Potret Mona Ratuliu Merayu Numa Agar Mau Disapih di Usia 3 Tahun, Penuh Drama dan Air Mata
instagram.com/monaratuliu
Mona Ratuliu memutuskan untuk menyapih anak bungsunya, Numa tepat pada usia 3 tahun. Sejak tiga bulan sebelum Numa ulang tahun, Mona sudah memberi pengertian kepada si kecil bahwa ia harus berhenti nenen jika sudah tiup lilin.
Namun meski kala diberi pengertian Numa tampak oke, tidak demikian dengan praktik pada hari H. Numa sempat merayu agar tetap nenen, dan hari pertama menyapih berlangsung penuh drama dan air mata.
Proses menyapih yang dilakukan Mona Ratuliu pada Numa tidak berlangsung dengan mulus. Mona harus merayu Numa dengan berbagai cara agar Numa melepaskan kebiasaan nenen sebelum tidur.
Mona sudah memberi pengertian pada Numa sejak 3 bulan sebelum perjanjian menyapih yang mereka sepakati, yaitu pada hari ulang tahun si bungsu. Namun Numa tetap meminta nenen sebelum tidur.
Mona merayu Numa dengan berbagai cara. Suaranya pun bergetar menahan tangis kala melihat Numa tetap kukuh minta nenen.
Kala Mona menyebut bahwa Numa sudah besar sehingga tidak cocok lagi untuk nenen. Numa membalikkan kata dan menyatakan bahwa ia masih kecil dan mau nenen saja.
Setelah dirayu sekian lama, akhirnya Numa mau tidur tanpa nenen. Ia memilih ditepok-tepok. Mona pun bahagia dan memuji Numa sudah menjadi anak besar dan semakin tinggi. Awalnya Numa gembira karena ia sudah semakin besar dan mereka melanjutkan tidur.
Namun drama kembali terjadi kala tengah malam. Numa menangis penuh drama karena tidak bisa nenen lagi meski tidur bersama dengan Mona.
Tangisan Numa membuat hati Mona hancur. Proses menyapih ini mau tidak mau memang harus dilakukan, karena Numa sudah berusia di atas 2 tahun. Namun meski sudah mencoba untuk tegar, Mona tetap saja merasa patah hati.
Mona pun berjanji akan selalu ada untuk Numa, tidak melepaskan putrinya begitu saja meski sudah tidak nenen. Semangat ya Numa!