Kapanlagi.com - Perkedel kentang merupakan salah satu hidangan pelengkap yang paling digemari di Indonesia. Makanan berbentuk bulat pipih ini memiliki tekstur lembut di dalam dan renyah di luar yang selalu berhasil menggugah selera. Perkedel kentang bisa disajikan sebagai pendamping sop, soto, atau bahkan dinikmati sebagai camilan tersendiri.
Meskipun terlihat sederhana, banyak orang mengalami kesulitan saat membuat perkedel kentang, terutama masalah perkedel yang hancur atau pecah saat digoreng. Memahami cara memasak perkedel kentang yang tepat akan membantu menghasilkan perkedel dengan bentuk sempurna dan rasa yang lezat. Dengan teknik yang benar, siapa pun bisa membuat perkedel kentang yang tidak kalah enaknya dengan buatan restoran.
Nama perkedel sendiri berasal dari bahasa Belanda "frikadel" yang kemudian diadaptasi menjadi bagian dari kuliner Nusantara. Hidangan ini telah menjadi menu favorit yang sering muncul di meja makan keluarga Indonesia, baik untuk acara spesial maupun menu sehari-hari.
Perkedel kentang adalah hidangan yang terbuat dari kentang yang direbus atau digoreng kemudian dihaluskan dan dicampur dengan bumbu-bumbu. Adonan ini kemudian dibentuk bulat pipih, dicelupkan ke dalam kocokan telur, dan digoreng hingga berwarna keemasan. Teksturnya yang lembut di bagian dalam dengan lapisan luar yang renyah menjadikan perkedel kentang sebagai pelengkap yang sempurna untuk berbagai menu utama.
Kentang sebagai bahan utama perkedel merupakan sumber karbohidrat yang baik untuk tubuh. Kandungan pati dalam kentang diubah menjadi glukosa yang memberikan energi stabil dan membantu menjaga kadar gula darah. Selain itu, kentang juga mengandung vitamin C, vitamin B6, dan kalium yang bermanfaat untuk kesehatan.
Dalam satu potong perkedel kentang berukuran sedang, terkandung sekitar 21 kalori dengan komposisi 46% lemak, 45% karbohidrat, dan 8% protein. Nilai gizi ini dapat bervariasi tergantung pada bahan tambahan yang digunakan seperti daging, keju, atau sayuran. Perkedel kentang juga bisa menjadi pilihan menu yang lebih sehat jika digoreng dengan minyak yang cukup dan tidak berlebihan.
Hidangan ini sangat serbaguna dan bisa disesuaikan dengan selera keluarga. Beberapa variasi perkedel kentang yang populer antara lain perkedel kentang isi daging, perkedel kentang keju, perkedel kentang jagung, dan perkedel kentang sarden. Setiap variasi memiliki cita rasa khas yang sama-sama lezat dan menggugah selera.
Sebelum memulai cara memasak perkedel kentang, penting untuk menyiapkan semua bahan yang diperlukan. Bahan utama yang wajib ada adalah kentang dengan kadar pati tinggi seperti kentang kuning atau kentang russet. Jenis kentang ini lebih mudah dihaluskan dan menghasilkan tekstur yang pas untuk perkedel.
Untuk membuat perkedel kentang dasar, siapkan 500 gram kentang yang sudah dikupas, 2-3 siung bawang putih, 2-3 butir bawang merah, 1-2 butir telur, garam secukupnya, merica bubuk secukupnya, dan minyak goreng. Bahan pelengkap seperti daun bawang, seledri, dan bawang goreng akan menambah aroma dan rasa yang lebih sedap.
Jika ingin membuat variasi perkedel kentang isi daging, tambahkan 100-150 gram daging cincang atau daging giling yang sudah dibumbui. Untuk perkedel kentang keju, siapkan keju parut atau keju mozzarella yang dipotong dadu. Sementara untuk perkedel kentang sarden, gunakan 1 kaleng sarden yang sudah ditiriskan dan dihaluskan.
Pemilihan bahan berkualitas sangat mempengaruhi hasil akhir perkedel. Pastikan kentang yang digunakan masih segar, tidak bertunas, dan tidak berwarna kehijauan. Telur sebaiknya menggunakan telur ayam kampung atau telur ayam negeri yang masih segar agar aroma dan rasanya lebih baik.
Langkah pertama dalam cara memasak perkedel kentang adalah menyiapkan kentang. Kupas kentang dan potong menjadi beberapa bagian agar lebih cepat matang. Ada dua metode yang bisa dipilih: merebus atau menggoreng kentang terlebih dahulu. Merebus kentang akan menghasilkan tekstur yang lebih lembut, sementara menggoreng kentang memberikan aroma yang lebih gurih.
Jika memilih merebus, masukkan potongan kentang ke dalam air mendidih dan rebus hingga benar-benar empuk, biasanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit. Tusuk dengan garpu untuk memastikan kentang sudah lunak. Setelah matang, tiriskan kentang dengan sempurna dan pastikan tidak ada sisa air yang tertinggal karena akan membuat adonan terlalu lembek.
Haluskan kentang selagi masih panas menggunakan ulekan atau alat penumbuk kentang hingga benar-benar lembut tanpa gumpalan. Kentang yang dihaluskan saat panas akan menghasilkan tekstur yang lebih halus dan mudah dibentuk. Hindari menggunakan blender karena bisa membuat kentang menjadi terlalu lengket dan bertekstur seperti lem.
Sementara itu, siapkan bumbu dengan menghaluskan bawang merah dan bawang putih. Tumis bumbu halus hingga harum dan matang, lalu angkat dan dinginkan. Campurkan bumbu yang sudah ditumis ke dalam kentang halus bersama dengan garam, merica, dan bahan tambahan lainnya seperti daging cincang atau sayuran. Aduk rata hingga semua bahan tercampur sempurna.
Setelah adonan perkedel kentang siap, pisahkan kuning dan putih telur. Campurkan kuning telur ke dalam adonan kentang dan aduk rata. Kuning telur berfungsi sebagai pengikat yang akan membuat perkedel tidak mudah hancur saat digoreng. Pastikan kuning telur tercampur merata ke seluruh adonan.
Ambil adonan secukupnya, sekitar 2 sendok makan untuk setiap perkedel. Bentuk menjadi bulatan dengan tangan yang sudah dibasahi air agar tidak lengket, kemudian pipihkan sedikit hingga membentuk bulat gepeng dengan ketebalan sekitar 1-2 cm. Bentuk yang terlalu tebal akan membuat bagian dalam sulit matang, sementara yang terlalu tipis mudah hancur.
Kocok putih telur yang sudah dipisahkan hingga berbusa. Putih telur ini akan menjadi pelapis luar perkedel yang memberikan tekstur renyah dan warna keemasan yang menarik. Celupkan setiap perkedel yang sudah dibentuk ke dalam kocokan putih telur, pastikan seluruh permukaan terlapisi dengan baik.
Panaskan minyak goreng dalam wajan dengan api sedang. Minyak harus cukup banyak agar perkedel terendam setengahnya untuk hasil yang merata. Goreng perkedel dengan api sedang cenderung kecil agar matang sempurna tanpa gosong di bagian luar. Balik perkedel setelah satu sisi berwarna keemasan, lalu goreng sisi lainnya. Angkat dan tiriskan di atas kertas minyak untuk menghilangkan kelebihan minyak.
Masalah paling umum dalam cara memasak perkedel kentang adalah perkedel yang hancur atau pecah saat digoreng. Untuk menghindari hal ini, pastikan kentang yang digunakan memiliki kadar pati tinggi karena lebih mudah mengikat adonan. Kentang jenis russet atau kentang kuning lokal adalah pilihan terbaik.
Salah satu keunggulan perkedel kentang adalah fleksibilitasnya untuk divariasikan dengan berbagai bahan tambahan. Variasi ini tidak hanya menambah cita rasa tetapi juga nilai gizi dari perkedel kentang. Berikut beberapa variasi populer yang bisa dicoba di rumah.
Perkedel Kentang Isi Daging Sapi: Tambahkan 100-150 gram daging sapi cincang yang sudah ditumis dengan bumbu ke dalam adonan kentang. Daging memberikan tekstur yang lebih padat dan rasa yang lebih gurih. Tumis daging dengan bawang putih, garam, merica, dan sedikit pala hingga matang dan harum sebelum dicampurkan ke adonan kentang.
Perkedel Kentang Keju Mozzarella: Untuk variasi yang disukai anak-anak, buat perkedel dengan isian keju mozzarella di tengahnya. Ambil adonan kentang, buat cekungan di tengah, masukkan potongan keju mozzarella, lalu tutup kembali dan bentuk bulat. Saat digoreng, keju akan meleleh dan menciptakan tekstur yang lumer di dalam.
Perkedel Kentang Sarden: Gunakan 1 kaleng sarden yang sudah ditiriskan dan dihaluskan sebagai campuran adonan. Buang duri halus yang ada pada sarden untuk keamanan. Perkedel kentang sarden memiliki rasa yang lebih gurih dan sedikit asin, cocok untuk menu praktis karena tidak perlu banyak bumbu tambahan.
Perkedel Kentang Jagung: Campurkan jagung manis pipil ke dalam adonan kentang untuk tekstur yang lebih bervariasi dan rasa yang sedikit manis. Jagung juga menambah nilai gizi dengan kandungan serat dan vitaminnya. Gunakan jagung manis segar atau jagung kalengan yang sudah ditiriskan.
Kedua metode bisa digunakan tergantung preferensi. Merebus kentang menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan menyerap bumbu lebih baik, sementara menggoreng kentang memberikan aroma yang lebih gurih. Untuk hasil terbaik, banyak yang merekomendasikan menggoreng kentang terlebih dahulu hingga setengah matang, lalu menghaluskannya.
Perkedel hancur biasanya karena adonan terlalu basah atau kurang pengikat. Pastikan kentang sudah ditiriskan dengan sempurna setelah direbus, gunakan kuning telur sebagai pengikat, dan celupkan perkedel ke putih telur sebelum digoreng. Hindari juga menambahkan terlalu banyak bahan yang mengandung air tinggi.
Perkedel kentang yang sudah digoreng bisa disimpan di kulkas dalam wadah tertutup selama 2-3 hari. Untuk penyimpanan lebih lama, perkedel bisa dibekukan hingga 1 bulan. Saat akan dikonsumsi, panaskan kembali di oven atau goreng sebentar agar teksturnya kembali renyah.
Bisa, meskipun telur berfungsi sebagai pengikat yang penting. Sebagai pengganti, gunakan tepung maizena atau tepung terigu sekitar 2-3 sendok makan untuk mengikat adonan. Namun, tekstur dan rasa akan sedikit berbeda dari perkedel kentang yang menggunakan telur.
Kentang dengan kadar pati tinggi seperti kentang russet atau kentang kuning lokal adalah pilihan terbaik. Jenis kentang ini lebih mudah dihaluskan, menghasilkan tekstur yang lembut, dan lebih baik dalam mengikat adonan sehingga perkedel tidak mudah hancur.
Untuk versi yang lebih sehat, kukus kentang alih-alih menggoreng, gunakan minyak secukupnya saat menggoreng perkedel, atau panggang perkedel di oven dengan sedikit olesan minyak. Tambahkan sayuran seperti wortel atau brokoli cincang untuk meningkatkan kandungan serat dan vitamin.
Perkedel kentang sangat cocok disajikan sebagai pelengkap sop daging, soto ayam, rawon, atau semur. Bisa juga dinikmati dengan nasi putih dan sambal sebagai lauk utama, atau dijadikan camilan dengan saus sambal atau saus tomat. Perkedel kentang juga enak disantap bersama bubur ayam atau lontong sayur.