Kapanlagi.com - Penyanyi R&B asal Amerika, Solana Imani Rowe atau yang lebih dikenal dengan nama SZA, menyuarakan penolakannya terhadap tren AI yang kini marak di media sosial. Ia merasa resah karena penggemar menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat foto seolah berpose dengannya.
Tidak hanya soal hak cipta dan privasi, SZA menyoroti dampak serius yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi tersebut. Ia menegaskan bahwa pusat energi AI menghasilkan polusi energi yang merusak lingkungan dan paling banyak berdampak pada komunitas yang sudah terpinggirkan (underserved communities).
Melalui unggahan di Instagram, pelantun Kill Bill itu memberikan peringatan keras agar penggemar tidak lagi membuat gambar atau lagu AI yang melibatkan dirinya. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Akses artikel tentang SZA di Liputan6.
Beberapa waktu lalu, SZA membagikan sebuah unggahan di Instagram Story untuk menyampaikan kegeramannya. Ia mengatakan dengan jelas bahwa dirinya sangat membenci AI dan meminta para penggemar untuk tidak lagi membuat gambar maupun lagu berbasis teknologi tersebut.
Menurut SZA, pusat energi yang digunakan untuk mengoperasikan AI telah menyebabkan polusi energi yang parah. Ia menyebut hal ini berkontribusi pada kerusakan lingkungan yang pada akhirnya membahayakan manusia, terutama anak-anak dan komunitas rentan atau underserved communities.
Dalam pernyataannya, SZA menekankan bahwa efek samping dari AI paling berdampak pada komunitas yang terpinggirkan atau underserved communities. Ia menilai bahwa sebuah foto buatan tidak sebanding dengan penderitaan yang mereka alami.
Ia juga mengingatkan bahwa jika peringatan ini diabaikan, maka dampaknya akan meluas dan tidak ada seorang pun yang dapat menghindar dari akibatnya. Pesannya menegaskan pentingnya kepedulian sosial dalam menghadapi kemajuan teknologi.
Tidak hanya itu, SZA juga membagikan salah satu contoh foto AI dirinya bersama penggemar. Ia mengatakan telah melihat banyak foto serupa yang beredar di internet, yang semakin memperkuat keresahannya terhadap tren tersebut.
Foto-foto ini menurutnya menunjukkan bagaimana AI digunakan tanpa pertimbangan etika maupun dampak jangka panjangnya. SZA menilai fenomena tersebut telah sampai pada titik mengkhawatirkan.
Selain menegur penggemarnya, SZA juga menyoroti keberadaan Xania Monet, sosok penyanyi AI yang baru-baru ini menandatangani kontrak senilai jutaan dolar. Ia merasa keputusan ini merendahkan nilai musik yang sudah dibangun oleh para musisi.
SZA menilai bahwa langkah tersebut merugikan tradisi musik R&B yang sejak awal diciptakan dan dipengaruhi oleh perempuan kulit hitam. Ia mempertanyakan mengapa genre lain tidak mendapatkan perlakuan serupa dari industri musik.
SZA bukan satu-satunya artis yang menentang penggunaan AI di industri musik. Penyanyi lain seperti Kehlani juga menyatakan penolakannya terhadap teknologi ini karena dinilai tidak bisa digantikan oleh manusia.
Mereka menilai bahwa AI justru merendahkan nilai seni dan mengaburkan makna kreativitas yang seharusnya lahir dari pengalaman dan perasaan manusia. Pandangan ini memperkuat sikap SZA untuk menolak keterlibatan AI dalam karyanya.
Q: Mengapa SZA menolak keras penggunaan AI dalam foto dan musiknya?
A: SZA menolak karena AI menimbulkan polusi dari pusat energi dan merugikan komunitas terpinggirkan, selain juga merendahkan nilai seni musik.
Q: Apa yang dilakukan SZA untuk menyampaikan pesan ini?
A: Ia mengunggah pesan di Instagram Story yang berisi larangan membuat foto dan lagu AI tentang dirinya, serta membagikan contoh foto AI yang ia temukan.
Q: Siapa Xania Monet yang dikritik SZA?
A: Xania Monet adalah artis R&B berbasis AI yang menandatangani kontrak senilai 3 juta dolar, dan SZA menilai hal itu merugikan tradisi musik R&B.
Q: Apakah ada artis lain yang menolak penggunaan AI?
A: Ya, salah satunya adalah Kehlani yang menegaskan bahwa AI tidak bisa menggantikan manusia dalam menciptakan musik.
Mau baca update terbaru artis Hollywood lainnya? Yuk baca di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?