Cinta Kuya punya tiga kamar dengan nuansa yang berbeda-beda, yakni di rumah kedua orangtuanya, di apartemennya sendiri di Jakarta, dan yang terbaru di rumahnya di Amerika.

Sedang berada di perantauan, kamar tidur Cinta di Amerika tampak lebih simple dari segi penataannya maupun isinya karena minim barang-barang.

Selama hidup di Amerika, Cinta mengaku menata sendiri baju-bajunya karena tak ada ART yang siaga membantunya merapikan kamar seperti di tanah air.

Minimalis menjadi kata kunci Cinta dalam menata kamarnya di Amerika, terlihat dari perlengkapan kecantikan yang tak lagi dipajang di atas meja.

Sebagai seorang fans anime dan K-Pop, Cinta punya banyak koleksi figurine anime dan merchandise K-Pop di kamar tidurnya di Indonesia yang tidak dibawa ke Amerika.

Cinta juga tak lagi memajang boneka-boneka di kamar tidurnya di Amerika. Justru keperluan sehari-hari seperti sepatu yang tampak berjajar rapi di samping ranjang.

Karena ingin fokus belajar, kamar Cinta juga lebih banyak dipenuhi perlengkapan sekolah seperti alat tulis dan buku, alih-alih benda-benda koleksi.

Cinta yang sudah beranjak dewasa juga terlihat mengalami pergeseran dalam pemilihan fasilitas hiburan. Kalau dulu ada hoverboard dan figurine, sekarang pemutar piringan hitam.

Dekorasi kamar tidur pun juga tampak berubah. Jika dulu hanya memajang poster idola, kini pajangan di kamar Cinta bertambah dengan adanya foto bareng pacar bule.

Dari sekian banyak perubahan, pastinya tetap ada yang sama. Salah satunya, Cinta tetap menyediakan dua komputer terpisah, di mana satu untuk keperluan sekolah dan lainnya untuk main game.