Kapanlagi.com - Kacang merah merupakan salah satu tanaman polong yang banyak dibudidayakan karena nilai gizinya yang tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Memahami cara menanam kacang merah dengan benar menjadi kunci utama untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas.
Tanaman kacang merah dapat tumbuh optimal di berbagai kondisi lahan, baik di pekarangan rumah maupun lahan pertanian yang lebih luas. Proses budidaya yang tepat akan menghasilkan biji kacang merah yang berukuran besar dengan kualitas terbaik.
Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), kacang merah termasuk dalam kelompok legum yang memiliki kandungan protein tinggi dan mampu mengikat nitrogen dari udara, sehingga dapat memperbaiki kesuburan tanah. Dengan teknik penanaman yang tepat, produktivitas kacang merah dapat mencapai hasil yang optimal.
Kacang merah atau Phaseolus vulgaris adalah tanaman polong-polongan yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tanaman ini memiliki nilai ekonomis tinggi karena bijinya yang kaya akan protein, karbohidrat kompleks, serat, dan berbagai mineral penting seperti zat besi, kalium, dan magnesium.
Tanaman kacang merah memiliki karakteristik batang yang dapat tumbuh merambat atau tegak tergantung varietasnya. Daunnya berbentuk majemuk dengan tiga helai anak daun, sementara bunganya berwarna putih atau ungu yang akan berkembang menjadi polong berisi biji. Masa panen kacang merah umumnya berkisar antara 60-90 hari setelah tanam, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungan.
Kacang merah tumbuh optimal pada iklim basah dengan curah hujan yang cukup namun tidak berlebihan. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh dan suhu udara antara 20-25 derajat Celsius untuk pertumbuhan yang maksimal. Pemahaman tentang karakteristik dasar tanaman ini sangat penting sebelum memulai proses budidaya.
Dalam budidaya kacang merah, pemilihan varietas yang tepat juga menjadi faktor penentu keberhasilan. Beberapa varietas unggul yang sering ditanam antara lain varietas lokal yang telah beradaptasi dengan kondisi iklim setempat, maupun varietas introduksi yang memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap hama penyakit tertentu.
Persiapan lahan merupakan tahap awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya kacang merah. Lahan yang ideal untuk menanam kacang merah adalah tanah yang gembur, subur, memiliki drainase baik, dan pH tanah antara 6,0-7,0. Tanah yang terlalu asam atau basa perlu dilakukan pengapuran atau penambahan bahan organik untuk menyesuaikan pH.
Pengolahan tanah dimulai dengan membersihkan lahan dari gulma, sisa tanaman, dan sampah lainnya. Setelah bersih, tanah dicangkul atau dibajak sedalam 30 cm agar struktur tanah menjadi gembur dan aerasi tanah meningkat. Penggemburan tanah yang baik akan memudahkan akar tanaman untuk berkembang dan menyerap unsur hara dengan optimal.
Setelah tanah gembur, langkah selanjutnya adalah membuat bedengan dengan lebar sekitar 100 cm dan tinggi 30 cm. Jarak antar bedengan dibuat sekitar 50-60 cm untuk memudahkan akses perawatan dan sirkulasi udara. Pembuatan bedengan sangat penting terutama pada lahan yang memiliki drainase kurang baik untuk mencegah genangan air yang dapat merusak akar tanaman.
Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum penanaman dengan mencampurkan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 ton per hektare ke dalam tanah. Pupuk organik ini berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Biarkan lahan yang sudah diberi pupuk selama 1-2 minggu sebelum penanaman agar pupuk tercampur sempurna dengan tanah.
Proses penanaman kacang merah dimulai dengan pemilihan benih berkualitas yang sehat, tidak cacat, dan memiliki daya kecambah tinggi. Benih dapat direndam dalam air selama 2-4 jam sebelum ditanam untuk mempercepat proses perkecambahan. Benih yang mengapung sebaiknya dibuang karena kemungkinan besar tidak akan tumbuh dengan baik.
Melansir dari Food and Agriculture Organization (FAO), jarak tanam yang optimal sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kacang-kacangan. Jarak tanam yang terlalu rapat akan menyebabkan kompetisi unsur hara dan cahaya, sedangkan jarak yang terlalu lebar akan mengurangi populasi tanaman per satuan luas.
Perawatan yang intensif dan teratur sangat diperlukan untuk memastikan tanaman kacang merah tumbuh dengan optimal dan menghasilkan panen yang maksimal. Perawatan dimulai sejak tanaman berumur satu minggu setelah tanam hingga menjelang masa panen.
Pemanenan kacang merah dilakukan saat polong sudah tua dan mengering yang ditandai dengan perubahan warna polong menjadi cokelat kehitaman dan daun tanaman mulai menguning serta rontok. Umumnya kacang merah siap dipanen pada umur 60-90 hari setelah tanam, tergantung pada varietas yang ditanam dan kondisi lingkungan.
Cara menanam kacang merah yang baik harus diikuti dengan teknik pemanenan yang tepat untuk menjaga kualitas hasil. Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat cuaca cerah dengan cara memetik polong yang sudah kering atau mencabut seluruh tanaman jika sebagian besar polong sudah matang. Hindari pemanenan saat hujan atau kondisi lembab karena dapat menurunkan kualitas biji.
Setelah dipanen, polong kacang merah dijemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari hingga benar-benar kering dengan kadar air sekitar 12-14%. Penjemuran yang baik akan mencegah pertumbuhan jamur dan memudahkan proses perontokan. Polong yang sudah kering kemudian dirontokkan untuk memisahkan biji dari kulitnya, bisa dilakukan secara manual dengan dipukul-pukul atau menggunakan mesin perontok.
Biji kacang merah hasil perontokan kemudian dibersihkan dari kotoran dan polong yang masih menempel. Lakukan sortasi untuk memisahkan biji yang berkualitas baik dari yang cacat, keriput, atau terserang hama. Biji yang sudah bersih dan tersortir kemudian dikemas dalam karung atau wadah kedap udara dan disimpan di tempat yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitas hingga siap dipasarkan atau dikonsumsi.
Meningkatkan produktivitas kacang merah memerlukan perhatian khusus pada berbagai aspek budidaya mulai dari pemilihan varietas hingga penanganan pasca panen. Pemilihan varietas unggul yang sesuai dengan kondisi iklim dan tanah setempat menjadi langkah awal yang penting untuk mendapatkan hasil maksimal.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural Science, penerapan praktik budidaya yang baik dan penggunaan varietas unggul dapat meningkatkan produktivitas kacang merah hingga 30-40% dibandingkan dengan metode konvensional. Investasi pada kualitas benih dan perawatan yang intensif akan memberikan hasil yang sebanding dengan usaha yang dilakukan.
Waktu panen kacang merah bervariasi tergantung varietas yang ditanam, umumnya berkisar antara 60-90 hari setelah tanam. Varietas genjah dapat dipanen lebih cepat sekitar 60-70 hari, sedangkan varietas dalam membutuhkan waktu hingga 85-90 hari. Tanda kacang merah siap panen adalah polong sudah mengering berwarna cokelat kehitaman dan daun tanaman mulai menguning.
Ya, kacang merah dapat ditanam di pot atau polybag terutama untuk skala rumahan. Gunakan pot atau polybag berukuran minimal 30 cm dengan lubang drainase yang baik. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1. Pilih varietas kacang merah yang tidak terlalu merambat atau varietas tegak agar lebih mudah dirawat dalam wadah.
Hama utama yang menyerang kacang merah antara lain ulat polong, kutu daun, lalat kacang, dan trips. Sedangkan penyakit yang sering muncul adalah penyakit layu bakteri, antraknosa, karat daun, dan busuk akar. Pengendalian dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan, rotasi tanaman, penggunaan varietas tahan, dan aplikasi pestisida sesuai kebutuhan dengan dosis yang tepat.
Jarak tanam ideal untuk kacang merah adalah 40 cm x 50 cm atau 30 cm x 60 cm antara lubang tanam, dengan jarak antar baris sekitar 50-60 cm. Jarak tanam ini memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh optimal, memudahkan perawatan, dan memastikan sirkulasi udara yang baik untuk mencegah penyakit. Jarak tanam dapat disesuaikan dengan varietas dan kesuburan tanah.
Pupuk dasar yang baik untuk kacang merah adalah pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 ton per hektare yang diberikan saat pengolahan tanah. Untuk pupuk susulan, gunakan pupuk NPK dengan perbandingan seimbang seperti NPK 15-15-15 dengan dosis 100-150 kg per hektare yang diberikan 2-3 kali selama masa pertumbuhan. Pupuk organik cair juga dapat diaplikasikan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Kacang merah membutuhkan air yang cukup namun tidak berlebihan. Tanaman ini sensitif terhadap kekeringan terutama pada fase pembungaan dan pembentukan polong, namun juga tidak tahan terhadap genangan air. Penyiraman dilakukan secara teratur untuk menjaga kelembaban tanah, terutama pada musim kemarau. Frekuensi penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kelembaban tanah, hindari tanah yang terlalu basah atau becek.
Untuk menyimpan biji kacang merah agar tahan lama, pastikan biji sudah benar-benar kering dengan kadar air sekitar 12-14%. Simpan dalam wadah kedap udara seperti toples kaca atau plastik food grade, atau dalam karung yang dilapisi plastik. Tempatkan di ruangan yang kering, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Untuk penyimpanan jangka panjang, dapat ditambahkan bahan pengawet alami seperti daun salam atau cabai kering untuk mencegah serangan hama gudang.
Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?