Judika memilih untuk memahami bahwa kritik tersebut merupakan bentuk perhatian dari seorang senior di industri musik Indonesia. Ia menilai bahwa Ahmad Dhani hanya sedang memberi teguran terkait isu serius hak cipta yang tengah menjadi perhatian bersama di dunia musik.

Judika menegaskan bahwa dirinya tidak terbiasa mencuri karya orang lain. Ia telah melahirkan banyak karya di industri musik tanah air.

"Orang juga tahu rekam jejakku dari mulai aku nyanyi. Aku tidak terbiasa untuk menjadi pencuri, makanya kalaupun ada kayak gini-gini ya nggak apa-apa, itu kakak marahin adiknya biasa saja," ungkap Judika dilansir dari Liputan6com, pada hari Senin (21/4/2025).

Ia menganggap Ahmad Dhani sebagai sosok kakak yang peduli dan berharap masalah hak cipta bisa segera diselesaikan secara serius.

"Aku yakin dia tidak bermaksud seperti itu, tapi memang dia mau membuat masalah ini benar-benar serius diurus," ujarnya.

Lebih lanjut, Judika mengajak semua pihak dalam industri musik, termasuk pemerintah, untuk duduk bersama mencari solusi atas permasalahan hak cipta yang selama ini menjadi perdebatan. Ia berharap dengan diskusi yang baik, industri musik Indonesia dapat berjalan lebih sehat dan para pencipta lagu mendapatkan haknya secara adil.

"Aku pribadi di luar VISI, kita penginnya adem-adem saja, diskusi, dan hal-hal yang sesama pelaku kita cari solusi sesama stakeholder," jelas pelantun lagu Sampai Akhir ini.

Sikap tenang dan profesional Judika dalam menghadapi kritik dari Ahmad Dhani menunjukkan kedewasaan dan pengalamannya di dunia musik. Alih-alih bereaksi emosional, Judika memilih untuk memahami dan menghargai maksud di balik pernyataan Dhani. Hal ini mencerminkan sikap positif yang seharusnya dimiliki oleh setiap pelaku industri.

Judika menganggap bahwa setiap kritik, meskipun mungkin terasa menyakitkan, bisa menjadi peluang untuk belajar dan berkembang. "Kalau dianggap maling, ya semua orang dianggap maling gitu kan kayak pengamen, penyanyi kafe atau apa," ujarnya.