Kunci utama dalam hubungannya adalah komitmen untuk saling memaafkan dan memaklumi. Namun, ada satu fakta mengejutkan yang ia ungkap. Siapa sangka, di antara keduanya, ternyata Zee Zee lah yang lebih sering mengambil inisiatif untuk mengalah.

"Aku. Surprisingly aku. Orang-orang pasti enggak ada yang nyangka, 'Enggak mungkin Zizi.' Iya loh, gue tuh orangnya ngalahan gitu," tuturnya sambil tertawa.

Ia menjelaskan, hal itu dilakukan karena memahami karakter suaminya yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Ia belajar untuk tidak langsung menentang, melainkan mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan pendapatnya.

Zee Zee juga mengakui adanya perbedaan karakter yang signifikan di antara mereka. Dirinya yang impulsif dan "pecicilan" harus beradaptasi dengan suaminya yang sangat teratur dan rapi.

Untuk menjaga api asmara tetap menyala, keduanya selalu menyempatkan waktu berkualitas berdua. Bahkan, hal-hal sederhana seperti menemaninya ke bengkel atau berburu buku bekas menjadi momen berharga bagi mereka.

"Kadang kehadiran kita tuh penting. Enggak hanya tentang, 'Aku hadir loh,' enggak perlu diomongin, tapi sosok kita datang dan dia ngelihat kita nungguin tuh sudah e... meaningful gitu buat dia," jelasnya.

Kini, dengan anak-anak yang sudah beranjak besar, mereka lebih leluasa untuk menikmati waktu berdua, memperkuat ikatan yang telah terjalin selama 14 tahun.