Ray Sahetapy berpulang pada hari kedua Lebaran, tepat saat keluarganya berencana mengunjunginya di hari ketiga. Momen tersebut menjadi pukulan berat bagi keluarga yang selama ini tetap menjaga hubungan baik dengan almarhum.

"Lebaran tahun ini hari ketiga, saya, Kak Utop dan Kak Merdi sebenarnya ke ayah. Tapi Tuhan berkehendak lain. Ke pangkuan Allah hari kedua," kata Raya.

Meskipun sempat berpisah dengan Dewi Yull, Ray Sahetapy tetap menjaga komunikasi dengan anak-anak dan cucunya. Melalui video call, mereka sering berbagi cerita dan bercanda meski tidak selalu bisa bertemu langsung.

"Sebenarnya komunikasi sama Kak Merdi sama cucu selalu video call pasti, kita pasti ketemu papa sendiri ya pasti," ujarnya.

Raya juga menceritakan bagaimana kakaknya, Surya, yang berada di Amerika Serikat, langsung bergegas pulang setelah mendengar kabar duka.

"Udah pasti ya di mana kehilangan orang tua pasti sedih, di mana Kak Surya kemarin sih kita nangis bareng di video call. Jadi pas dengar kabar Kak Surya langsung beli tiket ke Jakarta pukul 05.00 pagi," ungkapnya.

Perjalanan pulang Surya ke Indonesia tidaklah mudah, mengingat situasi politik di Amerika Serikat saat ini cukup menyulitkan bagi imigran. Namun, ia tetap berusaha agar bisa memberikan penghormatan terakhir kepada sang ayah.

"Sebenarnya agak riskan karena Amerika kan presiden lagi susah buat imigran ya, Kak Surya melawan risiko itu pulang demi melihat ayah untuk terakhir kalinya," jelas Raya.

Meskipun ada penundaan pemakaman karena menunggu kedatangan Surya, keluarga tidak merasa menyesal atas keputusan tersebut. Mereka percaya bahwa semua sudah terjadi sesuai dengan takdir yang telah ditentukan.

"Enggak ada yang disesali sih menurut saya dan juga berharap ayah kembali secepat itu kan. Ini waktunya, masalah timing-nya Kak Surya lagi di sana, jadi enggak ada yang perlu disesali dan memang udah jalannya seperti ini kan," tuturnya.