Potret Siraman Luna Maya Sebelum Menikah, Pakai Adat Jogja - Berdoa Miliki Anak dan Kehidupan yang Bahagia
YouTube/Luna Maya
Setelah sungkeman dan meminta restu dari ibu dan kakak-kakaknya, Luna Maya melangsungkan acara siraman. Prosesi ini digelar dengan adat Jogja, namun menggunakan penjor Bali.
Selama prosesi siraman, Luna terlihat cantik dan penuh tawa. Acara ini digelar di Bali, bersama keluarga Luna dan para tamu undangan yang hadir dari berbagai penjuru, Selasa, (6/5).
Luna Maya mengucapkan doa sebelum prosesi siraman berlangsung. Salah satu doanya adalah meminta keturunan dan juga keluarga yang bahagia. "Ya Allah, anugerahilah kepada kami keturunan yang baik, yang berbakti kepadaMU, yang taat kepada orangtua serta berguna bagi agama, bangsa dan negara," ujar Luna.
Desa Maya, ibunda dari Luna mencampurkan air dari 7 sumber dan bunga 7 rupa. Air itu diambil dari rumah Luna, rumah nenek Luna dari ayahnya, kantor Luna, rumah ibunda Luna, sebuah Masjid dan juga dari venue tempat akad nikah nanti.
Pada momen siramannya, Luna terlihat cantik dengan baju dari melati. Sementara kakak ipar dan ibunya memakai kebaya bernuansa dusty pink.
Siraman pertama dilakukan oleh ibunda Luna, dipandu oleh penata cara pengantin. Ibunda Luna yang berdarah Austria, mengikuti arahan dari penata cara dengan lancar.
Ibunda Luna melakukan siraman awal dengan lengkap. Mulai dari menyiram kedua bahu, yang bermakna agar Luna bisa memikul beban kehidupan dengan baik. Kemudian dilanjutkan dengan kepala, agar bisa berpikir dengan kepala dingin.
Setelah itu Luna mencium pipi dan tangan sang ibunda sebagai tanda sayang dan juga bakti sebagai anak. Prosesi ini berlangsung dengan lancar dan khidmat.
Terakhir, ibunda menuangkan air dari kendi di seluruh badan Luna tanpa terputus dan diakhiri dengan Luna berwudhu. Setelah itu, Desa Made memecahkan kendi yang dipakai untuk menyiram Luna, sebagai tanda memecahkan 'pamor' anak perempuannya sebelum menikah.
Usai memecahkan kendi, penata cara pernikahan menyebut bahwa kemungkinan anak pertama Luna nanti laki-laki. Hal itu terlihat dari pecahan kendi yang dipecahkan oleh Desa Made. Mendengar itu, Luna tertawa.
Setelah semua prosesi siraman selesai, Desa Made memotong rambut Luna. Nantinya rambut Luna akan digabung dengan rambut Maxime dan ditanam, agar keburukan tertanam dan tumbuh kebaikan.
Prosesi akhir dari siraman ini adalah bopong manten yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Mereka semua tertawa selama prosesi bopong yang jaraknya cukup jauh itu.