Penemuan ini membawa dampak besar dalam memahami sejarah seni manusia purba. Sebelumnya, seni cadas figuratif yang dikenal luas berasal dari zaman Paleolitikum di Eropa. Namun, dengan adanya temuan ini, jelas bahwa manusia purba di Asia Tenggara telah memiliki tradisi seni yang lebih tua.
"Pada dasarnya manusia sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam bentuk cerita sejak lebih dari 51.200 tahun, namun karena kata-kata tidak bisa menjadi fosil batu maka yang tertinggal hanyalah penggambaran dalam bentuk seni," ujar Oktaviana.
Temuan ini juga menjadi indikasi bahwa seni gua tidak hanya digunakan sebagai hiasan, tetapi juga sebagai bagian dari komunikasi dan narasi sejarah manusia purba. Ini membuka peluang penelitian lebih lanjut mengenai asal-usul budaya bercerita dalam evolusi manusia.