350 Kata-Kata Sindiran Kena Mental yang Pedas, Menohok, Satir, dan Bikin Sadar Diri!


Showbiz | Jum'at, 7 Maret 2025 21:22

Kapanlagi.com - Kata-kata sindiran kena mental bisa menjadi cara untuk mengungkapkan kekesalan atau kekecewaan secara tidak langsung. Namun perlu diingat untuk tetap bijak dalam menggunakannya agar tidak menyakiti perasaan orang lain secara berlebihan. Berikut ini adalah kumpulan kata-kata sindiran kena mental yang bisa digunakan untuk berbagai situasi:

1 dari 25 halaman

1. Sindiran Halus Namun Menusuk

dua wanita membelakangi (credit: pexels.com)

1. Omonganmu penuh kata-kata bijak, tapi kelakuanmu belum sesuai dengan ucapanmu sendiri.

2. Yang kosong otaknya, justru paling banyak bicaranya.

3. Jangan bangga dengan pemberian orang tua, banggalah dengan apa yang bisa kamu berikan pada mereka.

4. Hati-hati cerita masalah pada teman, ingat temanmu juga punya teman lain.

5. Bukan masalah benar atau salah, masalahnya adalah kamu yang selalu merasa paling benar.

6. Orang bijak akan malu jika kata-katanya lebih baik dari tindakannya.

7. Kamu mirip uang receh, bermuka dua dan tidak berharga.

8. Bergaya boleh saja asal mampu, jangan sampai memeras keringat orang tua.

9. Haters adalah makhluk yang diciptakan Tuhan agar kita jadi lebih baik dari mereka.

10. Suatu hari nanti akan kubeli mulut mereka yang merendahkan dan tidak menghargaiku.

11. Lebih baik tidak punya teman daripada punya teman yang diam-diam membenci.

12. Lebih baik direndahkan karena jujur daripada dipuji karena kebohongan.

13. Teman dan musuh terkadang beda tipis, ada saatnya mendukung tapi juga bisa menusuk dari belakang.

14. Andai tidak pernah mengenalmu, mungkin hari ini aku tak tahu rasanya dikhianati teman sendiri.

15. Percuma sembunyi, masalah tidak akan hilang. Di mana pun berada, masalah akan muncul lagi. Hadapi dan selesaikan.

16. Ketika orang berkata jahat tentangmu, itu bukan masalahmu. Itu hanya mencerminkan seberapa tidak nyaman mereka dengan diri mereka sendiri.

17. Tidak perlu mematikan cahayaku agar kamu bisa bersinar. Langit cukup luas untuk kita semua.

18. Tersenyumlah, dunia ini tidak akan pernah sebanding dengan seberapa besar senyumanmu.

19. Kebaikan bukanlah kelemahan, begitu juga dengan kesopanan.

20. Menghargai pendapat orang lain tidak membuatku kurang pintar. Itu hanya menunjukkan seberapa besar rasa hormatku.

2 dari 26 halaman

2. Sindiran Pedas untuk Orang Menyebalkan

21. Kamu bisa jadi astronaut, karena otakmu sangat luas, tapi sayang kenyataannya kamu hanya bisa bergelut dengan drama sehari-hari.

22. Padahal ada begitu banyak bintang di langit, tapi sayangnya tidak ada yang menyala secerah pengetahuanmu yang sejambak.

23. Kamu mengaku tahu segalanya, tapi sebenarnya kamu hanya menguasai seni mengeluarkan omong kosong.

24. Setiap kali kamu bicara, rasanya seperti mendengar hujan, walaupun itu hujan yang tidak membasahi atau memberi manfaat.

25. Kamu pantas mendapat peran sebagai raja tik-toker, karena ketidakberdayaanmu dalam memberikan kontribusi yang nyata bagi dunia.

26. Hampir semua orang bisa melihat melalui kedangkalanmu, hanya dirimu yang tidak menyadari hal itu.

27. Segala kebosanan dunia akan segera teratasi jika kamu dengan sukarela berhenti berbicara.

28. Pahit akan kejujuranmu itu seperti teh yang telah diseduh terlalu lama, tidak ada yang bisa menelan rasanya.

29. Mungkin suaramu mempesona, tapi sayangnya orang lain hanya ingin mendengar yang lain dari mulutmu.

30. Kamu mengaku berani menghadapi kenyataan, tapi sebenarnya kamu hanya takut akan kebenaran yang sebenarnya.

31. Mungkin kamu bisa mencoba berbicara dengan jujur, tapi sepertinya itu harus melalui pelajaran berat.

32. Kamu harus tahu, orang lain tidak ingin tahu pendapatmu yang datar seperti hamparan gurun.

33. Sangat ironis melihatmu berbicara tentang ambisi, sementara kamu hanya bangun tidur dan memikirkan kemalasannya.

34. Kita semua bisa membuat kesalahan, tapi kamu membuat kesalahan menjadi bakat pemikiranmu yang karakteristik.

35. Kamu adalah bukti hidup bahwa tak semua penulis hebat, karena kemampuanmu hanya sebatas “copy-paste” dari orang lain.

36. Sepertinya kecerdasanmu tersedot oleh keangkuhanmu yang membahayakan bagi kelangsungan hidupmu.

37. Kamu bisa mendapatkan peran di dunia hiburan sebagai pahlawan komedi, karena kecerobohanmu tidak ada tandingannya.

38. Hidupmu terasa kosong, dan itu karena pemikiranmu terbuang sia-sia di kegiatan yang tak berarti.

39. Kamu adalah contoh nyata bagi generasi muda bahwa berpikir merupakan aktivitas yang bisa diabaikan.

40. Bicaramu bagaikan musik indah yang hanya bermain di telinga sendiri, tapi tidak berarti bagi siapa pun.

3 dari 26 halaman

3. Sindiran untuk Teman Palsu

41. Beberapa teman seperti uang receh, bermuka dua dan nilainya tidak seberapa.

42. Tak semua pria brengsek. Ada pria baik di setiap sudut bumi. Sayang bentuk bumi bulat.

43. Percaya teori evolusi Darwin? Awalnya tidak, tapi setelah berteman denganmu jadi percaya.

44. Tujuan kirim pesan singkat untuk dapat balasan cepat. Kalau tidak, lebih baik pakai jasa pos.

45. Kejujuran dimulai dari foto profil media sosial.

46. Kamu terdengar lebih merdu saat mulutmu tertutup.

47. Ada yang bilang kamu jelek? Jangan putus asa, belum tentu dia bohong.

48. Cinta memang buta dan tuli, tapi cinta juga bisa merasakan.

49. Kamu baik sekali, tapi sayang cuma pas ada maunya saja.

50. Ini yang katanya tulus? Tulus apa, tulus kok perhitungan.

51. Jika berbohong adalah pekerjaan, aku kenal beberapa orang yang akan jadi jutawan.

52. Contohlah tukang parkir. Punya banyak mobil tapi tidak sombong karena tahu semua titipan.

53. Omonganmu seperti balon warna-warni, indah tapi isinya angin.

54. Langsung ngomong saja, tidak usah pakai kode. Aku bukan ahli IT.

55. Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terima kasih.

56. Enak ya jadi kamu, datang hanya saat butuh lalu menghilang setelahnya.

57. Ingin nabung beli beras untuk keluarga, sisanya untuk beli mulut mereka yang menghinaku.

58. Boleh saja menghinaku, tapi berkacalah dulu karena kamu jauh lebih buruk.

59. Ini yang katanya tulus? Tulus apa, tulus kok perhitungan.

60. Sekuat apapun diperjuangkan, yang pergi tetap akan pergi karena memang sudah jalannya.

4 dari 26 halaman

4. Sindiran untuk Pacar yang Mengecewakan

61. Mereka bilang impianku terlalu besar. Aku bilang pikiran mereka terlalu kecil.

62. Teman datang seiring banyaknya kebutuhan.

63. Tidak semua masalah harus diceritakan, tidak semua teman bisa dipercaya.

64. Hidup indah jika bisa berbagi, bukan hanya menikmati sendiri.

65. Sifat sok tahu hanya akan membuatmu semakin tidak tahu.

66. Langit tidak pernah pamer tinggi, ia membuktikannya sendiri.

67. Suaramu lebih merdu saat mulutmu tertutup.

68. Mau makan teman? Jangan lupa tambah nasi biar kenyang.

69. Aku bukan keset yang selalu welcome meski kamu banyak salah.

70. Namanya teman, ada yang baik ada juga yang munafik.

71. Aku bukan menghinamu, hanya mendeskripsikanmu.

72. Bicarakan aku sepuasnya. Nanti ada balasan untuk setiap kalimatmu.

73. Perbuatan baik kembali pada pelakunya. Banyak-banyaklah berbuat baik.

74. Omonganmu seperti parfum isi ulang, wangi tapi palsu.

75. Pasti capek ya pakai makeup di dua wajah sekaligus.

76. Mau pacaran yang bikin adem terus? Pacaran saja sama AC.

77. Jangan lupa pakai deodoran biar setia setiap saat.

78. Kalau tidak ada chat grup WA, mungkin HP-ku sudah kumuseumkan.

79. Cantik sih tapi rela bagi-bagi?

80. Ya Allah, harta memang titipan, tapi boleh titipkan agak banyak?

5 dari 26 halaman

5. Sindiran Halus untuk Mantan

Pria dan wanita marah (credit: pexels.com)

81. Sekuat apapun diperjuangkan, yang pergi tetap pergi. Memang sudah jalannya.

82. Kamu sebastian ya? Sebatas teman tanpa kepastian.

83. Penyesalan di akhir namanya pendaftaran kali.

84. Sampah saja dibuang sembarangan, apalagi pacar.

85. Manusia boleh berencana, tapi saldo juga yang menentukan.

86. Kalau datang cuma untuk singgah dan bikin baper, mending pergi saja.

87. Digantung itu rasanya memang tidak enak.

88. Anak kecil tidak punya teman saja nangis, apalagi hati kecil tanpa pasangan.

89. Jangankan punya pacar, pensil satu saja hilang terus.

90. Andai obat kangen bisa dibeli, pasti sudah kupesan banyak.

91. Kalau jelek jangan takut mencintai, yang harus takut itu yang kamu cintai.

92. Apa-apa dadakan, kamu pacar atau tukang tahu bulat?

93. Aku bukan keset yang selalu welcome meski kamu banyak salah.

94. Punya pacar tapi tidak punya pulsa memang menyakitkan, tapi tidak punya keduanya lebih menyakitkan.

95. Haters hanyalah pengagum yang bingung kenapa semua orang mencintaimu.

96. Putus lalu balikan, putus lagi balikan lagi, hubungan macam apa sih?

97. Beberapa teman seperti uang receh, bermuka dua dan nilainya tidak seberapa.

98. Hidup memang sandiwara, sayangnya banyak yang aktingnya buruk.

99. Sekali-kali jadi jahat tidak apa, jadi baik terus malah dimanfaatkan teman.

100. Pegangan ya naik motor, takut jatuh. Kalau jatuh nanti dikira buang sampah sembarangan.

6 dari 26 halaman

6. Sindiran Pedas Bikin Sadar Diri

101. Terima kasih sudah diam-diam kepo dan stalking Instagramku.

102. Selamat pagi kamu yang diam-diam belum bisa move on.

103. Kamu tidak bisa membuat semua orang bahagia. Kamu bukan cokelat.

104. Bagaimana bisa move on kalau dikit-dikit stalking sosmed mantan.

105. Jangan hina para jomblo, pacarmu saja kalau ketemu yang lebih keren langsung ngaku jomblo.

106. Kamu bisa menilai karakter seseorang dari cara mereka merespon kritik.

107. Saat kau terlalu sibuk meraba-raba kekurangan orang lain, mungkin kau melewatkan kesempurnaan dirimu sendiri.

108. Berbicara tentang orang lain bukanlah bukti kesuksesanmu. Kesuksesan sejati adalah tentang bagaimana kamu membangun dirimu sendiri.

109. Jika aku ingin saran darimu tentang hidupku, aku akan memberi tahumu.

110. Pendidikan adalah harta yang tidak pernah hilang, namun ada beberapa yang tampaknya kehilangan harganya.

111. Tidak ada perlu mematikan cahayaku agar kamu terlihat lebih cerah.

112. Hidup ini terlalu singkat untuk menyia-nyiakan waktu dengan merasa iri terhadap kesuksesan orang lain.

113. Cara terbaik untuk meraih perhatian adalah dengan menjadi teladan yang positif. Bukan dengan menjadi banteng yang melihat bendera merah.

114. Jika kata-kata adalah senjata, pastikan kamu menggunakan kata-kata bijak.

115. Seberapa besar kebijakanmu terlihat ketika kau menghadapi hal-hal yang tidak sesuai harapan.

116. Perbedaan teman dan musuh sangat tipis. Ada saatnya dia mendukung berbagai hal yang kamu lakukan, tapi bisa saja dia menusuk dari belakang, bahkan menghancurkanmu.

117. Aku tidak punya tenaga untuk berpura-pura menyukaimu hari ini.

118. Jika kamu menuliskan setiap pikiran yang pernah kamu miliki, kamu akan mendapatkan penghargaan untuk cerita terpendek yang pernah ada.

119. Hati-hati dengan mereka yang tak pernah sesuai antara ucapan dan tindakan.

120. Jika ketaktahuan adalah kebahagiaan. Kamu pasti orang paling bahagia di planet ini.

7 dari 26 halaman

7. Sindiran Menohok untuk Orang Sombong

121. Jadilah orang kecil yang berpikir besar. Jangan jadi orang besar yang selalu berpikir kecil dan sempit.

122. Setiap orang memiliki dua wajah, tetapi seringkali kita hanya melihat satu sisi dari mereka. Jadi, jangan pernah menilai siapa pun dari penampilan mereka.

123. Ingin nabung untuk beli beras buat keluargaku, sisanya untuk beli mulut mereka yang menghinaku.

124. Lebih baik direndahkan karena kejujuran daripada dibanggakan dengan kebohongan.

125. Kamu terdengar lebih baik dengan mulut tertutup.

126. Aku lebih baik tidak memiliki teman daripada aku punya teman, tetapi mereka diam-diam membenciku.

127. Lebih baik mempunyai musuh yang menamparmu pribadi di depan wajahmu daripada sobat yang menusuk dari belakang.

128. Mereka berkata bahwa impian yang saya miliki terlampau besar. Dan saya bilang bahwa mereka berpikiran yang terlalu kecil.

129. Kejelekan dapat diperbaiki, kebodohan itu abadi.

130. Saya bertepuk tangan karena sudah selesai, bukan karena saya menyukainya.

131. Maaf aku menyakiti perasaanmu ketika aku menyebutmu bodoh. Aku benar-benar mengira kamu sudah tahu.

132. Kamu terlihat bagus saat matamu tertutup, tapi kamu terlihat paling baik saat mataku tertutup.

133. Zaman sekarang janji itu buat kalimat penenang. Rencana itu hanya ekspektasi, selebihnya angan-angan.

134. Zombie memakan otak. Kamu aman.

135. Kurasa aku butuh kacamata. Ke mana pun aku memandang, orang-orang selalu terlihat punya dua wajah.

136. Jika punya satu dolar untuk setiap hal cerdas yang kamu katakan. Aku akan miskin.

137. Saya tidak menyindir. Saya hanya cerdas di luar pemahamanmu.

138. Teman dan musuh itu memang terkadang tidak ada perbedaan, adakalanya dia mendukungmu, tapi juga adakalanya dia justru menusukmu dari belakang.

139. Enak ya jadi kamu, bisa datang kapan saja kalau kamu butuh aku. Tapi, saat aku butuh kamu? Kamu bahkan tak peduli denganku.

140. Bukan masalah benar atau salah. Masalahnya adalah kamu yang merasa paling benar sendiri.

8 dari 26 halaman

8. Sindiran Halus tapi Menusuk Hati

141. Berhati-hatilah dengan siapa yang kamu percayai. Garam dan gula terlihat sama.

142. Orang jahat tidak menggangguku sedikit pun. Orang jahat yang menyamar sebagai orang baik sangat menggangguku.

143. Pastikan semua orang di “perahumu” mendayung dan tidak mengebor lubang saat kamu tidak melihat. Ketahui circle-mu.

144. Beberapa teman kerja seperti uang receh, bermuka dua dan tidak berharga.

145. Orang-orang akan menikammu dari belakang dan kemudian bertanya mengapa kamu berdarah.

146. Jika kamu tidak mampu memberi, jangan pula merampas kebahagiaan orang lain.

147. Menjadi baik bukanlah aksi sosial sesaat, tapi sikap yang tercermin dalam setiap tindakanmu.

148. Kesombongan hanya membuatmu terasing, sedangkan kerendahan hati membuka pintu persahabatan.

149. Mencintai dirimu sendiri adalah langkah pertama menuju kebaikan, tapi jangan lupa untuk mencintai sesama manusia.

150. Kebajikan bukanlah sekadar kata-kata manis, tapi komitmen untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral.

151. Jangan merasa hebat hanya karena bisa merobohkan orang lain, tetapi rasakan kebesaran saat kau membangun orang lain.

152. Setiap kebaikan yang kau tabur akan menjadi bunga yang kau panen suatu hari nanti.

153. Jika kejujuran adalah matahari, maka kebohongan adalah kabut yang menghalangi cahayanya.

154. Ketulusan adalah bahasa universal yang dapat dipahami oleh semua orang, tanpa perlu diterjemahkan.

155. Kecerdasan bukanlah alasan untuk meremehkan orang lain, melainkan kesempatan untuk menginspirasi dan membimbing mereka.

156. Ketika hatimu dipenuhi dengan kebaikan, tidak ada ruang untuk kebencian dan kedengkian.

157. Harta tak akan membawamu ke surga, tapi kebaikan hati akan membuka pintunya.

158. Jangan biarkan keinginanmu untuk menang mengalahkan keinginanmu untuk menjadi lebih baik.

159. Keberanian bukanlah tentang seberapa keras kau menyerang, tapi seberapa bijak kau memperbaiki kesalahanmu.

160. Menghargai perbedaan adalah langkah pertama menuju perdamaian dalam keberagaman.

9 dari 26 halaman

9. Sindiran untuk Orang yang Banyak Omong

Dua orang bertengkar (credit: pexels.com)

161. Mulutmu kayak kran air, nggak pernah berhenti mengalir ya?

162. Kalau kebanyakan omong itu mirip lagu remix, nggak ada habisnya.

163. Bibirmu kayak nggak punya jadwal istirahat, terus aja kerja non-stop.

164. Rasanya kalau di dunia ini ada ajang olimpiade bicara, pasti kamu juaranya.

165. Jangan banyak ngomong, nanti harga air liur bisa turun, sayang.

166. Mulutmu lebih cepat dari Google dalam memberikan informasi yang nggak jelas.

167. Mungkin kamu kurang kasih perhatian sama telingamu sendiri, karena terlalu asyik mendengarkan diri sendiri berbicara.

168. Aduh, kayaknya mulutmu lagi libur nggak dibayar, terus aja kerja keras.

169. Setiap kali kamu ngomong, aku jadi ingat kalimat “lebih baik dianggap bodoh daripada membuka mulut dan menghilangkan keraguan’.

170. Saatnya menyanyikan lagu ‘shut up’ untuk mulutmu yang nggak pernah diam.

171. Orang bijak bilang, lebih baik menyimpan kata-kata untuk hal yang penting, bukan untuk hal yang nggak perlu.

172. Mulutmu bisa jadi salah satu penyebab tanah longsor, karena terlalu banyak omong.

173. Dari situ, aku lebih suka mendengarkan hujan daripada mendengarkan omonganmu.

174. Kalau energi omong kamu bisa dibayar, mungkin kamu sudah jadi orang terkaya di dunia.

175. Mulutmu bisa buat sarung, sayang nggak dipotong-potong aja.

176. Sebaiknya kamu isi waktu luang dengan kegiatan yang lebih produktif daripada hanya sekadar ngomong.

177. Mungkin saat belajar ngomong, kamu kelebihan dosis.

178. Kamu kayaknya lupa kalau dunia ini butuh hening, bukan sekadar kata-kata yang nggak jelas.

179. Aduh, maaf ya, aku udah jadi korban keterlaluan dari omonganmu.

180. Mulutmu itu kok kayak mesin cetak, nggak pernah berhenti ya?

10 dari 26 halaman

10. Sindiran untuk Orang Toxic

181. Terima kasih atas racunnya, tapi saya lebih suka jadi diri sendiri.

182. Kalau mau jadi toxic, silakan masuk ke laboratorium kimia bukan ke hidup saya.

183. Saya tak terbiasa berinteraksi dengan virus, maaf.

184. Tolong jaga jarak, saya alergi dengan kehadiran toxic people.

185. Tidak perlu basa-basi, saya lebih suka kejujuran tanpa toxicitas.

186. Pakailah masker toksisitasnya sebelum terlalu banyak menyebar di sekitar saya.

187. Cobalah berubah menjadi lebih baik, atau minimal jangan tambah toxic lagi.

188. Toksisitasmu mengalahkan limbah b3.

189. Sebaiknya kamu fokus ke dirimu sendiri, toksisitasmu bikin kesehatan mental saya terganggu.

190. Maaf, saya tidak bisa ikut dalam pertunjukkan teater toksisitasmu.

191. Saya lebih suka sendiri daripada bersama orang toxic seperti kamu.

192. Sudah bau toksisitasnya, masih saja bisa diterima sih?

193. Jangan berharap bisa menanamkan toksisitasmu ke dalam hidup saya, karena saya punya kekebalan.

194. Tolong simpan energi toksisitasmu untuk hal-hal yang lebih penting.

195. Orang-orang toxic seperti kamu, seharusnya punya peringatan kesehatan mental.

196. Toksisku bisa bersedekap dalam diam, tapi tidak untuk toksisitasmu.

197. Saya suka api, tapi bukan api toksisitasmu.

198. Kamu memang jenis gula, tapi gula toksisitas.

199. Tidak ada obat yang mampu menyembuhkan toksisitas seperti milikmu.

200. Berhenti berpura-pura baik, toksisis dan kepura-puraanmu sudah tidak sanggup saya terima.

11 dari 26 halaman

11. Sindiran untuk Penguasa Zalim

201. Penguasa kita lebih sibuk mengejar kekuasaan daripada mengejar keadilan.

202. Mungkin jika penguasa kita lebih sering mendengarkan rakyat, mereka akan tahu betapa tidak adilnya kebijakan mereka.

203. Apa gunanya kekuasaan jika hanya dipakai untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu?

204. Sedih rasanya melihat penguasa_kita lebih peduli dengan harta daripada dengan nasib rakyatnya.

205. Penguasa yang zalim adalah penghancur negeri, bukan pembangunnya.

206. Bijaklah dalam memimpin, jangan hanya memikirkan diri sendiri.

207. Dalam pandangan penguasa zalim, keadilan hanya sekadar slogan kosong.

208. Penguasa kita seharusnya menjadi teladan, bukan contoh buruk bagi generasi mendatang.

209. Sudah waktunya penguasa kita belajar dari sejarah dan menghindari kesalahan yang sama.

210. Tak ada kebaikan dalam kekuasaan yang tidak dilandasi oleh kebenaran dan keadilan.

12 dari 26 halaman

12. Sindiran untuk Orang Munafik

211. Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga.

212. Terkadang bohong lebih mudah daripada berbicara jujur, ya kan?

213. Tak perlu bermuka dua, cukup satu saja sudah membuat orang lain muak.

214. Sombongnya mencapai langit, tapi tingkahnya tidak sebanding dengan kebaikannya.

215. Dibalik senyum manisnya, terselip ketidakjujuran yang terlalu membuatmu pahit.

216. Berbuat baik bukan untuk dipamerkan, melainkan karena tulus dari hati.

217. Panas dinginnya tidak bisa diprediksi, seperti perilaku yang selalu berubah-ubah.

218. Lebih baik jujur walau pahit daripada berpura-pura manis.

219. Saat dipuji, hatinya membesar. Namun, saat diingatkan, mulutnya memendek.

220. Kejujuran bukanlah pilihan, tapi kewajiban yang sering terlupakan.

13 dari 26 halaman

13. Sindiran untuk Orang yang Suka Berjanji Manis

Pasangan yang sedang minum (credit: pexels.com)

221. Janji manismu sama palsunya dengan senyummu.

222. Kalau janji bisa buat aku kaya, mungkin aku udah jutawan duluan.

223. Apakah kamu janji atau cuma sekedar menyenangkan telinga?

224. Senyummu manis, tapi janji-janjimu pahit.

225. Jangan terlalu sering berjanji, belajarlah untuk memenuhi.

226. Lebih baik diam daripada membuat janji palsu.

227. Mungkin kamu bisa jadi penyair dengan begitu banyak janji manismu.

228. Kamu memang pandai membuat janji, tapi sayangnya tidak pandai memenuhinya.

229. Janji-janji palsumu seperti angin, cepat berlalu tanpa bekas.

230. Aku lelah dengan janji-janji kosongmu.

14 dari 26 halaman

14. Sindiran untuk Orang yang Suka Pamer

231. Kalau sombong itu bisa panjat goa, kamu pasti jadi sarang kelelawar.

232. Orang sombong seperti kamu memang seharusnya punya bendera putih setinggi langit, biar semua orang waspada.

233. Jangan sok eksis kalau cuma merasa eksistensimu seperti lemparan roti tawar di hutan.

234. Sombong itu kayak nasi setengah matang, masaknya belum selesai tapi udah bangga keluar-merayakan.

235. Kamu berpikir dunia ini tak ada yang bisa mengalahkanmu? Sayangnya kamu tau 2+2 saja masih harus dihitung ulang.

236. Orang sombong seperti kamu, kalau ketemu cermin pasti masih berharap ada yang ngerebut.

237. Godaan tinggi, nyali rendah. Itulah kamu, orang yang mati gaya.

238. Orang sombong kayak kamu tuh tuhunya cuma biang keladi. Berpikir semua orang berarti mati gayamu.

239. Bangga luar biasa sampai kelupaan diri sendiri itu cuma kesenangan kamu, ya?

240. Sebentar-sebentar bentak orang, padahal belum tahu melipat baju aja.

15 dari 26 halaman

15. Sindiran untuk Orang yang Suka Menggosip

241. Mulutmu seperti cermin, mencerminkan ketidakjujuran yang tersembunyi.

242. Munafik itu seperti bayangan palsu, selalu mengikuti tanpa tujuan yang jelas.

243. Saat dibutuhkan, dia ada. Namun, saat tidak, dia lebih berubah menjadi bayangan.

244. Tak ada hal yang lebih menyakitkan daripada dipalsukan oleh orang yang mengaku tulus.

245. Terlalu banyak lakon dalam hidupmu, namun tak satu pun yang benar-benar jujur.

246. Penyamaran yang terlalu kentara, membuat orang lain semakin mengenalimu.

247. Ketulusan tak akan pernah bisa dipalsukan, sebaik apapun aktingmu.

248. Bersikap baiklah dengan tulus, bukan dengan maksud untuk menutupi ketidakjujuranmu.

249. Tersenyum manis saat didepan, namun menyembunyikan kepalsuan di baliknya.

250. Kamu bagaikan ujung pensil, rasanya tidak ada yang perlu kamu di dunia ini kecuali untuk dihancurkan.

16 dari 26 halaman

16. Sindiran untuk Orang yang Suka Merendahkan

251. Jika kecerdasanmu selama ini kamu gunakan untuk menyakitiku, sebaiknya kamu simpan saja di tempat sampah karena tak ada gunanya.

252. Kamu lebih lezat seperti racun tikus ketimbang seseorang yang harus ada di kehidupanku.

253. Aku berharap kamu seperti telepon tua yang bisa dilempar ke dinding karena kamu hanya menghancurkan dan menyebalkan.

254. Kamu seperti ubur-ubur, tak ada gunanya selain membuat saya merasa geli dan ingin jauh darimu.

255. Percayalah aku lebih memilih sendirian dibandingkan dengan dirimu yang penuh kebohongan dan kepalsuan.

256. Kamu itu seperti lebah yang hanya menghasilkan sengat, sangat menyakitkan tapi tak ada gunanya.

257. Mungkin sebaiknya kamu mencoba memperbaiki kepribadianmu, tapi agak ragu rasanya itu bisa dilakukan.

258. Kamu lebih baik menjadi statistik dalam daftar orang yang tak berarti di kehidupanku.

259. Aku ingin mengucapkan terima kasih padamu, karena sudah membuatku paham betapa bodohnya aku jika menaruh harapan padamu.

260. Ketika kamu berada dalam ruangan, aku merasa udara menjadi lebih berat dan penuh dengan kebohongan yang disebarkan olehmu.

17 dari 26 halaman

17. Sindiran untuk Orang yang Suka Mencampuri Urusan Orang Lain

Dua orang yang sedang bergosip (credit: pexels.com)

261. Kamu adalah bukti nyata bahwa ketidakberdayaan memang ada dalam bentuk manusia.

262. Aku lelah dengan sikapmu yang selalu meremehkan orang lain, rasanya kamu hanya bisa membuat orang mengeluarkan air mata.

263. Aku ingin menyarankan kamu untuk berhenti bernafas, tapi aku tak ingin menghentikanmu dari mengecap kehidupan sebagai manusia paling menyebalkan.

264. Sesakit ini rasanya, lebih baik aku memilih pergi dan menjauh darimu daripada menghabiskan hidup bersama seseorang sekejam dirimu.

265. Kamu memang hebat dalam membuat kesalahan yang sama berulang-ulang.

266. Bisa tidak, kamu berhenti menyebarkan drama kehidupan pribadimu di media sosial?

267. Ayo, teruslah berusaha memperbaiki citra palsumu di mata orang lain.

268. Kamu memang pandai menyalahkan orang lain atas kegagalanmu sendiri.

269. Hanya orang-orang tertentu yang bisa begitu cuek terhadap perasaan orang lain.

270. Wah, kamu memang spesialis dalam membuat orang lain frustrasi.

18 dari 26 halaman

18. Sindiran untuk Orang yang Suka Membandingkan

271. Bisakah kamu sekali-kali tidak menganggap dirimu sebagai pusat dunia?

272. Mungkin memang perlu seseorang mengingatkan kamu betapa lemah mentalmu.

273. Kok selalu bawa-bawa standar ganda dalam setiap percakapan?

274. Harusnya kamu sadar bahwa kesuksesanmu bukanlah tolok ukur kebahagiaan orang lain.

275. Memangnya kamu tidak pernah merasa capek menjadi sumber drama?

276. Kamu memang luar biasa dalam menyembunyikan ketidakmampuanmu di balik kesombongan.

277. Mungkin kalau sedikit lebih tajam pikirmu, kamu akan bisa menangkap sindiran ini.

278. Hebat, kamu memang tidak punya rasa malu untuk membuat orang lain tidak nyaman.

279. Sungguh, kamu patut diacungi jempol atas kepercayaan diri yang tidak sesuai prestasi.

280. Luar biasa, kamu memang pintar sekali dalam membuat orang lain merasa tak berarti.

19 dari 26 halaman

19. Sindiran untuk Orang yang Suka Mengkritik

281. Mungkin perlu ada seseorang yang lebih cerdas untuk mengajari kamu tentang empati.

282. Bagus juga, kamu memang tidak pernah habis akal dalam menunjukkan ketidakmampuanmu.

283. Masihkah kamu tak menyadari bahwa hati orang lain pun bisa terluka oleh kata-katamu?

284. Sombongmu memang menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang sekitarmu.

285. Coba deh, periksa tingkat kecerdasan emosionalmu sebelum menuduh orang lain tidak mengerti kamu.

286. Kamu memang pandai dalam mengecat dirimu sebagai korban, padahal sebenarnya kamu yang menimbulkan masalah.

287. Duh, rasanya ingin memberi kamu penghargaan atas ketidakpedulianmu terhadap perasaan orang lain.

288. Toh, kamu memang ada di dalam lingkaran pergaulan yang cocok untukmu – lingkaran hipokrit.

289. Teruslah menyembunyikan ketakutanmu di balik keangkuhan dan kepalsuanmu.

290. Wah, kamu memang ahli dalam membuat orang lain merasa tidak dihargai.

20 dari 26 halaman

20. Sindiran untuk Orang yang Suka Menyalahkan

291. Entah kapankah kamu akan sadar bahwa kebahagiaanmu tidak perlu menjadi bahan pameran?

292. Kamu memang jenius dalam membuat omonganmu tidak ada isi sama sekali.

293. Mungkin kamu perlu diberi perhatian lebih, mengingat begitu besar kebutuhanmu akan perhatian.

294. Jangan khawatir, orang-orang tetap akan mengagumi kepura-puraanmu.

295. Kamu memang hebat dalam memamerkan ketidakmampuanmu tanpa menyadarinya.

296. Memangnya sulit sekali ya buatmu untuk menghargai pendapat orang lain?

297. Cukuplah, hanya orang-orang tertentu yang bisa menyembunyikan ketakutannya di balik kesombongan.

298. Jangan heran jika orang lain mulai menjauh, itu karena tidak bisa lagi menahan tingkahmu.

299. Sudah lama ingin memberi kamu penghargaan atas keseriusanmu dalam menutupi ketidakmampuanmu.

300. Hebat, kamu memang ahli dalam membuat orang lain merasa tidak ada artinya.

21 dari 26 halaman

21. Sindiran untuk Orang yang Suka Memanfaatkan

Gambar dengan kalimat Scam (credit: pexels.com)

301. Kamu memang tak pernah kehabisan akal dalam membuat orang lain jengkel.

302. Duh, akan sangat menarik jika pasanganmu tahu bahwa sebenarnya kamu adalah seorang aktor terbaik.

303. Memangnya sulit sekali ya buatmu untuk menunjukkan sedikit kepedulian pada orang lain?

304. Cobalah untuk lebih jujur pada dirimu sendiri sebelum menilai orang lain.

305. Sadarlah, egoisme hanya akan membuatmu menjadi pemenang dalam perlombaan kosong.

306. Terlalu sibuk merajut rencana palsu, sampai-sampai melupakan realitas di depan mata.

307. Pembenaran terhadap kesalahan hanya menunjukkan ketidakmampuan untuk bertanggung jawab.

308. Jika kepintaran hanya sebatas omong kosong, lebih baik diam dan pelajari lebih banyak.

309. Kebanggaanmu akan membawamu terbang tinggi, tapi tanpa akar, kau akan jatuh dengan lebih menyakitkan.

310. Bersikap bijaklah, jangan biarkan kecerdasanmu dipertanyakan oleh kebodohan yang kau perlihatkan.

22 dari 26 halaman

22. Sindiran untuk Orang yang Suka Berbohong

311. Tawa palsumu hanya mencerminkan ketidakbahagiaan yang kau sembunyikan di balik topeng.

312. Saat kejujuran dihargai lebih rendah dari keserakahan, dunia ini tengah terbalik.

313. Mengejar popularitas lebih mudah daripada membangun integritas.

314. Menjadi tajir materi tapi miskin moral, itu sama saja dengan kekayaan palsu.

315. Tersenyum dalam kedukaan hanya menunjukkan betapa lemahnya sikapmu terhadap realitas.

316. Menyatakan kejujuran tanpa tindakan adalah seperti menabur biji tanpa menyiraminya.

317. Menertawakan orang lain tak akan membuatmu menjadi lebih tinggi, malah hanya menunjukkan betapa rendahnya sikapmu.

318. Jangan bermimpi tinggi jika fondasi yang kau bangun rapuh dan penuh kepalsuan.

319. Mencela orang lain hanya membuatmu tampak kecil di mata orang yang bijak.

320. Kebenaran tidak pernah takut diuji, tapi kebohongan akan runtuh begitu saja.

23 dari 26 halaman

23. Sindiran untuk Orang yang Suka Menghina

321. Berhenti menyakiti orang lain dengan kata-kata pedasmu, karena itu hanya mencerminkan kelemahanmu sendiri.

322. Jangan berpikir kebahagiaanmu akan bertahan lama jika dibangun di atas penderitaan orang lain.

323. Mimpi besar tak akan pernah tercapai jika perbuatanmu rendah dan keji.

324. Terserah bagaimana kau ingin melihat dirimu di cermin, tapi jangan terkejut ketika refleksinya membuktikan ketidakmampuanmu menghadapi kebenaran.

325. Jangan memilih jalan pintas yang hanya membawa keuntungan sesaat, tapi pilihlah jalan yang benar meski terjal, karena itu yang akan membawamu jauh.

326. Mengeluh takkan merubah apa pun, tapi tindakanmu untuk membuat perubahan akan membawa dampak besar.

327. Jika kau ingin dicintai, belajarlah untuk mencintai tanpa syarat.

328. Kebaikan yang kau lakukan untuk orang lain adalah investasi terbaik untuk masa depanmu.

329. Masa depan dunia tergantung pada setiap kebaikan yang kau lakukan hari ini.

330. Orang pintar banyak dibodohi, orang bodoh malah dianggap hebat.

24 dari 26 halaman

24. Sindiran untuk Orang yang Suka Meremehkan

331. Jangan sok tahu kalau tidak pernah belajar.

332. Senyummu seperti senyum kuda, terlihat sungguhan, tapi sebenarnya kosong.

333. Kemarahanmu lebih hancur daripada kampung yang dihantam banjir.

334. Jangan berharap hidupmu akan baik jika hanya berkeliaran tanpa tujuan.

335. Di dalam kesalahanmu, jangan asal salahkan orang lain.

336. Otakmu seperti kompleks perumahan yang kumuh, tanpa akses jalan yang lurus.

337. Jangan menasehati orang lain jika kehidupanmu sendiri terlihat berantakan.

338. Angkuhmu lebih menyengat daripada bau badan yang tidak mandi selama seminggu.

339. Bohongmu seburuk noda di wajah yang tak kunjung hilang.

340. Aroganmu lebih mengganggu daripada telepon di bioskop.

25 dari 26 halaman

25. Sindiran untuk Orang yang Suka Menyombongkan Diri

Pria depan cermin (credit: pexels.com)

341. Hidupmu seperti film horor, tiap hari ada drama tak ada akhir.

342. Bukan hanya pintar berbicara, tapi juga pintar berbuat. Sayangnya, kamu hanya bisa yang pertama.

343. Jangan melupakan kelas sosialmu, bersikaplah sesuai dengan apa yang sesungguhnya kamu miliki.

344. Mau jadi pemimpin tapi pikiranmu sempit, seperti masuk pintu ke taman namun perut tidak bisa masuk.

345. Wajah itu dirawat, bukan diedit aplikasi.

346. Seberat apapun pekerjaan, kalau tidak dikerjakan pasti terasa ringan.

347. Mandilah biar jeleknya luntur.

348. Tikungan jalan tajamnya kalah jauh sama yang namanya tikung-tikung teman.

349. Tak semua pria brengsek. Ada pria baik di setiap sudut bumi. Sayang bentuk bumi bulat.

350. Percaya teori evolusi Darwin? Awalnya tidak, tapi setelah berteman denganmu jadi percaya.

Kata-kata sindiran kena mental memang bisa menjadi cara untuk mengungkapkan kekesalan atau kritik secara tidak langsung. Masih banyak rekomendasi kata-kata yang bisa KLovers ketahui lagi dengan membaca artikel kapanlagi.com loh. Karena, kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/dhm)

Topik Terkait