Kapanlagi.com - Untuk KLovers yang selalu update dengan berita teknologi dan keuangan global, ini dia cerita menggemparkan tentang Elon Musk! Dalam sejarah kekayaan global, nama Elon Musk kini terukir dengan tinta emas. Miliuner teknologi kelahiran Afrika Selatan ini baru saja mencapai tonggak sejarah yang spektakuler dengan kekayaan bersih mencapai 400 miliar dolar AS - jumlah yang nyaris sulit dipercaya.
Angka tersebut bukan sekadar deretan digit, melainkan representasi konkret dari kejayaan seorang entrepreneur visioner yang telah mengubah lanskap teknologi global. Untuk memberikan perspektif yang menjelaskan besaran kekayaannya, jumlah tersebut hampir dua kali lipat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tahun 2024.
Bloomberg News merilis data terakhir yang mencengangkan, mencatat kekayaan Musk sebesar 384 miliar dolar AS. Namun, setelah penjualan saham SpaceX, kekayaannya melonjak hingga 50 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 798 triliun, dengan total kekayaan mencapai Rp 6.853 triliun. Yuk, kita intip berita selengkapnya di bawah ini!
Untuk KLovers yang mengikuti deretan orang terkaya dunia, Jeff Bezos kini tampak jauh tertinggal dengan kekayaan bersih 244 miliar dolar AS, atau Rp 3.891 triliun. Musk tidak sekadar unggul, melainkan mendominasi daftar orang terkaya dunia dengan margin yang mengagumkan.
Kekayaan luar biasa Musk tidak datang begitu saja. Pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS, saham perusahaan-perusahaannya mengalami lonjakan spektakuler. Tesla, misalnya, melihat kenaikan hampir 70 persen, dengan nilai per lembar saham mencapai 165 dolar AS.
Buat KLovers yang tertarik dengan bisnis teknologi, keberhasilan Musk tidak hanya terbatas pada satu perusahaan. Saham xAI, perusahaan kecerdasan buatan miliknya, kini bernilai 25 dolar AS per lembar. SpaceX mencatat kenaikan signifikan dengan harga saham 82 dolar AS, disusul kenaikan pada saham X dan Boring Company.
Dengan posisi barunya sebagai wakil Departemen Efisiensi Pemerintah, Musk diprediksi akan semakin menambah kepercayaan investor. Tugasnya mengontrol pengeluaran pemerintah AS dengan memangkas sejumlah lembaga federal semakin memperkuat posisi strategisnya. Nah, gimana nih menurut kalian? Yuk, share pendapat kalian di kolom komentar! Kalau bukan sekarang, kapanlagi?