Kuasa Hukum Vadel Badjideh Ragukan Dakwaan Soal Aborsi Berulang, Ini Alasannya


Selebriti | Kamis, 2 Oktober 2025 16:26

Kapanlagi.com - Tim kuasa hukum Vadel Badjideh menyoroti salah satu kejanggalan terbesar dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), yaitu klaim bahwa LM melakukan aborsi sebanyak dua kali dalam rentang waktu yang sangat singkat. Oya Abdul Malik, pengacara Vadel, mengajak publik untuk menggunakan logika sederhana dalam mencerna klaim tersebut.

Menurut dakwaan, aborsi pertama terjadi pada bulan Mei 2024 yang mengakibatkan pendarahan. Lalu, pada bulan Juni 2024, terjadi aborsi kedua di mana janin yang keluar sudah berukuran besar seperti boneka. Oya menilai hal ini mustahil terjadi secara biologis hanya dalam waktu satu bulan, dan seharusnya menjadi pertimbangan utama hakim.

Baca berita lain tentang Vadel Badjideh di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

1 dari 7 halaman

1. Kejanggalan Aborsi Berulang

© KapanLagi.com/Budy Santoso

Oya Abdul Malik mempertanyakan bagaimana mungkin janin bisa berkembang begitu pesat setelah adanya upaya aborsi di bulan sebelumnya.

2. Kronologi Aborsi Versi JPU

© KapanLagi.com/Budy Santoso

"Bulan Mei itu pendarahan. Dikatakan oleh JPU aborsi kedua di bulan Juni, yang sudah sebesar boneka dan sudah lengkap. Sekarang kita main pakai logika. Mungkin enggak bulan Mei aborsi, terus hamil lagi bulan Juni keluarnya segede gini?" tanya Oya Abdul Malik di Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025).

3. Klaim yang Tidak Logis

© KapanLagi.com/Budy Santoso

Oya menekankan bahwa kedua peristiwa tersebut terjadi di tahun yang sama, membuat klaim tersebut semakin tidak logis. "Ini tahun yang sama. Kan tadi dibacakan juga oleh majelis," ucapnya.

4. Keterangan Ahli Forensik

© KapanLagi.com/Budy Santoso

Analisis ini diperkuat oleh keterangan ahli forensik yang menyatakan usia janin di bulan Juni sudah mencapai 5 bulan.

5. Usia Kehamilan Saat Aborsi

© KapanLagi.com/Budy Santoso

"Kan menurut ahli forensik usia kehamilan saat bulan Juni dia keluar, usia kehamilannya itu 20 sampai 28 minggu atau 5 bulan. Masuk akal 5 bulan udah segede gini dong?," jelas Oya.

6. Percobaan Aborsi yang Gagal

© KapanLagi.com/Budy Santoso

Dengan demikian, ia berkesimpulan bahwa yang terjadi bukanlah dua kali aborsi, melainkan satu kali percobaan aborsi yang gagal.

7. Kronologi yang Logis

© KapanLagi.com/Budy Santoso

"Artinya bukan dua kali aborsi, satu kali percobaan aborsi. Yang pertama tidak berhasil. Iya apa enggak? Masa Mei aborsi terus Juni udah keluar segede gini?" pungkasnya.

(kpl/far/rsp)