Kapanlagi.com - Dunia hiburan tanah air kembali berduka atas kepergian aktor Subarkah Hadisarjana. Pria yang dikenal aktif di panggung teater ini menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (11/3/2025) dini hari di Rumah Sakit Sentra Medika, Depok, setelah tiga tahun berjuang melawan kanker.
"Awalnya udah dari tiga tahun ini lah ya, bapak mengidap kanker. Awalnya sih ada gangguan di THT-nya, ada sel kanker di situ, saya lupa nama kankernya apa yang menyerang THT-nya," ujar Danan, putra Subarkah, saat ditemui di TPU Karabha, Tapos, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (11/3/2025).
Menurut Danan, mendiang sempat menjalani pengobatan berupa kemoterapi dan radiasi selama dua tahun pertama setelah didiagnosis. Namun, kondisi tubuh yang semakin lemah membuat pengobatan itu terhenti.
"Mungkin fisiknya beliau nggak kuat ya buat jalanin kemo, sempat berhenti juga waktu itu. Nah di tahun ketiga ini, kankernya mulai menyebar, fisiknya juga sudah tidak kuat menahan sakit," jelas Danan.
Meskipun kondisi kesehatan mendiang semakin memburuk, Subarkah tetap memiliki kesadaran yang baik. Namun, akibat gangguan pada organ THT-nya, komunikasi menjadi sulit dilakukan.
"Jadi susah berdialog antara kita dan bapak. Tapi kesadarannya saya akui bapak masih sangat baik ya, dia masih merespons tapi tidak bisa dengan ucapan," ungkap Danan.
Danan juga menyampaikan bahwa sang ayah masih aktif di dunia hiburan hingga beberapa bulan sebelum kepergiannya. Subarkah terlibat sebagai make up artist di Teater Koma dan tetap menjalankan tugasnya sebagai dosen hingga kondisi kesehatannya menurun drastis.
"Terakhir itu masih terlibat di Teater Koma sebagai make up artist. Sampai akhirnya di bulan-bulan terakhir masuk rumah sakit, dia masih mengerti sebagai dosen, tetap menjalani aktivitas di kantor," ujarnya.
Kini, mendiang Subarkah dimakamkan di TPU Karabha, Tapos, Depok, yang lokasinya dekat dengan kediaman keluarga. Keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan pihak setempat.
"Ini di Tapos, mungkin ini pertimbangannya karena sudah berkoordinasi sama RT setempat dan dekat juga dari rumah," pungkas Danan.
Subarkah Hadisarjana meninggalkan jejak yang mendalam di dunia seni peran dan teater. Karir panjangnya di Teater Populer dan Teater Koma membuatnya dikenang sebagai seniman serba bisa.
Ia juga dikenal sebagai penata rias dan artistik handal, serta perannya dalam film-film seperti 'Pengkhianatan G30S/PKI' dan 'Djakarta 1966' menjadi bukti dedikasinya di dunia seni.