Kapanlagi.com - Film klasik Hollywood selalu memiliki sisi nostalgia melalui penggambaran atmosfer di dalamnya. Tak hanya membawa ingatan masa lalu, film klasik juga memiliki karakteristik yang kemudian menjadi âtextbookâ di dunia perfilman. Era film klasik bahkan digadang-gadang sebagai âThe Golden Age of Hollywoodâ. Apalagi, di era 1990-an merupakan tahun berkembang pesatnya film Hollywood di seluruh dunia sebagai salah pengaruh pop-culture.
Genre seperti kanibalisme, psychological-thriller, crime-thriller sampai misteri mendominasi jagad perfilman Hollywood. Juga, penggambaran karakter-karakter yang ikonik menjadi nilai plus di mata para penontonnya. Jelas, kualitas film-film klasik tak akan pernah lekang oleh waktu.
Penasaran? Berikut daftar selengkapnya..
Keaton tidak terima atas tuduhan yang melibatkannya dan mereka berlima sepakat untuk melakukan balas dendam. Mereka berencana untuk merampok barang-barang selundupan dalam mobil NYPD. Naas, rencana mereka diketahui oleh kriminal misterius Keyser Koze, dan Ia mengajak lima orang tersebut untuk bekerja sama agar dibebaskan dari konsekuensi kejam Koze.Â
THE USUAL SUSPECT tampil sebagai film bergenre neo-noir dengan alur yang lumayan rumit. Diproduksi hanya dengan budget $6 juta atau setara dengan Rp 83 miliar, film ini mampu bersaing dengan film terkenal lainnya, TOY STORY. Bahkan, para aktornya rela dibayar di bawah tingkat gaji mereka. Penulisan script oleh Christopher McQuarrie yang sempurna menjadi senjata film ini bisa begitu melegenda di zamannya. Plot twist-nya juga layak dijadikan primadona untuk tampil sebagai salah satu film terbaik di era 90-an.
Â
THE SCENT OF A WOMAN merupakan proyek besar dengan menggandeng Al Pacino yang terkenal lewat THE GODFATHER. Tidak heran, banyak juga aktor yang berlomba-lomba mengikuti casting seperti Matt Damon, Ben Affleck bahkan hingga Brendan Fraser. Keberadaan Al Pacino membuat siapapun deg-degan bukan main. Bahkan, sang sutradara, Martin Brest ingin memisahkan Pacino dan OâDonnell untuk menciptakan suasana mencekam namun gagal karena mereka malah berteman dekat di balik layar. Di luar penulisan script yang memorable, adegan menari Tango di restoran merupakan highlight dari film yang mengantarkan Pacino sebagai Academy Award for Best Actor. Tidak diragukan lagi, penampilan Al Pacino sebagai Frank Slade merupakan yang terbaik dalam karirnya.
Penuh adegan mencekam dengan disuguhi percikan darah, THE SILENCE OF THE LAMBS menjadi salah satu film ikonik pada zamannya. Anthony Hopkins membuat penampilan melegenda dan berhasil menyabet Best Picture. Aura dan aktingnya yang mampu bikin bergidik ngeri, juga pernah membuat Jodie Foster ketakutan sehingga Ia tak bisa menatap Hopkin selama beberapa saat. Sebagai film anti-hero, jelas penonton akan terbuai hasutan Hannibal untuk menjustifikasi perbuatannya. Inilah yang membuat film semakin menarik untuk dilihat.Â
Selain itu, THE SILENCE OF THE LAMBS digadang-gadang menyelipkan narasi feminis dengan karakterisasi Clarice Starling sebagai satu-satunya trainee FBI Â wanita yang dipercayai memegang kasus berat pertamanya. Tak hanya itu, pandangan rendah terhadap wanita dan pelecehan seksual dilakukan oleh âBuffalo Billâ juga mengindikasikan nilai-nilai feminisme dalam film tersebut. Tak heran film ini adalah film yang pertama kali memenangkan empat kategori sekaligus di Oscar sebagai Best Picture, Best Actor, Best Actress dan Best Adapted Film.Â
Menonton film klasik memang menyenangkan sekaligus memberikan gambaran umum bagaimana kehidupan era 90-an berlangsung. On top of that, film klasik merupakan jenis film yang tidak akan pernah bosan ditonton berkali-kali. Ayo, cepat-cepat nonton ya!
Ditulis oleh: Adelia Dewi Masita
Â
Â