Kapanlagi.com - Psikolog Lita Gading membantah keras tudingan bahwa komentarnya terkait Safeea Ahmad adalah bentuk perundungan. Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukannya murni bertujuan sebagai psikoedukasi untuk masyarakat dan justru untuk melindungi anak Mulan Jameela itu dari perundungan yang lebih masif.
Kisruh ini berawal dari analisis Lita terhadap unggahan Ahmad Dhani, di mana ia menyebut adanya "beban mental" yang mungkin ditanggung Safeea akibat stigma masa lalu orang tuanya. Pernyataan ini membuat Ahmad Dhani berang dan berencana membawanya ke ranah hukum.
Menanggapi hal tersebut, Lita Gading tidak tinggal diam. Ia justru meminta pihak Ahmad Dhani untuk melakukan introspeksi diri alih-alih mencari-cari kesalahan orang lain, apalagi seorang ahli yang berkomentar sesuai bidangnya.
"Tolong pahami ini ya, sebaiknya introspeksi diri jangan mencari kesalahan orang apalagi yang dia laporkan adalah orang yang ahli dalam bidangnya sebagai pengamat sosial dan Psikologi!" ujar Lita Gading dengan nada tegas.
Secara mengejutkan, Lita bahkan menantang Dhani jika memang ingin melaporkannya. Menurutnya, jika komentarnya dianggap masalah, maka Dhani seharusnya juga melaporkan seluruh warganet yang kerap berkomentar serupa.
"Kalau mau silakan dia melaporkan seluruh netizen!" serunya.
Psikolog yang kerap tampil di televisi ini mengklaim bahwa tindakannya justru merupakan upaya untuk meredam potensi perundungan yang sebenarnya. Ia merasa Dhani seharusnya berterima kasih.
"Harusnya terima kasih say, mengkondisikan anaknya dari bully-an netizen," jelasnya.
Ketika ditanya kembali mengenai niatnya, Lita secara konsisten menyebut bahwa analisisnya adalah murni untuk tujuan edukasi publik, bukan untuk menyudutkan pihak mana pun.
"Ini edukasi, psikoedukasi," katanya.
Ia mempersilakan publik untuk melihat kembali videonya dan menilai sendiri apakah ada unsur perundungan di dalamnya. Baginya, apa yang ia lakukan adalah sebuah upaya untuk menghalau perisakan yang sesungguhnya.
"Tentu kan bisa dilihat videonya. Di mana letak pembulian nya justru saya menghalau netizen dari pem-bully-an sesungguhnya," ujar Lita.
Lebih lanjut, psikolog berusia 54 tahun ini menegaskan bahwa dirinya sama sekali belum menerima surat somasi atau pemberitahuan resmi dari pihak Ahmad Dhani maupun Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Belum sama sekali. Saya masih di Eropa. Saya baru tau karena banyak wartawan tanya hal ini," tegasnya.
Sikapnya yang tenang ini diperkuat dengan keyakinannya bahwa semua yang ia sampaikan memiliki dasar dan bukti yang jelas. Ia merasa tidak perlu khawatir karena jejak digital dapat membuktikan segalanya.
"Santai saja. Semua bukti ada di jejak digital," pungkasnya singkat.