Karier Ferdy Hasan dimulai sebagai penyiar radio Prambors, di mana ia menekuni profesi ini selama empat tahun sebelum merambah dunia modeling pada era 1990-an. Puncak popularitasnya datang saat ia dipercaya menjadi presenter kuis 'Sigma' di televisi, menjadikannya nama yang amat dikenang penonton.

Kesuksesan ini membawanya pula mengisi kursi host acara 'Kontak' dan 'Selamat Pagi' di Trans7, serta berbagai tawaran MC di acara gala maupun pernikahan. Dedikasinya dihargai dengan penghargaan Panasonic Award (2002, 2003) dan MUI Awards (2004) sebagai Presenter Syiar Ramadhan Terbaik.

Meski sudah berkecimpung lebih dari tiga dekade, Ferdy Hasan masih rutin diundang menjadi host berbagai program TV dan event offair. Ia kerap memandu talkshow, acara amal, seminar, hingga perayaan perusahaan yang menegaskan reputasinya sebagai MC serba bisa yang profesional dan berkarisma.

Selain di dunia hiburan, Ferdy merambah ranah bisnis sejak usia 30-an. Di puncak kariernya, ia menjalankan 7 lini usaha mulai investasi peternakan (singkong super, burung puyuh, ayam super) hingga emas dan properti.

Namun pada titik balik usia 40, semua bisnis tersebut bangkrut seketika, menghancurkan tabungan hasil kerja puluhan tahun dan membawa stres berkepanjangan. Pengalaman pahit inilah yang kemudian memicunya mendekatkan diri pada kajian agama dan menemukan keseimbangan batin.

Ferdy Hasan dikenal hobi jalan-jalan bersama keluarga ke berbagai destinasi internasional. Salah satu favoritnya adalah New Zealand, tempat ia pernah mengenyam pendidikan dan mengenal betul seluk-beluknya. Tahun 2023, ia sempat terbang ke Manchester, Inggris, demi menonton konser Coldplay bersama istri dan ketiga anaknya mewujudkan momen spesial sekaligus liburan keluarga ke Eropa.

Dalam pernikahannya dengan Safina (1994), Ferdy dikaruniai tiga anak. Farah Labita (anak pertama), yang kini resmi menempuh studi di Homerton College, University of Cambridge. Fasha Jamel Antwan (anak kedua), yang terlahir dengan kebutuhan khusus. Ferdy dan sang istri sempat mengalami masa-masa sulit menangis dan bingung, namun berhasil bangkit dengan tekad mencari solusi terbaik lewat terapi dan bimbingan dokter.

Fahri Syed Javera (anak ketiga), kini sudah akan masuk SMP. Ferdy sangat dekat dengan ketiga anaknya dan menjadi inspirasi bangi banyak orang!