Pas ayah yang jaga memang kondisi bunda agak menurun. Mungkin karena sakit juga yang benar-benar dirasain, ungkap Ezra seusai prosesi pemakaman Dina di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024).

Keluhan utama Dina adalah sesak napas, meski bukan disebabkan oleh paru-paru. Ezra menjelaskan, Keluhannya tuh napasnya susah. Sesak napas, tapi bukan paru-paru, karena ada cairan di daerah perut."

Ezra mengungkapkan bahwa cairan tersebut muncul akibat kanker yang pernah diderita ibunya. Namun, menjelang akhir hayat, dokter juga menemukan adanya pendarahan di lambung yang memperburuk keadaan.

Cairan itu dari kanker. Nah, kanker ini memperburuk keadaannya, tapi dokter itu di akhir beliau sakitnya itu karena pendarahan di lambung. Jadi pencernaannya bermasalah. HB-nya turun, jadi kondisinya menurun, jelasnya.

Pada tahun 2021, Dina Mariana sempat menjalani operasi pengangkatan rahim setelah didiagnosis kanker rahim.

Saat itu, ia dinyatakan sembuh dan mampu melanjutkan hidupnya dengan penuh semangat. Namun, beberapa bulan terakhir muncul keluhan lain di bagian perutnya.

Muncul lagi keluhan di perutnya. Ya bunda cukup fight lah. Lihat semangatnya, teman-temannya bilang bunda tetap semangat kok, ujar Ezra, teringat akan semangat tak kenal lelah ibunya.

Ezra mengaku banyak belajar dari ketangguhan sang ibu, meski di balik ketegaran itu, ia tetap merasakan kehilangan yang mendalam. Itu yang aku pelajarin juga dari bunda, ya kehilangan pasti, tuturnya.

Kepergian Dina terasa cepat dan singkat bagi keluarga. Ezra bercerita bahwa saat-saat terakhir sang ibu ditemani oleh ayahnya, yang menyaksikan langsung detik-detik terakhir hidup Dina. Pas ditarik napas, tarik nafasnya sekali-sekali, itu ditemani sama ayah, kenangnya.

Begitu mendengar kabar dari ayahnya, Ezra dan adik-adiknya bergegas menuju rumah sakit. Namun, tak lama setelah mereka tiba, Dina sudah berpulang. Jadi ketika ayah minta aku sama adik semua ke rumah sakit, kita jalan ke rumah sakit, nggak lama ibu sudah berpulang, tutup Ezra.