Kapanlagi.com - Tren menonton anime klasik atau retro anime kembali marak di tahun 2025. Banyak generasi baru yang penasaran dengan serial animasi legendaris, sementara penggemar lama memilih menonton ulang karena kekuatan cerita dan gaya visualnya yang khas. Beberapa judul bahkan terasa semakin relevan dan menyentuh, meski telah diproduksi puluhan tahun lalu.
Berbeda dengan anime modern yang kerap fokus pada animasi berkecepatan tinggi dan efek visual memukau, anime retro lebih menekankan pada narasi kuat, karakter kompleks, serta musik latar yang melekat dalam ingatan. Dalam dunia yang dipenuhi konten instan, menonton ulang anime lawas memberi pengalaman yang lebih emosional dan mendalam.
Beberapa judul seperti Akira, Grave of the Fireflies, hingga Great Teacher Onizuka dan Golden Boy, kembali hangat diperbincangkan di komunitas anime lokal maupun global. Apakah kamu salah satu yang ikut terhanyut nostalgia ini?
Anime produksi Studio Ghibli tahun 1988 ini bercerita tentang dua saudara, Seita dan Setsuko, yang berjuang bertahan hidup setelah serangan bom di Kobe selama Perang Dunia II. Film berdurasi 89 menit ini menyajikan kesedihan yang subtil, tanpa perlu dramatisasi berlebihan.
GRAVE OF THE FIREFLIES berhasil memvisualisasikan dampak perang dari sudut pandang anak-anak. Lewat animasi yang lembut dan cerita yang melankolis, film ini membuat penonton terenyuh hingga ke inti hati. Hingga kini, film ini tetap menjadi salah satu karya Ghibli paling mengharukan sepanjang masa.
{KET_PAG}Dirilis pada 1995, GOLDEN BOY hanya memiliki enam episode namun mampu mencuri perhatian karena pendekatan ceritanya yang unik. Protagonisnya, Kintaro Oe, adalah mahasiswa drop-out dari Universitas Tokyo yang memilih berkelana untuk "belajar dari kehidupan".
Kintaro berpindah-pindah pekerjaan mulai dari OB, penjual ramen, hingga pelatih renang. Sifat cerobohnya sering menimbulkan kekacauan, tapi selalu ada pelajaran hidup di balik aksinya. Meskipun dibalut komedi dewasa, anime ini punya pesan tentang kerja keras dan pencarian jati diri.
{KET_PAG}AKIRA (1988) adalah anime cyberpunk yang menjadi pionir dalam membawa anime ke mata dunia. Berlatar di Neo-Tokyo tahun 2019, anime ini memadukan kekacauan politik, konflik psikologis, dan visual futuristik yang mengagumkan.
Konflik utama berkisar pada Kaneda dan Tetsuo, dua sahabat yang berakhir menjadi musuh setelah kekuatan telekinesis menguasai Tetsuo. Film ini menawarkan aksi eksplosif, kritik sosial mendalam, dan estetika visual yang masih memukau bahkan di tahun 2025.
{KET_PAG}Anime ini pertama kali rilis tahun 2000 dan sempat tayang di TV Indonesia pada awal 2000-an. Kagome, gadis SMA dari Tokyo, terlempar ke masa lalu dan bertemu dengan Inuyasha, manusia setengah siluman.
Kisah mereka berpusat pada pencarian pecahan Permata Shikon sambil menghadapi iblis kuat bernama Naraku. Dengan elemen petualangan, romansa, dan mitologi Jepang, INUYASHA masih sangat layak ditonton kembali di era sekarang.
{KET_PAG}Film besutan Hayao Miyazaki ini rilis tahun 1992 dan menceritakan mantan pilot tempur Italia, PORCO ROSSO, yang dikutuk memiliki wajah babi. Di balik aksi pesawat dan konflik udara, terselip kisah cinta segitiga yang menyentuh.
Porco dikejar oleh pembajak udara dan harus memperbaiki pesawatnya untuk menghadapi duel. Film ini menggambarkan perjuangan pribadi, pengorbanan, dan keindahan Italia di era 1930-an. Visual klasik dan narasi dewasa membuatnya tetap segar ditonton hari ini.
{KET_PAG}Film karya Satoshi Kon tahun 1997 ini bergenre horor psikologis dan banyak dianggap sebagai cikal bakal anime dengan tema kejiwaan. Mima, mantan idol yang beralih ke dunia akting, menghadapi tekanan karier, identitas ganda, hingga teror dari penggemar obsesif.
Cerita yang penuh ilusi dan kenyataan yang kabur membuat PERFECT BLUE menjadi tontonan intens yang mengguncang pikiran. Tema cyber-stalking dan krisis identitas menjadikan film ini semakin relevan di era media sosial masa kini.
{KET_PAG}Meski sumber asli sempat gagal diakses, Onizuka tetap patut disebut. Anime ini berkisah tentang mantan gangster yang bercita-cita menjadi guru terbaik. Dengan pendekatan tak biasa, ia menaklukkan siswa-siswa bermasalah dengan cara unik.
Onizuka tidak hanya menghibur tapi juga menyentuh. Tema tentang perubahan, pendidikan, dan hubungan guru-murid membuat anime ini tetap relevan dan banyak dikutip hingga kini.
Yuk, baca artikel seputar rekomendasi anime lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
{KET_PAG}