Keluarga Epy Kusnandar Kenang Perjalanan Hidup Sang Aktor
© KapanLagi.com/Budy Santoso
Pihak keluarga Epy Kusnandar menyayangkan aksi beberapa pihak yang membuat konten "napak tilas" kehidupan almarhum secara sembarangan demi viral di media sosial. Istri Epy Kusnandar, Karina Ranau, meminta agar publik dan pembuat konten menghormati masa berkabung keluarga dan menunggu momen yang tepat.
Karina menegaskan bahwa keluarga inti sebenarnya sudah memiliki rencana matang untuk mengenang perjalanan hidup sang aktor. Bukan dengan mendatangi kerabat jauh yang tidak tahu apa-apa, melainkan napak tilas di tempat di mana karier Epy bermula.
"Tapi nanti kita akan ada 100 hari mengenang Almarhum. 40 hari ada. 100 hari. Kita akan mengenang, itu baru akan menapak tilas perjalanan Kang Epy di kampus Jakarta IKJ. Nanti kita di situ," ucapnya saat usai acara 7 hari Epy Kusnandar di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025).
Baca berita lain tentang Epy Kusnandar di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dipilih karena memiliki nilai historis yang kuat bagi Epy Kusnandar. Di kampus itulah bakat seni peran pemeran Preman Pensiun ini ditempa hingga menjadi aktor besar seperti sekarang.
Karina berharap media dan penggemar bisa bersabar menunggu momen tersebut. Ia berjanji akan membuka cerita perjalanan suaminya bersama narasumber yang valid, yaitu istri dan anak-anaknya, bukan sumber yang tidak akurat.
"Jadi saya kembalikan lagi ke teman-teman media gitu. Ini kami adalah sumber yang akurat. Kalau mau napak tilas mengenai Kang Epy, perjalanannya, ayo sama kita gitu. Sama anaknya, sama saya istrinya gitu," tegas Karina.
Kekecewaan keluarga memuncak ketika privasi mantan istri Epy di Garut terganggu oleh orang-orang yang mengaku ingin mengenang almarhum. Karina menekankan bahwa jika ingin membuat konten sejarah hidup Epy, sebaiknya berdiskusi dulu dengan keluarga inti.
"Jangan dengan orang yang, yang sumbernya tidak jelas. Yang cuman hanya melihat di sosial media, 'Oh dia lulusan IKJ tahun ini. Oh dia main film ini.' Nanti dirancang-rancang seolah-olah dekat, seolah-olah kenal sama Almarhum gitu," tuturnya.
Saat ini, fokus utama Karina adalah menyelesaikan rangkaian doa untuk almarhum. Acara tahlilan 7 hari telah usai, dan keluarga kini bersiap menata hati serta mempersiapkan peringatan 40 hari dan 100 hari yang lebih bermakna.
"Yang penting sekarang fokus saya adalah gimana semakin dekat sama anak-anak, terus mendoakan Almarhum, men-support anak saya gimana ke depannya," pungkasnya.