Panduan Lengkap Cara Menanam Caisim di Pot, Polybag, Botol Bekas, dan Tanah Terbuka

Kapanlagi.com - Caisim atau sawi hijau merupakan sayuran populer yang mudah dibudidayakan di berbagai media tanam. Tanaman ini cocok ditanam di lahan terbatas seperti pekarangan rumah dengan menggunakan pot, polybag, atau bahkan botol bekas.

Cara menanam caisim di pot dan media lainnya tidak memerlukan keahlian khusus, sehingga cocok untuk pemula yang ingin memulai berkebun. Dengan perawatan yang tepat, caisim dapat dipanen dalam waktu 30-40 hari setelah tanam.

Budidaya caisim dapat dilakukan melalui beberapa metode perbanyakan, mulai dari biji, batang, hingga akar. Setiap metode memiliki kelebihan tersendiri tergantung ketersediaan bahan dan tujuan budidaya yang diinginkan.

Melansir dari modul Budidaya Pekarangan dan Pangan Lestari, budidaya sayuran dalam pot atau polybag dapat memanfaatkan kaleng bekas, ember plastik, wadah bekas lainnya atau memakai pot dan polybag yang memungkinkan pemanfaatan lahan terbatas secara optimal.

1 dari 7 halaman

1. Persiapan Media Tanam untuk Budidaya Caisim

Persiapan Media Tanam untuk Budidaya Caisim (c) Ilustrasi AI

Media tanam yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam budidaya caisim. Tanaman ini membutuhkan media yang gembur, subur, dan memiliki drainase baik agar akar dapat berkembang optimal. Campuran tanah yang ideal terdiri dari tanah humus, kompos, dan sekam dengan perbandingan yang sesuai.

Untuk cara menanam caisim di pot atau polybag, gunakan campuran tanah humus dan kompos dengan perbandingan 2:1. Tambahkan sekam padi atau pasir untuk meningkatkan porositas media agar air tidak menggenang. Media tanam harus disiapkan minimal satu minggu sebelum penanaman agar proses dekomposisi berjalan sempurna.

Tingkat keasaman tanah atau pH juga perlu diperhatikan dalam budidaya caisim. pH ideal untuk pertumbuhan caisim berkisar antara 6,0-7,0 yang tergolong netral hingga sedikit asam. Jika pH tanah terlalu rendah, dapat ditambahkan kapur pertanian untuk menetralkan keasaman.

Sterilisasi media tanam sangat dianjurkan terutama untuk budidaya dalam wadah tertutup. Caranya dengan menjemur tanah di bawah sinar matahari selama 2-3 hari atau menyiramnya dengan air panas untuk membunuh patogen dan benih gulma yang mungkin ada dalam tanah.

2. Cara Menanam Caisim di Pot dan Polybag

Cara Menanam Caisim di Pot dan Polybag (c) Ilustrasi AI

Menanam caisim di pot merupakan solusi praktis bagi yang memiliki lahan terbatas. Pilih pot atau polybag berukuran minimal 20 cm dengan kedalaman 15-20 cm agar sistem perakaran caisim dapat berkembang dengan baik. Pastikan pot memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air.

Langkah pertama cara menanam caisim di polybag adalah mengisi wadah dengan media tanam hingga 3/4 bagian. Buat lubang tanam sedalam 1-2 cm di tengah media, lalu masukkan 2-3 biji caisim per lubang. Tutup kembali dengan tanah tipis dan siram secara perlahan menggunakan sprayer agar biji tidak terbawa air.

Setelah benih ditanam, letakkan pot di tempat yang mendapat sinar matahari cukup namun tidak terlalu terik. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan volume air secukupnya. Biji caisim akan berkecambah dalam waktu 3-5 hari setelah tanam jika kondisi media dan kelembaban terjaga dengan baik.

Ketika bibit sudah memiliki 2-3 helai daun sejati, lakukan penjarangan dengan menyisakan satu tanaman terbaik per pot. Tanaman yang dicabut dapat dipindahkan ke pot lain atau dibuang. Pemupukan susulan dapat diberikan mulai umur 2 minggu setelah tanam menggunakan pupuk organik cair yang diencerkan.

3. Cara Menanam Caisim di Botol Bekas

Cara Menanam Caisim di Botol Bekas (c) Ilustrasi AI

Pemanfaatan botol bekas untuk budidaya caisim merupakan inovasi ramah lingkungan yang semakin populer. Botol plastik bekas minuman berukuran 1,5 liter atau lebih besar dapat dimodifikasi menjadi wadah tanam vertikal yang efisien. Teknik ini cocok diterapkan di area sempit seperti balkon atau dinding rumah.

Untuk membuat wadah tanam dari botol bekas, potong botol secara horizontal menjadi dua bagian atau buat bukaan memanjang di sisi botol. Lubangi bagian bawah botol sebagai drainase air. Cara menanam caisim di botol bekas dimulai dengan mengisi botol dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga hampir penuh.

Sistem vertikultur menggunakan botol bekas dapat disusun bertingkat dengan menggantungkan botol menggunakan tali atau kawat. Jarak antar tingkat minimal 30 cm agar setiap tanaman mendapat cahaya matahari yang cukup. Teknik ini memaksimalkan penggunaan ruang vertikal dan dapat menampung lebih banyak tanaman dalam area terbatas.

Perawatan caisim dalam botol bekas memerlukan perhatian ekstra terhadap penyiraman karena volume media yang terbatas. Siram secara rutin namun hindari kelebihan air yang dapat menyebabkan akar membusuk. Pemupukan dilakukan dengan pupuk cair yang disiramkan langsung ke media tanam setiap 10 hari sekali.

4. Cara Menanam Caisim di Tanah Terbuka

Cara Menanam Caisim di Tanah Terbuka (c) Ilustrasi AI

Budidaya caisim di tanah terbuka memberikan hasil panen yang lebih optimal dibandingkan media terbatas. Persiapan lahan dimulai dengan pengolahan tanah hingga gembur menggunakan cangkul atau traktor. Bersihkan lahan dari gulma, bebatuan, dan sisa tanaman sebelumnya yang dapat mengganggu pertumbuhan caisim.

Pembuatan bedengan menjadi tahap penting dalam cara menanam caisim di tanah terbuka. Bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 20-30 cm, dan panjang menyesuaikan lahan. Jarak antar bedengan sekitar 40-50 cm untuk memudahkan akses perawatan. Campurkan pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 10-15 ton per hektar ke dalam tanah bedengan.

Penanaman biji caisim di tanah terbuka dapat dilakukan dengan sistem tugal atau larikan. Untuk sistem tugal, buat lubang tanam dengan jarak 20x20 cm atau 25x25 cm, masukkan 2-3 biji per lubang. Sistem larikan dibuat dengan membuat alur sedalam 1-2 cm sepanjang bedengan, taburkan biji secara merata, lalu tutup dengan tanah tipis.

Penyiraman awal dilakukan segera setelah penanaman menggunakan gembor atau sistem irigasi tetes. Frekuensi penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca, umumnya 1-2 kali sehari pada musim kemarau. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara preventif dengan menjaga kebersihan lahan dan menggunakan mulsa plastik atau jerami untuk menekan pertumbuhan gulma.

5. Perbanyakan Caisim dari Biji, Batang, dan Akar

Perbanyakan Caisim dari Biji, Batang, dan Akar (c) Ilustrasi AI

Perbanyakan caisim umumnya dilakukan melalui biji karena lebih mudah dan menghasilkan tanaman yang seragam. Biji caisim berkualitas memiliki ciri berwarna cokelat kehitaman, berukuran seragam, dan daya kecambah minimal 80%. Penyemaian biji dapat dilakukan langsung di tempat tanam atau di persemaian terlebih dahulu.

Cara menanam caisim dari biji dengan sistem persemaian dimulai dengan menyiapkan tray semai atau polybag kecil berisi media halus. Taburkan biji secara merata, tutup tipis dengan tanah, lalu siram dengan sprayer. Bibit siap dipindahkan ke lokasi tanam permanen setelah berumur 14-21 hari atau memiliki 4-5 helai daun sejati.

Perbanyakan dari batang atau stek jarang dilakukan pada caisim karena tanaman ini tergolong sayuran daun yang cepat panen. Namun, teknik ini dapat diterapkan dengan memotong batang caisim yang sudah dewasa sepanjang 10-15 cm, lalu menancapkannya di media tanam lembab. Stek akan membentuk akar dalam 7-10 hari jika kondisi kelembaban terjaga.

Cara menanam caisim dari akar dilakukan dengan memanfaatkan pangkal akar yang tersisa setelah panen. Potong bagian atas tanaman, sisakan pangkal batang dan akar sepanjang 5 cm. Tanam kembali di media yang subur dan siram secara rutin. Metode ini memungkinkan tanaman tumbuh kembali dan dapat dipanen ulang, meskipun kualitas hasil tidak sebaik tanaman dari biji.

6. Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Caisim

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Caisim (c) Ilustrasi AI
  1. Penyiraman Rutin: Caisim membutuhkan kelembaban tanah yang konsisten untuk pertumbuhan optimal. Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari, terutama saat musim kemarau. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar busuk dan penyakit jamur. Gunakan sistem irigasi tetes untuk efisiensi air pada budidaya skala besar.
  2. Pemupukan Berkala: Berikan pupuk susulan pertama pada umur 10-14 hari setelah tanam menggunakan pupuk NPK dengan dosis 5 gram per liter air. Pemupukan kedua dilakukan pada umur 21-25 hari dengan dosis yang sama. Pupuk organik cair dapat diberikan setiap minggu untuk meningkatkan kualitas daun dan mempercepat pertumbuhan.
  3. Penyiangan Gulma: Bersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman caisim secara manual atau menggunakan kored. Gulma dapat menjadi kompetitor dalam penyerapan nutrisi dan air, serta menjadi inang hama dan penyakit. Lakukan penyiangan minimal 2 kali selama masa tanam atau sesuai kebutuhan.
  4. Pengendalian Hama: Hama utama caisim meliputi ulat daun, kutu daun, dan trips. Pengendalian dapat dilakukan secara mekanis dengan memungut hama secara manual atau menggunakan perangkap kuning. Pestisida nabati dari daun mimba atau bawang putih dapat digunakan sebagai alternatif ramah lingkungan.
  5. Pencegahan Penyakit: Penyakit yang sering menyerang caisim antara lain busuk daun, bercak daun, dan akar gada. Pencegahan dilakukan dengan menjaga sanitasi lahan, rotasi tanaman, dan mengatur jarak tanam yang tepat. Hindari penyiraman pada sore hari yang dapat meningkatkan kelembaban berlebih.
  6. Pengaturan Cahaya: Caisim membutuhkan cahaya matahari penuh minimal 6-8 jam per hari untuk fotosintesis optimal. Pada budidaya di dalam ruangan atau area teduh, gunakan lampu grow light sebagai suplemen cahaya. Kurangnya cahaya menyebabkan tanaman etiolasi dengan batang memanjang dan daun menguning.
  7. Monitoring Pertumbuhan: Lakukan pengamatan rutin terhadap kondisi tanaman untuk mendeteksi dini masalah pertumbuhan. Perhatikan warna daun, tinggi tanaman, dan tanda-tanda serangan hama atau penyakit. Catat perkembangan tanaman untuk evaluasi dan perbaikan teknik budidaya pada musim tanam berikutnya.

Melansir dari Jurnal Inovasi Riset Akademik, pemanfaatan botol bekas untuk budidaya teknik vertikultur pada tanaman sawi caisim dan kangkung terbukti efektif dalam mengoptimalkan lahan terbatas sambil mengurangi sampah plastik di lingkungan.

7. FAQ - Pertanyaan Umum Seputar Budidaya Caisim

FAQ - Pertanyaan Umum Seputar Budidaya Caisim (c) Ilustrasi AI

Berapa lama waktu panen caisim setelah tanam?

Caisim dapat dipanen pada umur 30-40 hari setelah tanam tergantung varietas dan kondisi perawatan. Caisim siap panen ditandai dengan daun yang sudah cukup lebar, berwarna hijau segar, dan tinggi tanaman mencapai 20-30 cm. Panen dilakukan dengan mencabut seluruh tanaman beserta akarnya atau memotong bagian pangkal batang.

Apakah caisim bisa ditanam sepanjang tahun?

Ya, caisim dapat ditanam sepanjang tahun di dataran rendah hingga dataran tinggi. Namun, pertumbuhan optimal terjadi pada musim kemarau dengan curah hujan sedang dan suhu udara 20-30°C. Pada musim hujan, perhatikan drainase yang baik untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar.

Berapa jarak tanam ideal untuk caisim?

Jarak tanam ideal untuk caisim di tanah terbuka adalah 20x20 cm atau 25x25 cm tergantung varietas. Jarak tanam yang tepat memastikan setiap tanaman mendapat ruang tumbuh, cahaya, dan nutrisi yang cukup. Untuk budidaya dalam pot atau polybag, cukup satu tanaman per wadah berukuran diameter minimal 20 cm.

Media tanam apa yang paling baik untuk caisim?

Media tanam terbaik untuk caisim adalah campuran tanah humus, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1. Media harus gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase baik. Untuk budidaya organik, tambahkan pupuk kandang matang sebagai sumber nutrisi alami yang memperbaiki struktur tanah.

Bagaimana cara mengatasi hama ulat pada caisim?

Pengendalian ulat pada caisim dapat dilakukan dengan cara manual yaitu memungut ulat secara langsung, terutama pada pagi atau sore hari. Gunakan pestisida nabati dari ekstrak daun mimba, bawang putih, atau cabai yang disemprotkan setiap 3-5 hari. Pemasangan jaring pelindung juga efektif mencegah kupu-kupu bertelur pada daun caisim.

Apakah caisim perlu dipupuk secara rutin?

Ya, pemupukan rutin sangat penting untuk pertumbuhan caisim yang optimal. Berikan pupuk dasar saat persiapan media tanam berupa kompos atau pupuk kandang. Pupuk susulan diberikan 2-3 kali selama masa tanam menggunakan pupuk NPK atau pupuk organik cair. Pemupukan yang tepat menghasilkan daun yang lebih lebar, tebal, dan berwarna hijau pekat.

Bisakah caisim ditanam ulang setelah dipanen?

Caisim umumnya dipanen dengan mencabut seluruh tanaman sehingga tidak dapat ditanam ulang. Namun, jika panen dilakukan dengan memotong bagian atas dan menyisakan pangkal batang serta akar, tanaman dapat tumbuh kembali meskipun kualitas hasil panen kedua tidak sebaik panen pertama. Untuk hasil optimal, lebih baik menanam biji baru setelah panen.

Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/vna)

Topik Terkait