Salah satu poin paling mencolok dalam perkara ini adalah kemunculan surat wasiat mendadak yang disebut-sebut ditandatangani Sunjay Kapur pada 21 Maret 2025. Sebelumnya, Priya Sachdeva berulang kali menyatakan bahwa tidak ada surat wasiat, namun lebih dari tujuh minggu setelah kematian Sunjay, surat tersebut tiba-tiba diperlihatkan secara singkat oleh pelaksana wasiat.

Yang menimbulkan kecurigaan, surat itu tidak pernah diberikan salinannya kepada anak-anak Sunjay, dan justru ditunjukkan sepintas dalam sebuah pertemuan singkat. Lebih mencurigakan lagi, dokumen itu dibawa oleh dua orang yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan Priya Sachdeva.

Anak-anak Sunjay merasa bahwa kemunculan dokumen tersebut tidak wajar dan mencurigakan, terutama karena selama ini mereka terus diberi informasi bahwa tidak ada wasiat yang ditinggalkan. Mereka menduga surat wasiat itu bisa saja direkayasa atau dimunculkan dalam kondisi yang tidak sah.

Tak hanya itu, mereka juga mengaku dihalangi untuk mendapatkan informasi mengenai aset ayah mereka. Priya Sachdeva disebut menolak memberikan dokumen atau penjelasan apa pun tentang kekayaan yang ditinggalkan Sunjay Kapur.

Mereka sempat diberi tahu bahwa semua harta Sunjay berada dalam kendali RK Family Trust, dan awalnya diundang untuk hadir dalam Rapat Umum Tahunan Trust pada 25 Juli 2025. Namun secara mendadak, mereka diberi tahu bahwa kehadiran mereka tidak lagi dibutuhkan, tanpa alasan jelas.

Selama ini, mereka dan ibunya, Karisma Kapoor, juga tidak pernah diberi salinan akta trust atau rincian tentang apa saja yang dimiliki trust tersebut. Minimnya transparansi ini menjadi alasan kuat mereka membawa kasus ini ke ranah hukum.

Anak-anak Karisma Kapoor kini menuntut agar pengadilan memerintahkan Priya Sachdeva untuk secara terbuka mengungkap status kekayaan Sunjay Kapur pada hari kematiannya, menjelaskan seluruh tindakan yang telah ia ambil sejak saat itu, serta memberikan hak waris yang adil kepada anak-anak dari pernikahan pertama.