mulai berubah setelah ia aktif melakukan live streaming dan menerima virtual gift.

"Yang dulunya ekonominya sulit, sekarang bisa terbantu juga buat renovasi rumah, buat jajan adek, buat makan keluarga sehari-hari di rumah. Berkat Indosiar, alhamdulillah masya Allah," ungkap April penuh syukur.

Menutup ceritanya, April menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga dan para pendukung setianya yang terus memberikan doa dan semangat selama perjalanannya di DA7.

"Tanpa kalian, April bukan siapa-siapa," tutupnya.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

Rekomendasi
Trending