Karina Ranau Gelar Tahlil 7 Hari Epy Kusnandar, Kaget Banyak yang Datang
KapanLagi.com/Budy Santoso
Tepat tujuh hari meninggalnya Epy Kusnandar, suasana haru masih menyelimuti kediaman keluarga mendiang di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Pihak keluarga menggelar acara tahlilan dan doa bersama. Acara ini dihadiri oleh banyak kerabat, tetangga, hingga penggemar yang ingin mendoakan almarhum.
Istri almarhum, Karina Ranau, mengaku sangat terkejut dengan antusiasme pelayat yang hadir. Ia tidak menduga bahwa sosok suaminya begitu dicintai oleh banyak orang hingga rumahnya dipadati tamu yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Ikuti juga berita Karina Ranau lainnya di Liputan6.com.
"Enggak nyangka ternyata seramai ini yang datang. Enggak nyangka ternyata banyak sekali orang-orang yang sayang sama beliau. Banyak sekali orang-orang yang cinta sama Kang Epy. Banyak sekali orang-orang yang mendoakan Kang Epy. Ya saya juga kaget tadi, enggak kebayang sampai seramai itu gitu," ucapnya saat usai acara tahlilan 7 hari Epy Kusnandar di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025).
Karina menjelaskan rangkaian acara malam itu berjalan dengan khidmat. Selain doa dan tahlil, terdapat momen sambutan dari anak-anak almarhum yang menambah suasana kekeluargaan di tengah duka yang mendalam.
"Iya. Rangkaiannya tadi seperti yang kita lihat, tadi ada doa, tahlil. Ada ya sambutan sedikit dari anak-anaknya Almarhum; Adi, Akodrat, Q (Que-Que). Khususnya untuk warga di sekitar sini, karena memang kita enggak tinggal di rumah ini," tuturnya.
"Nanti pokoknya kalau Papi, kalau pergi, kalian harus bareng-bareng; Adi, Aa, Q. Kalian harus bersatu, harus...bukan berarti kita ada permasalahan ya, karena memang kesibukan gitu. Tapi kita jadi lebih hangat, kita jadi lebih dekat. Kita jadi teman curhat," ungkap Karina menirukan pesan almarhum.
Ketegaran anak-anak Epy Kusnandar juga menjadi sorotan bagi Karina. Ia memuji sikap Damar dan saudara-saudaranya yang tampak jauh lebih kuat menghadapi kenyataan dibandingkan dirinya yang masih sering menangis.
"Yang pastinya kalau ini anak, wah tegar sekali ini ya. Adi, Aa, Akodrat. Saat di rumah sakit, saat beliau menghembuskan napas terakhir, sakaratul maut, juga kita ada di situ melihat. Ini mereka benar-benar luar biasa tegar sekali. Jauh banget dengan saya yang bisanya cuman nangis," jelas wanita yang setia mendampingi Epy hingga akhir hayat.
"Dari hari pertama sampai hari ke-7 ini setiap hari ke makam. Ziarah ke makam beliau. Makanya kalau misalnya ini, 'A, besok kita ke makam,' jadi udah tahu nih, kita berangkat bareng ke sana nengok," pungkasnya.