"Kalau dirupiahin yang pasti di atas 1 M lah itu. Untuk truk, truk sama truk genset dan sound-nya itu ya lebih 1 M lebih," terang pria yang biasa disapa dengan Mas Bre itu.

"Truk kan sekarang berapa (harga) truk, (harga) truk (sekitar) 500 (juta rupiah). Ya 1 M ya lebih lah, 1 M itu kalau, pasnya ya kurang-kurang hitung," imbuhnya. 

Mas Bre mengaku ia memiliki 10 truk lengkap dengan full set audio. Satu truk biasanya dikawal oleh 1 team yang terdiri dari 7 personil. Sehingga total karyawan yang ia miliki sebanyak 70 orang.

"Sepuluh tim dalam satu hari tadi bisa 10 tempat. Satu waktu 10 tempat. Hmm tahun ini mulai Agustus itu, mulai Juli, Agustus, September itu sudah, 10 tempat dalam satu waktu itu," ujarnya.

Dengan jumlah personil sebanyak itu, Mas Bre mematok harga paling murah di angka Rp30-35 juta untuk 1 truk dan 1 kali tampil. Mas Bre sendiri sudah menggeluti dunia sound horeg sejak 2019 silam.

"Kalau minim sih sekarang tahun ini paling mulai 30-35 yang paling rendah itu yang paling, yang paling, tarif paling kecil lah istilahnya. Iya kan paling, kalau kecil itu artinya dekat terdekat,
Blitar, Malang itu kan dianggap dekat. Kalau sudah ke Pasuruan, ke Mojokerto kan beda lagi beda transport," terang Mas Bre.

Selain diundang di berbagai wilayah Jawa Timur, Mas Bre juga kerap mendapatkan undangan tampil di Jawa Tengah. Tak heran, pasalnya sound horeg milik Mas Bre punya karakter dan ciri khas tersendiri. 

"Kalau saya kan lebih ke getarnya itu kan karena kan, kita suka yang rendah rendah dulu, frekuensi rendah. Jadi kan bisa clear ya bass diakhiri. Beda dengan yang lain-lain, kan kadang kenceng gitu toh ganti kenceng," pungkasnya.