"Cara aku bikin nangis yang nggak lebay, itu aku berusaha untuk mengenal karakter aku sih. Jadi aku selalu mendalami karakter, aku baca skenarionya seperti apa," kata Yasmin.

Ia juga menambahkan bahwa dukungan dari lingkungan syuting, mulai dari kru hingga lawan main, sangat membantunya dalam membangun emosi yang dibutuhkan untuk setiap adegan.

"Dari support lawan main aku, karena energi saat lagi syuting itu penting banget. Kedua, dengan support kru di sekitar kita yang diam, terus mereka sama-sama membangun energi sama kita, itu akan sangat amat helpfull," jelasnya.

Di sisi lain, Rangga Azof yang berperan sebagai Zaki, menemukan sisi spiritual baru dalam dirinya. Proses syuting yang berlangsung di bulan Ramadhan menuntutnya untuk belajar lebih dalam tentang agama.

"Aku harus belajar mengumandangkan adzan, menghafal surat-surat tertentu, dan menyampaikannya dengan benar secara emosional. Ini bukan sekadar akting, tapi refleksi," ujar Rangga.

Sementara itu, Asha Assuncao yang memerankan Risa, justru menghadapi tantangan sebaliknya. Ia yang dikenal energik harus menahan diri untuk memerankan karakter yang lebih kalem dan dewasa.

"Jadi Risa sebenarnya agak berat sih buat Asha, karena saya kan agak bukan petakilan, cuman memang sedikit heboh. Agak nahannya susah," tutur Asha.

Perjuangan para aktor dalam mendalami peran mereka menjadi bukti keseriusan di balik produksi Cinta Dalam Sujudku, menjanjikan penampilan yang kuat dan menyentuh hati penonton.