"Setelah ibu saya meninggal, kemudian beberapa tahun kemudian, 2-3 tahun kemudian, papa saya menikah lagi dengan ibu dan memang orangnya itu baik," ungkap Bekti saat ditemui di rumah duka, kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2025).

Bekti menambahkan bahwa meskipun ibu sambungnya dikenal tegas, sikap itu tidak membuatnya galak. Sebaliknya, Setro selalu memberikan kasih sayang kepada anak-anak sambungnya tanpa membedakan.

"Waktu itu aku SMA kelas 1, itu udah perhatiannya luar biasa buat kita. Terus orangnya tegas, tapi maksudnya baik, nggak yang galak-galak amat," ucap Bekti.

Setro Partini tidak hanya memberikan perhatian penuh kepada Bekti, tetapi juga kepada saudara-saudara sambungnya. Menurut Bekti, hubungan mereka sangat dekat, apalagi di awal-awal pertemuan.

"Beliau nggak beda-bedain kasih sayangnya, kita cukup dekat," ujar Bekti.

Bekti juga mengenang bagaimana ibu sambungnya ini banyak membantu karirnya di dunia hiburan. Kata Bekti, ibunya sering mengajak untuk ikut casting dan memberikan informasi terkait peluang pekerjaan.

"Awal-awal waktu aku kerja di PH, dia suka ajak juga untuk casting, dia kasih tahu ada casting ini dan itu. Pokoknya cukup ringan tangan membantu apa pun itu," kenang Bekti.

Setro Partini, meninggal dunia pada Rabu, 29 Januari 2025, pukul 01.35 WIB di Rumah Sakit Muhammadiyah, Jakarta. Dia meninggal dunia dalam usia 62 tahun.

Setelah melalui perjuangan medis yang intens, ia mengembuskan napas terakhir akibat komplikasi gula darah tinggi. Jenazahnya kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.