Cara Menjual Saham Suspend: Panduan Lengkap untuk Investor

Kapanlagi.com - Suspensi saham merupakan situasi yang cukup mengkhawatirkan bagi investor karena menghentikan sementara perdagangan saham di pasar reguler. Namun, banyak investor yang belum mengetahui bahwa terdapat cara menjual saham suspend melalui mekanisme alternatif yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia.

Ketika saham mengalami suspensi, investor tidak dapat melakukan transaksi jual beli di pasar reguler maupun pasar tunai. Meski demikian, masih ada solusi untuk menjual saham tersebut melalui pasar negosiasi yang memungkinkan transaksi tetap berlangsung dengan mekanisme berbeda.

Memahami cara menjual saham suspend sangat penting bagi investor untuk meminimalkan kerugian dan mengambil keputusan investasi yang tepat. Artikel ini akan membahas secara lengkap prosedur, risiko, dan pertimbangan dalam menjual saham yang terkena suspensi.

1 dari 7 halaman

1. Pengertian Suspensi Saham dan Penyebabnya

Pengertian Suspensi Saham dan Penyebabnya (c) Ilustrasi AI

Suspensi saham adalah penghentian sementara perdagangan suatu saham yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia untuk melindungi investor dan menjaga stabilitas pasar. Menurut Peraturan BEI Nomor III-G tentang Suspensi dan Pencabutan Persetujuan Keanggotaan Bursa, suspensi merupakan larangan sementara melakukan aktivitas perdagangan di bursa bagi anggota bursa efek dan atau personil yang diberi kuasa atau bertanggung jawab untuk melakukan perdagangan efek.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan sebuah saham mengalami suspensi. Pertama, pergerakan harga yang tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA) dimana harga saham bergerak sangat ekstrem tanpa didukung informasi material yang jelas. Kedua, keterlambatan penyampaian laporan keuangan dimana emiten tidak memenuhi kewajiban pelaporan sesuai batas waktu yang ditentukan BEI.

Penyebab lainnya termasuk masalah hukum atau internal perusahaan seperti kasus PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang), konflik kepemilikan, atau indikasi penipuan dan manipulasi data. Suspensi juga dapat terjadi karena corporate action yang tidak sesuai prosedur atau ketika emiten menghadapi masalah keuangan yang berkepanjangan.

Melansir dari idx.co.id, suspensi dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi. Tindakan ini bertujuan mendorong perdagangan efek terselenggara dengan teratur, wajar, dan efisien.

2. Mengenal Pasar Negosiasi sebagai Solusi Jual Saham Suspend

Mengenal Pasar Negosiasi sebagai Solusi Jual Saham Suspend (credit: unsplash)

Di Bursa Efek Indonesia terdapat tiga jenis pasar yang menjadi tempat investor melakukan transaksi saham: pasar reguler, pasar tunai, dan pasar negosiasi. Pasar reguler adalah pasar dimana investor biasa melakukan transaksi membeli atau menjual saham setiap saat pada hari dan jam bursa, dimana harga sahamnya bisa naik dan turun setiap saat dengan pembayaran dan penyerahan saham dilakukan T+2.

Pasar negosiasi atau pasar nego merupakan pasar dimana pemilik saham memasang penawaran untuk menjual sejumlah lembar sahamnya pada harga tertentu, yang bisa berbeda dengan harga di pasar reguler. Harga tersebut dapat lebih tinggi atau lebih rendah tergantung kesepakatan antara penjual dan pembeli. Mekanisme ini berbeda dengan pasar reguler yang memungkinkan transaksi langsung tanpa perlu bernegosiasi dengan pihak lawan.

Pasar negosiasi biasanya digunakan oleh investor yang memegang saham dalam jumlah besar dan hendak menjualnya sekaligus, namun likuiditas di pasar reguler terbatas. Selain itu, pasar nego juga menjadi solusi bagi investor yang ingin menjual sahamnya yang sedang disuspen karena tidak dapat melakukan transaksi di pasar reguler.

Dalam pasar negosiasi, penjual akan memasang iklan atau penawaran, kemudian menunggu hingga ada calon pembeli yang tertarik. Ketika calon pembeli muncul, harga tidak akan langsung deal di angka yang diminta penjual, melainkan akan dinegosiasikan terlebih dahulu antara kedua belah pihak, mirip seperti menjual barang bekas.

3. Prosedur Lengkap Cara Menjual Saham Suspend

Prosedur Lengkap Cara Menjual Saham Suspend (c) Ilustrasi AI

Untuk melakukan cara menjual saham suspend, investor perlu mengikuti beberapa langkah sistematis. Berikut adalah prosedur lengkapnya:

  1. Hubungi Sekuritas Anda - Langkah pertama adalah menghubungi broker, dealer, equity sales, atau customer service di sekuritas tempat Anda membuka rekening. Sampaikan keinginan untuk menjual saham di pasar negosiasi.
  2. Periksa Fasilitas Online Trading - Tanyakan apakah aplikasi online trading (OLT) yang Anda gunakan menyediakan fasilitas transaksi pasar negosiasi. Jika tersedia, Anda akan diarahkan untuk memasang offer jual di aplikasi tersebut.
  3. Pasang Penawaran dengan Kode .NG - Di aplikasi OLT, pasang offer jual dengan menambahkan .NG di belakang kode saham. Misalnya jika ingin menjual saham ABCD yang sedang disuspen, maka pasang offer jual ABCD.NG sebanyak sekian lot pada harga yang Anda tentukan.
  4. Tentukan Harga Penawaran - Tetapkan harga jual yang realistis dengan mempertimbangkan harga terakhir di pasar reguler sebelum suspensi, kondisi perusahaan, dan kemungkinan minat pembeli. Harga biasanya akan lebih rendah dari harga pasar reguler.
  5. Tunggu Calon Pembeli - Setelah memasang penawaran, Anda perlu menunggu hingga ada investor lain yang tertarik membeli saham tersebut. Proses ini bisa memakan waktu cukup lama tergantung kondisi saham dan minat pasar.
  6. Negosiasi Harga - Ketika ada calon pembeli, Anda akan dihubungi oleh pihak sekuritas untuk melakukan negosiasi harga. Harga akhir transaksi akan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
  7. Selesaikan Transaksi - Jika harga sudah disepakati, transaksi akan diproses dan diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di pasar negosiasi.

Melansir dari infovesta.com, jika aplikasi online trading belum menyediakan fasilitas pasar negosiasi, investor tetap bisa menjual saham yang disuspen dengan dibantu langsung oleh broker atau customer service dari sekuritasnya, dan akan ditelpon jika sudah ada calon pembeli.

4. Risiko dan Pertimbangan Menjual Saham Suspend

Risiko dan Pertimbangan Menjual Saham Suspend (c) Ilustrasi AI

Menjual saham suspend melalui pasar negosiasi memiliki beberapa risiko dan pertimbangan penting yang harus dipahami investor. Risiko pertama adalah harga jual yang jauh lebih rendah dibanding harga di pasar reguler. Karena saham yang disuspen biasanya mengindikasikan masalah pada perusahaan, calon pembeli akan menawar dengan harga yang sangat diskon untuk mengkompensasi risiko yang mereka ambil.

Waktu tunggu yang lama juga menjadi tantangan tersendiri. Berbeda dengan transaksi di pasar reguler yang bisa langsung terjadi, menjual saham suspend di pasar negosiasi bisa memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan hingga menemukan pembeli yang cocok. Semakin bermasalah kondisi emiten, semakin sulit menemukan pembeli.

Ketidakpastian pencabutan suspensi juga perlu dipertimbangkan. Jika investor terburu-buru menjual di pasar nego dengan harga sangat rendah, namun kemudian suspensi dicabut dan kondisi perusahaan membaik, maka investor akan kehilangan potensi keuntungan besar. Sebaliknya, jika menunggu terlalu lama dan perusahaan akhirnya bangkrut atau delisting, investor bisa kehilangan seluruh investasinya.

Investor juga harus memahami bahwa tidak semua saham suspend akan berakhir baik. Banyak emiten yang disuspen akhirnya mengalami pailit dan sahamnya delisting paksa, dimana investor akan mengalami kerugian total atas investasinya. Oleh karena itu, keputusan untuk menjual atau menunggu harus didasarkan pada analisis mendalam terhadap kondisi fundamental perusahaan dan perkembangan penyelesaian masalahnya.

5. Strategi Menghadapi Saham yang Terkena Suspensi

Ketika memiliki saham yang terkena suspensi, investor perlu menerapkan strategi yang tepat untuk meminimalkan kerugian. Strategi pertama adalah memantau secara rutin perkembangan informasi terkait emiten melalui pengumuman resmi di situs BEI. Informasi ini akan memberikan gambaran apakah masalah perusahaan menuju penyelesaian atau justru memburuk.

Evaluasi fundamental perusahaan secara menyeluruh juga sangat penting. Tinjau kembali laporan keuangan, struktur utang, rencana restrukturisasi, dan prospek bisnis perusahaan ke depan. Jika masalah tergolong serius dan tidak ada tanda-tanda perbaikan, pertimbangkan untuk melakukan cut loss melalui pasar negosiasi meski dengan harga rendah.

Untuk kasus tertentu, bersabar dan menunggu bisa menjadi strategi yang lebih menguntungkan. Contohnya pada kasus PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) yang sebelumnya bernama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Saham ini disuspen dari Juli 2018 hingga Agustus 2020 dengan harga terakhir Rp168 per lembar. Karena perkembangannya positif dengan masuknya pemegang saham pengendali baru yang menyuntik modal, sahamnya tidak anjlok setelah suspensi dibuka, melainkan justru naik hingga mencapai Rp242 per lembar.

Namun, jika setelah enam bulan perkembangan tidak menunjukkan tanda positif dan saham tetap disuspen, barulah pertimbangkan untuk menjual melalui pasar negosiasi. Diversifikasi portofolio juga penting untuk mengurangi risiko konsentrasi pada satu saham yang bermasalah. Jangan biarkan seluruh investasi terpusat pada saham yang mengalami suspensi.

6. Alternatif Lain dan Skenario Terburuk

Alternatif Lain dan Skenario Terburuk (c) Ilustrasi AI

Selain menjual melalui pasar negosiasi, investor juga perlu memahami alternatif lain dan skenario terburuk yang mungkin terjadi. Alternatif pertama adalah menunggu pencabutan suspensi dan menjual di pasar reguler ketika perdagangan dibuka kembali. Namun, perlu diantisipasi bahwa harga saham bisa langsung anjlok saat suspensi dicabut jika masalah perusahaan belum benar-benar terselesaikan.

Transaksi Over The Counter (OTC) atau di luar bursa juga bisa menjadi pilihan, terutama untuk investor yang memegang saham dalam jumlah besar. Dalam metode ini, investor langsung bertemu dan bernegosiasi dengan calon pembeli tanpa melalui perantara sekuritas. Namun, metode ini memerlukan jaringan dan koneksi yang luas di kalangan investor.

Skenario terburuk yang harus diantisipasi adalah delisting atau penghapusan pencatatan saham dari bursa. Jika dalam 24 bulan saham masih disuspen tanpa indikasi pemulihan, BEI dapat mengeluarkan saham tersebut dari papan listing sehingga tidak dapat diperdagangkan lagi. Ketika saham delisting, perusahaan akan dipaksa memenuhi kewajiban sesuai urutan kepentingan: membayar utang, mengembalikan investasi pemegang saham preferen, baru kemudian pemegang saham biasa.

Dari pengalaman yang terjadi, emiten yang delisting biasanya sudah kehabisan dana saat memenuhi kewajiban kepada kreditur dan pemegang saham preferen. Akibatnya, investor dengan saham biasa sering tidak kebagian apapun dan nilai kerugian menjadi 100%. Meski saham masih tercatat di portofolio, nilainya menjadi nol dan tidak dapat dijual lagi di pasar manapun, kecuali jika suatu saat emiten berhasil relisting kembali ke BEI.

7. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Apakah saham yang disuspen masih bisa dijual?

Ya, saham yang disuspen masih bisa dijual melalui pasar negosiasi meskipun tidak dapat diperdagangkan di pasar reguler atau pasar tunai. Investor perlu menghubungi sekuritas dan memasang penawaran di pasar nego dengan menambahkan kode .NG di belakang kode saham, kemudian menunggu hingga ada pembeli yang tertarik.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjual saham suspend?

Waktu yang dibutuhkan untuk menjual saham suspend sangat bervariasi dan tidak dapat dipastikan. Prosesnya bisa memakan waktu beberapa hari, minggu, bahkan bulan tergantung pada kondisi emiten, minat pembeli, dan harga yang ditawarkan. Semakin bermasalah kondisi perusahaan, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menemukan pembeli.

3. Apakah harga jual saham suspend lebih rendah dari harga pasar reguler?

Ya, harga jual saham suspend di pasar negosiasi biasanya jauh lebih rendah dibanding harga terakhir di pasar reguler sebelum suspensi. Hal ini karena pembeli mengambil risiko besar dengan membeli saham yang bermasalah, sehingga mereka akan menawar dengan harga diskon yang signifikan untuk mengkompensasi risiko tersebut.

4. Apa yang terjadi jika saham suspend tidak kunjung dicabut?

Jika suspensi tidak dicabut dalam waktu 24 bulan dan tidak menunjukkan indikasi pemulihan, BEI dapat mengeluarkan saham tersebut dari papan listing atau delisting. Ketika delisting, saham tidak dapat diperdagangkan lagi di pasar manapun dan investor berisiko kehilangan seluruh investasinya jika perusahaan tidak mampu mengembalikan modal pemegang saham.

5. Apakah lebih baik menjual segera atau menunggu pencabutan suspensi?

Keputusan ini tergantung pada kondisi fundamental perusahaan dan perkembangan penyelesaian masalahnya. Jika perkembangan menunjukkan tanda positif dan ada kemungkinan masalah terselesaikan, menunggu bisa lebih menguntungkan. Namun jika setelah enam bulan tidak ada perkembangan positif, pertimbangkan untuk cut loss melalui pasar negosiasi meski dengan harga rendah.

6. Bagaimana cara mengetahui saham mana saja yang terkena suspensi?

Investor dapat mengecek daftar saham yang terkena suspensi melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia di idx.co.id pada menu berita suspensi. Di sana tersedia informasi lengkap mengenai saham-saham yang disuspen, unsuspen, maupun yang terkena status UMA (Unusual Market Activity) beserta alasan dan tanggal penetapannya.

7. Apakah ada biaya tambahan untuk menjual saham di pasar negosiasi?

Biaya transaksi di pasar negosiasi umumnya sama dengan transaksi di pasar reguler, yaitu meliputi biaya broker dan pajak transaksi sesuai ketentuan yang berlaku. Namun, beberapa sekuritas mungkin mengenakan biaya administrasi tambahan untuk layanan transaksi pasar negosiasi. Sebaiknya konfirmasi terlebih dahulu dengan sekuritas Anda mengenai struktur biaya yang berlaku.

Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/nlw)

Topik Terkait