Karena ketidaksukaannya itulah, Hotman lebih memilih untuk selalu membawa uang tunai dalam jumlah besar ke mana pun ia pergi. Ia mengaku seringkali lupa dengan nomor PIN kartu kreditnya.

"Saya itu gaptek, enggak suka pakai kartu kredit. Saya suka mau bayar apa, mau bayar makan pakai kartu, aduh malas gua. Enggak ingat gue nomor PIN-nya, enggak ingat," ujarnya saat ditemui di kawasan Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025).

Untuk mengatasi hal tersebut, Hotman selalu mengandalkan sekretaris atau asisten pribadinya untuk melakukan pembayaran.

"Jadi selalu kalau yang bayar, sekretaris gua atau Aspri, 'Bayarin dong,' bilang. Nanti dia reimburse ke kantor," jelasnya.

Sebagai solusinya, Hotman memiliki 'sistem' tersendiri dalam menyimpan uang tunai di kantongnya. Ia bahkan lebih suka membawa mata uang asing seperti Dolar Singapura karena lebih ringkas untuk nominal yang besar.

"Kalau soal duit mah, itu mah kan saya kan tiap hari ke pengadilan. Dia pasti ada di sini ada uang 100 ribu, di sini uang receh, di belakang uang dolar," ungkapnya.

"Tapi kalau gini kan bisa bawa banyak gitu loh. Lebih ringkas. Jadi kalau you butuh rupiah tinggal tukar kan. Kalau lu bawa rupiah di sini, 2 juta juga sudah enggak muat," lanjut Hotman sambil menunjukkan beberapa lembar Dolar Singapura dari dompetnya.

Ia mengenang sebuah kejadian saat dompetnya hilang dan orang-orang tidak percaya bahwa isinya mencapai Rp 70 juta. "Ya kan cuma 6 lembar Sing dollar saja sudah 60 juta lebih, yang 1000 dolar. Dan itu selalu itu," katanya.