7 Drama Korea 2025 yang Mengecewakan di Episode Akhir hingga Picu Kritik Penonton
(credit:mydramalist)
Fenomena drama Korea tahun 2025 menghadirkan pengalaman yang tidak sepenuhnya manis bagi para penggemar. Banyak judul yang sejak awal tampak menjanjikan, baik dari segi kualitas produksi, nama besar pemain, hingga premis yang segar, namun justru berakhir meninggalkan rasa kosong di episode terakhir.
Kekecewaan penonton pun menyebar di berbagai platform, mulai dari forum daring, unggahan warganet, hingga kolom komentar ulasan yang dipenuhi keluhan. Meski tidak semua drama berakhir buruk, daftar tahun 2025 mencatat beberapa judul populer yang dianggap tidak mampu memenuhi ekspektasi penonton.
Temukan berita lainnya terkait drama Korea di Liputan6.com.
TASTEFULLY YOURS: Awalnya tampil sebagai drama kuliner elegan yang memadukan romansa lambat dan ketegangan di tempat kerja. Dua tokoh utamanya digambarkan dengan presisi, lengkap dengan tensi emosional yang memikat sejak awal musim. Namun setelah episode ke-10, alurnya berubah drastis, plot digarap terburu-buru, dan emosi karakter terasa tidak matang.
CRUSHOLOGY 101: Diadaptasi dari webtoon populer, drama ini mengisahkan Bunny yang terpental dari hubungan buruk lalu terjebak dalam romansa bersama beberapa pria. Pemeran yang menarik dan basis penggemar dari webtoon membuatnya cukup diperhitungkan pada awal perilisan. Namun sambutan penonton umum tidak sekuat harapan, dengan rating titik terendah 0.8% pada episode final.
TWELVE: Diproduksi dan dibintangi Ma Dong Seok, TWELVE menawarkan kombinasi fantasi dan mitologi zodiak yang jarang dieksplorasi. Antisipasi publik sangat besar, apalagi dengan kehadiran Seo In Guk dan Park Hyung Sik serta bujet lebih dari 20 miliar Won. Namun setelah tayang, plot dianggap lemah, karakter tidak berkembang, dan CGI jauh dari ekspektasi.
WHEN THE STARS GOSSIP: Dengan Lee Min Ho, Gong Hyo Jin, dan Oh Jung Se, drama ini seharusnya menjadi salah satu hits Netflix 2025. Awalnya, kisah pertemuan antara astronot dan wisatawan luar angkasa memiliki potensi romantis yang unik. Namun banyak penonton menganggap eksekusinya gagal total, dari chemistry yang dinilai "tidak ada" hingga CGI yang dianggap kaku.
BON APPETIT, YOUR MAJESTY: Drama ini sukses menarik perhatian lewat perpaduan chef ambisius yang terdampar di era Joseon dan raja yang digambarkan brutal. Dialog cerdas, revisi sejarah yang menarik, serta sinematografi makanan yang memanjakan mata membuatnya sempat menempati posisi teratas. Namun serial ini dihentikan pada episode ke-12 tanpa jawaban memadai untuk banyak pertanyaan penting.
WHEN THE PHONE RINGS: Drama ini mulai dengan premis kuat, seorang wanita menerima telepon misterius dari dirinya di masa depan. Ketegangan dibangun melalui permainan suara dan hening yang efektif, membuat penonton merasa selalu diawasi. Episode final bahkan dinilai tak lagi memiliki "denyut", seolah pesan penting dari cerita itu tak pernah benar-benar tersampaikan.
SQUID GAME 3: Dengan investasi produksi mencapai sekitar 100 miliar Won untuk musim 2 dan 3, ekspektasi terhadap SQUID GAME sangat tinggi. Visual, permainan baru, dan skala produksinya tetap besar seperti biasanya. Sayangnya, eksekusi cerita musim ketiga dinilai tidak selaras, penuh kontroversi, dan berakhir tanpa memberikan kepuasan emosional.
Yuk, baca artikel seputar rekomendasi drama Korea lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?