"Ya, sebenarnya. Jadi kalau saya sendiri ya genre ini film-film saya suka perempuan karena dari saya umur dua tahun bapak saya sudah tidak ada, saya hidup dari dua tahun sampai saya menikah sama ibu saya," ungkap Fahmy sambil menahan tangis.

Tak hanya karakter, bahkan nama tokoh dalam film pun berasal dari nama ibunya sendiri, Poppy Sri Surya. Hal ini membuat cerita semakin personal baginya.

"Padahal aku udah mau cari karakter lain itu ada banyak sebelumnya produser. Tapi tato atau apa? No, saya tau dia. Habis hatinya, perihal ini (tato) nanti kembali dia personal ya. Tapi hatinya, kebetulan namanya sama Poppy Sri Suryadari, Poppy Sophia," ujarnya.

Fahmy juga menekankan bahwa nilai kehalalan menjadi fondasi utama dalam film ini. Ia menolak keras sesuatu yang tidak halal, baik dari sisi keuangan maupun sikap hidup. "Kalau saya tahu itu mendingan saya nggak usah. Karena apa? Walaupun itu kerja saya dapat honor, sudah dapat honornya tapi digunakan oleh keluarga saya itu pasti kena impact," tegasnya.

Menurut Fahmy, nilai-nilai agama yang kuat menjadi pegangan dalam hidupnya, termasuk dalam proses kreatif sebagai sutradara.

Film ini mengangkat kisah Ustaz Ahmad yang diuji oleh godaan setan hingga melukai keluarganya sendiri. Cerita tersebut menjadi simbol perjuangan iman di tengah godaan duniawi.

Fahmy berharap GODAAN SETAN YANG TERKUTUK bisa menjadi tontonan yang menyentuh, sekaligus memberi pelajaran bagi keluarga Indonesia tentang pentingnya menjaga hati dan kehalalan hidup.