Reza Rahadian Dampingi Nadia Habibie Resmikan Wisma Habibie Ainun, Ungkap Makna Mendalam di Balik Rumah Bersejarah
KapanLagi.com®/Budy Santoso
Resmi dibuka untuk publik secara eksklusif, rumah pribadi Habibie yang terletak di Patra Kuningan kini dikenal sebagai Wisma Habibie Ainun (WHA).
Pembukaan ini dilakukan guna memberikan pengalaman sejarah dan budaya, serta memberi kesempatan masyarakat untuk mengenal lebih dekat sosok Habibie.
Reza Rahadian bersama Nadia Habibie, selaku Duta Wisma Habibie & Ainun, dan didampingi oleh Ilham Habibie, mengatakan, "Wisma ini tidak hanya wisma, dari 1, 3, 5, 7, tapi memiliki arti yang sangat besar."
"Ketika saya menyempatkan waktu untuk bertemu dengan eyang di rumah kediaman pribadi beliau, saya merasa di situlah tumbuh nilai tentang kebangsaan, tentang demokrasi, tentang cinta, ungkap Nadia dalam sesi jumpa pers pembukaan Wisma Habibie Ainun.
Saya ingat sekali pertama kali saya masuk ke wisma ditemani oleh eyang, ditunjukkanlah apa arti dua kolam ikan di sana, apa arti simbol-simbol lintas agama, apa arti ketika kita masuk ada beberapa pintu di sana, itu semua ada arti, dan patung-patungnya yang membuat saya merasa eyang adalah figur yang sangat spesial. Karena beliau tidak hanya kaya dengan ilmu pengetahuan, itu yang membuat beliau begitu spesial," jelasnya.
"Wisma Habibie Ainun ditransformasi menjadi rumah kepresidenan yang memberi pengalaman pada tamu agar terinspirasi menjalani hidup lebih bermakna. Dibukanya WHA agar legacy tersebut bisa menyebar lebih luas," kata Nadia.
Sebagai cucu Habibie, Nadia kembali menjelaskan bahwa WHA adalah sebuah manifestasi dari filosofi hidup Habibie dan Ainun yang menjunjung tinggi cinta kepada Tuhan, cinta sesama manusia, dan cinta kepada karya manusia sebagai kompas moral.
Filosofi ini menjadi dasar bagi keluarga untuk bersatu menjalankan amanat Habibie dan Ainun agar rumah pribadinya bermanfaat bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Kami berharap para tamu dapat menikmati perjalanannya di Wisma Habibie dan Ainun ini. Semoga nilai dan cita-cita yang ditemui di sini menjadi inspirasi untuk perjalanan hidup yang lebih bermakna," sambut Nadia Habibie.
Doa dan harapan ini diabadikan dalam sebuah plakat di sebuah sudut tembok di WHA pada saat peresmian bangunan perpustakaan pada 11 Agustus 2009, yang ternyata hari itu merupakan ulang tahun terakhir Eyang Ainun sebelum wafat tahun 2010, ucap Nadia.
Sementara itu, putra sulung Habibie, Ilham Habibie, memberikan sambutan serta berharap Wisma Habibie Ainun banyak beri inspirasi.
"Rumah yang menghadirkan kehangatan keluarga ini diharapkan bisa menjadi inspirasi. Wisma Habibie Ainun akan dikelola secara lebih profesional untuk memberikan pengalaman menarik mengenai pengetahuan dan sejarah, serta memberikan panggung bagi kebudayaan Indonesia untuk lebih bersinar," jelas Ilham.