Kapanlagi.com - Terkadang kita perlu menyindir teman yang bersikap menyebalkan atau munafik. Namun, gunakanlah dengan bijak dan pada situasi yang tepat. Tujuan utamanya adalah untuk menyadarkan, bukan untuk menyakiti. Berikut ini 350 kata kata sindiran buat teman yang bisa kamu gunakan:
1. Teman sejati tidak akan pernah membohongimu.
2. Lebih baik sendiri daripada bersama teman palsu.
3. Jangan terlalu berharap pada orang lain, nanti kecewa.
4. Teman datang dan pergi, tapi aku tidak menyangka kamu juga.
5. Aku merindukanmu yang dulu, yang selalu peduli padaku.
6. Ternyata, tidak semua yang tersenyum padamu adalah temanmu.
7. Terkadang kita perlu kehilangan teman untuk menemukan yang sejati.
8. Lebih baik punya sedikit teman sejati daripada banyak teman palsu.
9. Teman sejati akan menusukmu dari depan, bukan dari belakang.
10. Jangan terlalu bergantung pada orang lain, mereka bisa pergi kapan saja.
11. Dulu kita dekat, sekarang kamu berubah jadi orang asing.
12. Aku kangen dengan kamu yang dulu, bukan yang sekarang.
13. Ternyata waktu bisa mengubah segalanya, termasuk persahabatan kita.
14. Kamu berubah atau memang dari dulu seperti ini?
15. Aku tidak menyangka kamu akan berubah secepat ini.
16. Dulu kita sering bersama, sekarang jangankan bertemu, membalas chat saja tidak.
17. Aku masih sama, tapi kamu sudah berubah.
18. Ternyata orang bisa berubah secepat membalikkan telapak tangan.
19. Kamu berubah atau hanya melepas topeng?
20. Dulu kita sahabat, sekarang kita hanya kenalan.
21. Aku benci orang bermuka dua. Sulit memutuskan muka mana yang harus kutampar duluan.
22. Kamu mengingatkanku pada uang receh. Bermuka dua dan tidak berharga.
23. Lebih baik punya musuh yang jujur daripada teman yang munafik.
24. Orang munafik selalu tersenyum di depan, tapi menusuk dari belakang.
25. Hati-hati dengan orang yang selalu memujimu di depan.
26. Teman palsu seperti bayangan, mengikutimu saat cerah tapi menghilang saat gelap.
27. Jangan percaya pada orang yang senyumnya palsu.
28. Lebih baik sendirian daripada dikelilingi orang-orang munafik.
29. Orang munafik pandai berpura-pura baik.
30. Teman sejati tidak akan menjelek-jelekkanmu di belakang.
31. Ternyata kamu hanya mendekat saat butuh saja.
32. Aku bukan ATM yang bisa kamu ambil uangnya kapan saja.
33. Jangan datang padaku hanya saat kamu butuh bantuan.
34. Aku lelah selalu memberi tanpa pernah menerima.
35. Ternyata selama ini kamu hanya memanfaatkanku.
36. Kamu ingat aku hanya saat butuh sesuatu.
37. Aku bukan tempat sampah yang bisa kamu buang kapan saja.
38. Jangan jadikan aku pilihan terakhir saat tidak ada yang lain.
39. Aku bukan orang yang bisa kamu manfaatkan seenaknya.
40. Ternyata selama ini persahabatan kita hanya sepihak.
41. Jangan terlalu tinggi terbang, nanti jatuhnya sakit.
42. Sombong itu tanda orang tidak percaya diri.
43. Ingat, roda kehidupan selalu berputar.
44. Jangan merasa paling hebat, masih banyak yang lebih hebat darimu.
45. Orang sombong biasanya menutupi kekurangannya.
46. Rendah hati itu lebih indah daripada sombong.
47. Jangan lupa diri hanya karena sedikit kesuksesan.
48. Orang sombong akhirnya akan jatuh sendiri.
49. Kesombonganmu membuatmu kehilangan teman.
50. Ingat, kamu bukan siapa-siapa tanpa orang lain.
51. Dunia tidak berputar hanya untukmu saja.
52. Cobalah sekali-kali memikirkan orang lain.
53. Keegoisan hanya akan membuatmu kesepian.
54. Jangan selalu mementingkan diri sendiri.
55. Hidup itu tentang memberi, bukan hanya menerima.
56. Orang egois akhirnya akan ditinggalkan.
57. Cobalah berempati pada orang lain.
58. Kamu tidak bisa hidup sendiri di dunia ini.
59. Belajarlah untuk berbagi dengan orang lain.
60. Jangan hanya memikirkan keuntungan diri sendiri.
61. Mulutmu harimaumu.
62. Orang yang suka bergosip biasanya hidupnya tidak tenang.
63. Jangan sibuk mengurusi hidup orang lain.
64. Lebih baik introspeksi diri daripada menggosipkan orang.
65. Orang yang suka bergosip biasanya tidak punya prestasi.
66. Jaga mulutmu, jangan sampai menyakiti orang lain.
67. Gosip hanya membuat hidupmu tidak tenang.
68. Lebih baik diam daripada bicara yang tidak perlu.
69. Orang bijak tidak suka bergosip.
70. Jangan menilai orang dari gosip yang beredar.
71. Orang hebat tidak perlu pamer.
72. Pamer itu tanda orang tidak percaya diri.
73. Lebih baik diam tapi berisi daripada banyak bicara tapi kosong.
74. Jangan terlalu sering pamer, nanti malah jadi bahan omongan.
75. Orang yang suka pamer biasanya menutupi kekurangannya.
76. Pamer itu tidak ada gunanya.
77. Lebih baik rendah hati daripada suka pamer.
78. Orang yang suka pamer biasanya tidak disukai.
79. Pamer hanya akan membuatmu kehilangan teman.
80. Ingat, masih banyak yang lebih hebat darimu.
81. Sekali bohong, selamanya tidak dipercaya.
82. Kebohongan hanya akan menyakiti diri sendiri.
83. Jujur itu lebih menenangkan daripada berbohong.
84. Orang yang suka bohong biasanya hidupnya tidak tenang.
85. Lebih baik jujur meski menyakitkan daripada bohong yang menenangkan.
86. Bohong itu dosa, ingat itu.
87. Jangan biasakan berbohong, nanti jadi kebiasaan.
88. Orang yang suka bohong akhirnya akan ketahuan juga.
89. Bohong hanya akan menambah masalah.
90. Jujur itu indah, cobalah untuk selalu jujur.
91. Mudah mengkritik, sulit melakukan.
92. Jangan hanya bisa mengkritik, tunjukkan aksimu.
93. Kritik tanpa solusi itu tidak ada gunanya.
94. Orang yang suka mengkritik biasanya tidak bisa apa-apa.
95. Lebih baik introspeksi diri daripada mengkritik orang lain.
96. Jangan hanya bisa bicara, tunjukkan buktinya.
97. Kritik yang membangun itu baik, tapi jangan berlebihan.
98. Orang bijak tidak suka mengkritik.
99. Jangan menilai orang dari kekurangannya saja.
100. Lebih baik memberi contoh daripada hanya mengkritik.
101. Jangan merasa paling pintar.
102. Masih banyak yang lebih tahu darimu.
103. Orang yang suka menggurui biasanya tidak disukai.
104. Lebih baik diam kalau tidak tahu.
105. Jangan sok tahu kalau memang tidak tahu.
106. Menggurui itu tidak sopan.
107. Belajarlah untuk mendengarkan orang lain.
108. Orang bijak tidak suka menggurui.
109. Jangan merasa paling benar sendiri.
110. Menggurui hanya akan membuatmu kehilangan teman.
111. Setiap orang punya jalannya masing-masing.
112. Jangan membandingkan hidupmu dengan orang lain.
113. Fokus pada dirimu sendiri, bukan orang lain.
114. Membanding-bandingkan hanya akan membuatmu tidak bahagia.
115. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
116. Jangan iri dengan keberhasilan orang lain.
117. Lebih baik introspeksi diri daripada membandingkan dengan orang lain.
118. Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki.
119. Jangan menilai orang dari luarnya saja.
120. Membanding-bandingkan hanya akan membuatmu stress.
121. Jangan meremehkan orang lain.
122. Kamu tidak tahu kemampuan orang sebenarnya.
123. Orang yang suka meremehkan biasanya tidak percaya diri.
124. Meremehkan orang lain itu tidak baik.
125. Jangan menilai buku dari sampulnya saja.
126. Belajarlah untuk menghargai orang lain.
127. Meremehkan hanya akan membuatmu malu sendiri.
128. Orang bijak tidak suka meremehkan.
129. Jangan merasa paling hebat sendiri.
130. Meremehkan orang lain itu tanda orang sombong.
131. Urus saja hidupmu sendiri.
132. Jangan sibuk mengurusi hidup orang lain.
133. Fokus pada dirimu sendiri.
134. Mencampuri urusan orang lain itu tidak sopan.
135. Belajarlah untuk menghargai privasi orang lain.
136. Jangan sok tahu tentang hidup orang lain.
137. Lebih baik introspeksi diri daripada mengurusi orang lain.
138. Orang bijak tidak suka mencampuri urusan orang lain.
139. Jangan menilai orang dari luarnya saja.
140. Mencampuri urusan orang lain hanya akan membuatmu tidak disukai.
141. Jaga mulutmu, jangan sampai menyakiti orang lain.
142. Orang yang suka membicarakan orang lain biasanya hidupnya tidak tenang.
143. Lebih baik introspeksi diri daripada membicarakan orang lain.
144. Membicarakan orang lain itu tidak baik.
145. Jangan menilai orang dari gosip yang beredar.
146. Belajarlah untuk menghargai orang lain.
147. Membicarakan orang lain hanya akan membuatmu tidak disukai.
148. Orang bijak tidak suka membicarakan orang lain.
149. Jangan sibuk mengurusi hidup orang lain.
150. Fokus pada dirimu sendiri, bukan orang lain.
151. Jangan suka memanipulasi orang lain.
152. Memanipulasi itu tidak baik.
153. Orang yang suka memanipulasi biasanya tidak disukai.
154. Belajarlah untuk jujur.
155. Memanipulasi hanya akan membuatmu kehilangan kepercayaan orang lain.
156. Jangan mempermainkan perasaan orang lain.
157. Orang bijak tidak suka memanipulasi.
158. Memanipulasi itu dosa.
159. Jangan mengambil keuntungan dari orang lain.
160. Memanipulasi hanya akan membuatmu sendirian.
161. Jangan jadi penjilat.
162. Orang yang suka menjilat biasanya tidak punya pendirian.
163. Menjilat itu memalukan.
164. Belajarlah untuk jujur.
165. Jangan jadi orang yang munafik.
166. Menjilat hanya akan membuatmu kehilangan harga diri.
167. Orang bijak tidak suka menjilat.
168. Jangan jadi orang yang bermuka dua.
169. Menjilat itu tidak ada gunanya.
170. Lebih baik jujur meski menyakitkan daripada menjilat.
171. Jangan suka mengadu domba.
172. Mengadu domba itu tidak baik.
173. Orang yang suka mengadu domba biasanya tidak disukai.
174. Belajarlah untuk menjadi penengah.
175. Mengadu domba hanya akan membuatmu kehilangan teman.
176. Jangan mempermainkan perasaan orang lain.
177. Orang bijak tidak suka mengadu domba.
178. Mengadu domba itu dosa.
179. Jangan membuat orang lain bermusuhan.
180. Mengadu domba hanya akan membuatmu sendirian.
181. Jangan terlalu sering cari perhatian.
182. Orang yang suka cari perhatian biasanya tidak percaya diri.
183. Cari perhatian itu memalukan.
184. Belajarlah untuk rendah hati.
185. Jangan jadi orang yang berlebihan.
186. Cari perhatian hanya akan membuatmu tidak disukai.
187. Orang bijak tidak suka cari perhatian.
188. Jangan jadi orang yang norak.
189. Cari perhatian itu tidak ada gunanya.
190. Lebih baik diam tapi berisi daripada banyak tingkah tapi kosong.
191. Kamu pikir dunia ini hanya berputar di sekitarmu, ya?
192. Ternyata kamu memang spesialis mengganggu kebahagiaan orang lain.
193. Jangan heran kalau orang-orang jauh-jauh dari mu, karena kamu memang layaknya racun sosial.
194. Kalo kamu punya kewajiban mundur, kamu pasti nggak akan pernah maju.
195. Kalau kepala sudah keras, hati-hati jangan sampai hatinya juga ikut keras.
196. Kemampuan untuk membangun tembok antara dirimu dan orang lain memang luar biasa.
197. Sudah berani berbuat sesuatu yang salah, tapi nggak berani dihadapin.
198. Kamu harusnya buka mata lebar-lebar, bukan cuma buat melihat diri sendiri.
199. Kalo mindset cuma buat jalur tunggal, mending di depan taksi aja.
200. Secanggih apapun kamu membuai logika palsu, tetap aja palsu.
201. Entah mengapa, kamu selalu ingin menjadi pusat perhatian, tapi sepertinya tidak terlalu berharga.
202. Bukan semua orang memiliki waktu untuk mendengarkan keluhanmu yang tidak pernah berhenti.
203. Kamu tidak selalu harus benar, belajarlah menerima pendapat orang lain tanpa harus mengecilkan mereka.
204. Mungkin memang kamu merasa selalu paling hebat, tapi percayalah, itu hanya di mata dan duniamu sendiri.
205. Hidup ini bukan permainan yang harus kamu menangkan setiap saat, jadi jangan terlalu serius.
206. Bukan semua orang tertarik dengan ceritamu yang terlalu dibesar-besarkan seperti itu.
207. Oh, maaf. Aku lupa bahwa dunia berkisar hanya pada dirimu.
208. Kamu selalu merasa lebih unggul dari orang lain, tapi sebenarnya tidak semua hal tentangmu menarik perhatian.
209. Ketahuilah, ceritamu yang terlalu bombastis hanya membuat orang merasa bosan.
210. Menyadari bahwa kamu tidak selalu benar akan membuat hidupmu lebih menyenangkan, percayalah.
211. Kamu seharusnya bersyukur masih memiliki teman-teman yang sabar dengan tingkah lakumu.
212. Tidak heran kalau kamu selalu sendirian, siapa yang tahan dengan sikapmu?
213. Tolong berhentilah memperlakukan orang lain dengan sembrono dan tidak peduli.
214. Bisa tolong jauh-jauhlah dari sini, aku sedang ingin menikmati kedamaian tanpamu.
215. Kebiasaanmu yang egois sudah menyebar seperti virus, ya?
216. Kamu memang pintar, tapi sayangnya kecerdasanmu tidak pernah terpancar dalam perilaku.
217. Ingin menjadi center of attention terus, tapi tanpa menyadari bahwa itu bukan karena kebaikanmu.
218. Setiap kali bicara, rasanya seperti sedang mendengarkan sebuah drama tanpa akhir.
219. Sudah saatnya kamu belajar untuk tidak selalu merasa bahwa dunia ini berputar hanya untukmu.
220. Kamu seperti penyakit yang menular, tapi sayangnya tidak ada obat untuk keegoisanmu.
221. Bisa tidak, mulutmu diam saja? Hanya membuat suasana menjadi tidak nyaman.
222. Setiap kali ngobrol, aku merasa seperti aku harus menanggung bola duniamu.
223. Kamu pikir dunia ini milikmu sendiri ya? Tidak usah selalu mencoba untuk mendominasi.
224. Oh, jadi kamu memang tidak pernah salah? Aku terkesan dengan tidak adanya sifat rendah hati.
225. Mungkin sebaiknya kamu membuat buku tentang betapa berharga pendapatmu.
226. Aku bahagia saat kamu tidak ada, karena tidak ada yang lebih menyebalkan darimu.
227. Kamu memang seperti cuaca yang tidak menentu, tapi tidak seindah cuaca.
228. Wah, kamu benar-benar ahli dalam membuat orang merasa tidak dihargai.
229. Hampir semua orang kesal dengan sikap egois dan angkuhmu.
230. Menyebalkan banget kalau harus selalu menang sendiri, kan?
231. Kalau tidak mau dijauhi, sebaiknya perbaiki sikapmu yang kurang menyenangkan.
232. Jangan pikir semua orang akan selalu memaklumi tingkah laku selfishmu.
233. Sudah saatnya kamu belajar untuk menghargai pendapat orang lain.
234. Jangan heran kalau orang-orang jadi muak dengan sikap superioritasmu.
235. Tidak semua orang senang dengan drama dan perhatian berlebihan dari dirimu.
236. Sudah seharusnya kamu bisa membaca situasi tanpa harus selalu menjadi pusat perhatian.
237. Mulailah memahami bahwa tidak semua orang tertarik dengan omong kosongmu.
238. Kenapa susah sekali untuk mengakui kesalahanmu?
239. Kalau tidak mau dicemooh, sebaiknya ubah sikapmu yang sok sempurna.
240. Dulu menyenangkan, sekarang justru menjadi sosok yang menyebalkan.
241. Suka sekali mengkritik tapi tidak pernah mau menerima kritik.
242. Hampir semua orang muak dengan sikap overactingmu.
243. Kalau tidak mau dianggap sombong, sebaiknya kamu belajar untuk tahu diri.
244. Jangan heran kalau hubungan pertemananmu mulai merenggang karena sikapmu yang mengganggu.
245. Nikmati kesepianmu karena memang tidak semua orang tahan dengan tingkah laku menyebalkanmu.
246. Sudah saatnya kamu belajar untuk tidak selalu menyela dan mendominasi pembicaraan.
247. Mungkin saja kamu tidak menyadari, tapi sikapmu yang sombong sudah mulai membuat orang jengkel.
248. Jangan heran kalau tidak ada yang mau mendekatimu lagi, karena sikapmu yang nggak nyantai.
249. Mulai sekarang, ubah sikapmu yang selalu merasa paling benar.
250. Membenarkan kesalahan sendiri tapi selalu mencari kesalahan orang lain, udah biasa banget!
251. Wah, kamu emang jago banget pura-pura ga tau, ya?
252. Setiap kali ngomong, kayaknya kepalamu penuh awan gelap.
253. Kalo keles, rasanya bikin pengen berteriak aja.
254. Teman yang nggak tahu diri, benar-benar kamu sekali.
255. Gak tau malu banget, ya?
256. Bukan karena aku iri, tapi serius deh, kamu itu ngeganggu banget.
257. Bener-bener gak sadar apa-apa.
258. Kamu _itu mirip laba-laba, suka bikin jaring tipu-tipu.
259. Ga heran kalo banyak yang gak tahan sama prilaku kamu.
260. Duh, capek deh liat tingkah laku kamu yang sok innocent.
261. Udah kayak anak kecil aja, ga mau ngaku salah terus.
262. Kayaknya gede tapi otaknya kecil banget.
263. Bener-bener bikin emosi aja tiap kali ketemu.
264. Suka-suka kamu aja terus, kasian banget.
265. Gak pernah mikirin orang lain, ya?
266. Udahlah, mending belajar gimana caranya tukar pikiran yang baik.
267. Jangan selalu bikin suasana jadi kacau, deh.
268. Bodo amat, ga peduli sama orang lain.
269. Mulutmu kayak tukang fitnah aja.
270. Udah tau salah, masih aja ngeyel terus.
271. Emangnya berani aja ya nyakitin hati orang lain.
272. Kepo banget, ya? Udahlah, ngebuat emosi aja terus.
273. Coba deh duduk sebentar, dan renungkan sedikit sifatmu yang menyebalkan.
274. Mau aja deh, terus jadi beban buat orang lain.
275. Intinya, kamu tuh iritasi banget buat orang lain.
276. Jangan heran kalo banyak yang gak tahan sama sikapmu.
277. Udah sering dibilangin, tapi tetep aja sok-sok an gitu.
278. Kalo mau jadi manusia, coba deh mikirin perasaan orang lain.
279. Udahlah, nggak usah sok innocent, deh.
280. Kalo mau ngomong, coba deh mikirin apa yang keluar dari mulutmu.
281. Itu kepalamu bukan buat pajangan, kok, dipake mikirin orang lain dikit.
282. Suasana jadi kacau mulu gara-gara sikap kamu yang nggak nyaman.
283. Udah capek ngeliat sikap kamu yang sok-tahu terus.
284. Terus terang aja, kamu tuh nyebelin banget.
285. Kayaknya perlu banget deh belajar tata krama.
286. Udah tau waktu itu gak enak, masih aja terus-terusan nyebelin.
287. Mulutmu bikin pengen kasih semprot aja.
288. Jujur, susah banget untuk bisa nyaman sama sikap kamu.
289. Bosen banget deh, tiap kali ketemu malah bikin bete.
290. Bener-bener, nggak punya rasa malu sama sekali.
291. Nggak lucu, deh, terus-terusan bikin orang lain kesel.
292. Gak semua hal bisa diterima dengan santai kayak kamu.
293. Jelek banget, sih, kamu nggak pernah mikirin perasaan orang lain.
294. Emangnya kamu tuh paling bener, ya?
295. Kalo udah begini, mendingan adu argumen yang bermanfaat aja.
296. Ih, capek banget deh, tiap kali ketemu pasti ada drama.
297. Kadang-kadang beneran pengen ngeselin balik, tapi kasian aja.
298. Kelewat ngebosenin, deh, sebenernya.
299. Sudahlah, kalo nggak bisa ngomong yang bermanfaat, mendingan diam aja.
300. Udah tau dirinya nyebelin, masih aja sok-sok an.
301. Kamu pikir dunia ini hanya berputar di sekitarmu, ya?
302. Ternyata kamu memang spesialis mengganggu kebahagiaan orang lain.
303. Jangan heran kalau orang-orang jauh-jauh dari mu, karena kamu memang layaknya racun sosial.
304. Kalo kamu punya kewajiban mundur, kamu pasti nggak akan pernah maju.
305. Kalau kepala sudah keras, hati-hati jangan sampai hatinya juga ikut keras.
306. Kemampuan untuk membangun tembok antara dirimu dan orang lain memang luar biasa.
307. Sudah berani berbuat sesuatu yang salah, tapi nggak berani dihadapin.
308. Kamu harusnya buka mata lebar-lebar, bukan cuma buat melihat diri sendiri.
309. Kalo mindset cuma buat jalur tunggal, mending di depan taksi aja.
310. Secanggih apapun kamu membuai logika palsu, tetap aja palsu.
311. Jangan heran jika orang lain udah bosan, kasihan diem sama karakter gitu.
312. Jadi orang hebatnya hanya di dunianya sendiri ya? Kaget memang.
313. Menjadi kritikus sosial andal dalam menunjukkan kesombongan tak terbatas.
314. Jangan heran jika terompet suaramu mendapat hormat lebih atas keberanian mengecewakan manusia.
315. Mungkin kalau berperilaku lebih baik, bukan cuma koin receh yang datang kepadamu.
316. Kamu bukan pahlawan tanpa tanda jasa, kamu lebih tepat disebut sebagai penyebar virus mental.
317. Jangan salahkan orang lain atas pendekatan jarakmu yang jauh.
318. Kekuatan membangun dinding curiga dan ketakutan, tapi sayangnya bukan untuk melindungi orang lain.
319. Kesia-siaanlah mencari nilai kebaikan di dirimu yang mekar, karena ternyata hanya ada bunga busuk.
320. Hidupmu seperti hari Senin yang membosankan, tapi sayangnya tidak ada libur untuk orang lain.
321. Percayalah, kejujuran itu memang pahit, tapi nggak sesakit kepalsuan yang kamu biarkan berkembang.
322. Dalam kamarmu yang tenang, memang nggak ada kata-kata manis yang bisa menghiasi kebisuan semu.
323. Ketidakpedulian bukan cara untuk menjaga batas pribadimu, itu hanya menandakan kedangkalan.
324. Seberani apapun kamu bertindak, tetap saja pengecut yang nggak berani menghadapi kenyataan.
325. Kekuatan untuk mengubah dunia? Stop bermimpi, lebih baik mulai dengan mengubah dirimu sendiri.
326. Jangan heran kalau orang lain lebih memilih diam, karena lebih baik diam daripada bersentuhan dengan polusi hati seperti kamu.
327. Sudah cukup banyak yang terjangkit virus ketidakpedulian, jangan jadi sumber penyebarannya.
328. Kebusukan yang merajalela tidak akan pernah diakui kekejaman manusia seperti kamu.
329. Sungguh luar biasa, kamu mampu menjaga hati agar tetap kosong dari belas kasihan.
330. Jangan merasa hebat dengan kesendiriannya, itu hanya menunjukkan betapa buruknya interaksi sosialmu.
331. Terkadang aku merasa seperti menjadi pelayan pribadimu karena kamu selalu meminta bantuan tanpa berfikir panjang.
332. Kamu selalu merasa menjadi pusat perhatian, tapi sebenarnya tidak semua hal tentangmu menarik perhatian.
333. Aku hampir lupa bahwa dunia ini tidak berputar hanya untuk memenuhi keinginanmu.
334. Menyadari bahwa kamu tidak selalu benar akan membuat hidupmu lebih menyenangkan, percayalah.
335. Pada akhirnya, bukan semua orang ingin mendengar ceritamu yang tidak pernah berakhir.
336. Kadang aku merasa ingin memberi peringatan âhati-hati, jangan jatuh dari atas ego-mu yang terlalu tinggiâ.
337. Sibuk menilai orang lain, tapi kamu tidak pernah melihat cermin untuk melihat dirimu sendiri.
338. Memang, menjadi pusat sorotan itu membuatmu bahagia, tapi tidak untuk orang lain.
339. Kamu terlalu memaksakan diri untuk selalu menjadi yang paling hebat, padahal sebenarnya tidak perlu.
340. Kamu bisa saja menjadi pusat perhatian, tapi itu bukan berarti kamu memiliki hak untuk meremehkan orang lain.
341. Meneriaki orang lain tidak akan membuatmu terlihat lebih superior, malah sebaliknya.
342. Mengkritik semua hal tidak akan membuatmu menjadi orang yang lebih pintar, hanya lebih menjengkelkan.
343. Kamu terlalu fokus pada kesalahan orang lain, sehingga tidak pernah melihat bahwa dirimu sendiri juga tidak sempurna.
344. Sungguh kau bagai bunga mawar, indah tapi berduri.
345. Cermin, cermin di dinding, siapa yang paling tidak tahu diri di sini?
346. Manusia tidak bisa selalu menjadi penonton dalam kehidupanmu yang tidak pernah berhenti drama.
347. Mungkin kamu tidak menyadari, tapi perhatianmu yang berlebihan membuatmu terlihat tidak asli.
348. Bukan semua orang ingin dikelilingi oleh energi negatifmu yang selalu meracuni suasana.
349. Hidup ini bukan pertunjukan untukmu, jangan membuat dirimu seakan-akan menjadi bintang di setiap adegannya.
350. Kamu terlalu terobsesi dengan menang sendiri, tanpa pernah berpikir bahwa hidup ini bukan tentang menang atau kalah.
Itulah kata-kata sindiran buat teman bisa menjadi cara untuk mengungkapkan kekecewaan atau ketidakpuasan terhadap sikap teman yang kurang menyenangkan. Masih banyak rekomendasi kata-kata yang bisa KLovers ketahui lagi dengan membaca artikel kapanlagi.com loh. Karena, kalau bukan sekarang, KapanLagi?