Kapanlagi.com - Drama Korea TWENTY FIVE TWENTY ONEÂ semakin banyak diperbincangkan berkat jalan ceritanya yang begitu menghanyutkan. Dengan kombinasi akting yang memukau dari para pemain dan berbagai macam kisah yang memotivasi, tak heran apabila serial ini terus menempati daftar 10 tayangan terpopuler Netflix di Indonesia.
Memasuki paruh kedua cerita, ada banyak hal yang membuat TWENTY FIVE TWENTY ONE sukses mencuri perhatian penonton. Simak beberapa di antaranya di bawah ini.
Sejak awal, serial ini menyuguhkan sebuah hubungan yang menarik antara seorang pemain anggar muda yang ceria bernama Na Heedo (Kim Tae Ri) dan seorang pria muda dengan berbagai kerja sampingan yang bernama Baek Yijin (Nam Joo Hyuk). Kepribadian Heedo yang berani dan penuh semangat membuat Yijin lebih optimis menata kembali hidup dan keluarganya yang terdampak oleh krisis ekonomi.
Keduanya pun tidak pernah ragu untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain, termasuk ketika Heedo bersusah payah mencari ayah Yijin. Sebaliknya, Heedo selalu mendapat semangat dari Yijin untuk mewujudkan mimpinya sebagai atlet anggar. Janji keduanya untuk menjadi kebahagiaan satu sama lain juga sanggup melelehkan banyak hati penonton.
Berlatar tahun 1998 di tengah krisis ekonomi Asia, serial ini memperlihatkan
perjuangan para anak muda yang menghadapi tantangan hidupnya masing-masing. Yijin datang dari keluarga kaya raya yang jatuh bangkrut karena krisis ekonomi. Dia pun harus menjadi tulang punggung keluarga dengan mengambil berbagai pekerjaan sambilan.
Sementara itu, Heedo harus menghadapi kenyataan pahit ketika tim
anggar di sekolahnya terpaksa dibubarkan karena kurangnya dukungan dana. Bertekad untuk terus mengejar mimpinya, Heedo akhirnya mencoba berbagai cara agar dapat diterima di sekolah Ko Yurim (Bona), atlet anggar pemegang medali emas sekaligus idolanya.
Di sisi lain, Yurim sendiri menghadapi berbagai tekanan untuk mempertahankan posisinya agar dapat terus membantu keluarganya yang kurang mampu. Ada begitu banyak momen menyentuh hati seiring ketiganya mencoba mengejar mimpi mereka.
Tak hanya menikmati kisah-kisah yang hangat, TWENTY FIVE TWENTY ONE juga mampu membawa penonton kembali ke era 90-an. Baik itu menggunakan telepon umum, membuat mixtape, menyewa komik, maupun chatting di dunia maya dengan layar komputer cembung, selalu ada hal menarik yang memicu nostalgia di serial ini. Pekerjaan Baek Yijin sebagai seorang reporter TV di tahun 90-an juga tampak lebih menantang karena adanya keterbatasan teknologi.
Selain Baek Yijin dan Na Heedo, TWENTY FIVE TWENTY ONE juga menampilkan
hubungan para karakter lainnya yang tidak kalah menarik. Heedo harus bertepuk sebelah tangan dengan sang idola Yurim yang justru merasa terancam dengan kehadirannya. Persaingan pun memuncak di babak final kompetisi anggar yang cukup menguras air mata. Namun tanpa sepengetahuan keduanya, ternyata mereka adalah teman baik di dunia maya.
Kisah asmara Moon Jiwoong (Choi Hyun Wook) yang tak henti memperlihatkan rasa sukanya terhadap Ko Yu-rim juga menarik untuk diikuti. Di sisi lain, persahabatan Jiwoong dan Ji Seungwan (Lee Ju Myoung) mampu mengocok perut dengan interaksi keduanya.
Seiring berjalannya kisah para karakter, ada banyak hal yang bisa kita nantikan di episode-episode selanjutnya. Apakah persahabatan Baek Yijin dan Na Heedo akan berubah menjadi kisah cinta yang romantis? Siapakah ayah dari anak Na Heedo?
Apakah Heedo dan Yurim kelak dapat bersahabat? Jangan lewatkan episode
TWENTY FIVE TWENTY ONE yang tayang setiap Sabtu dan Minggu di Netflix!
https://www.newshub.id/interactive2/3019