Chris Sam Siwu, kuasa hukum lainnya, menambahkan bahwa Sarwendah memang memiliki prinsip untuk tidak mengambil cicilan, terutama untuk kendaraan. Ia menyoroti bahwa selama ini, jika Sarwendah membeli mobil, baik untuk dirinya, keluarga, maupun karyawannya, selalu dilakukan secara tuna

"Klien kami juga sepertinya tidak pernah melakukan cicilan-cicilan lah," tegas Chris Sam Siwu.

Fakta ini menjadi kontras yang tajam dengan situasi yang sedang terjadi. Di saat namanya terseret dalam urusan tunggakan cicilan mobil mewah, Sarwendah justru memiliki rekam jejak finansial yang bersih dan terbiasa melakukan transaksi secara lunas.

Hal ini pula yang membuat Sarwendah sangat kaget saat didatangi debt collector. Ia merasa tidak pernah memiliki sangkutan utang apa pun, sehingga insiden tersebut terasa seperti sebuah tuduhan yang tidak berdasar.

"Klien kami merasa bahwa memang tidak pernah ada sangkutan hutang gitu loh dengan orang tapi tiba-tiba didatangi oleh debt collector," tambah Chris.

Penegasan bahwa Sarwendah tidak pernah membeli mobil secara kredit ini seolah menjadi cara pihak Sarwendah untuk membersihkan namanya dari potensi fitnah. Mereka ingin menunjukkan bahwa Sarwendah adalah pribadi yang mandiri secara finansial dan tidak terlibat dalam masalah utang-piutang mantan suaminya.

Kini, publik menjadi tahu bahwa di balik gaya hidupnya yang kerap berbagi, Sarwendah ternyata memiliki prinsip keuangan yang sangat berhati-hati dan anti-cicilan.