"Di balik tampangnya yang manis itu ternyata ada ambisi lain begitu ya menurut aku," ungkap Gisel saat ditemui dalam Konferensi Pers A NORMAL WOMAN di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (23/7/2025). 

Meski begitu, ibu satu anak ini mencoba untuk tidak menghakimi karakternya. Baginya, setiap tindakan seseorang, termasuk Erika, pasti dilandasi oleh sebuah alasan yang kompleks.

"Tetapi satu yang aku pelajari dari cerita ini tuh bahwa semua orang selalu punya alasan atas setiap tindakannya," ujar wanita berusia 34 tahun itu.

Menyadari perannya yang berpotensi memancing reaksi negatif, Gisel pun tak menampik adanya kekhawatiran akan 'serangan' dari netiezen. Namun, dengan nada santai dan sedikit berkelakar, ia mengaku sudah terbiasa menghadapi hal tersebut.

"Ya lumayan lah, tetapi kayaknya aku sudah kena jambak terus. Jadi, apa bedanya haha, enggak deng, bercanda. Kan, ini peran, seni ya jadi aku memainkan dengan happy saja," tuturnya sambil tertawa.

Lebih lanjut, Gisel menjelaskan bahwa ia bisa memahami pola pikir Erika melalui pengalaman hidupnya sendiri. Meskipun tidak membenarkan tindakan karakternya, ia belajar untuk mengerti latar belakang yang mendorong seseorang untuk bertindak.

"Sebagai seorang manusia yang juga pada hidup aslinya pernah belajar dari cara yang keras, so I can understand cara berpikirnya dia walaupun tidak dibenarkan. So I won't judge, tetapi tidak dibenarkan ya," tegasnya.

Pada akhirnya, Gisel menyerahkan penilaian sepenuhnya kepada penonton saat film A NORMAL WOMAN tayang secara global di Netflix mulai 24 Juli 2025 mendatang.