Kapanlagi.com - Drama pasca perceraian antara aktor Yama Carlos dan mantan istrinya, Arfita Dwi Putri, kembali menjadi sorotan. Kali ini, isu hak asuh anak dan tanggung jawab keuangan menjadi topik hangat yang mencuat ke publik. Melalui unggahan di Instagram, Arfita menanggapi pernyataan Yama yang mengaku dipersulit untuk bertemu anak mereka.
Baca juga: Yama Carlos sambut kelahiran anak perempuannya
Dalam unggahan tersebut, Arfita tak hanya membantah tudingan tersebut, tetapi juga mengungkap berbagai persoalan yang menurutnya perlu diluruskan. Ia bahkan menyinggung soal tanggung jawab Yama Carlos terhadap anak mereka yang hingga kini belum terpenuhi. âSaya ini selalu menawarkan cara yang baik untuk berdamai,â tulis Arfita dalam unggahannya.
Polemik ini semakin menarik perhatian karena adanya klaim berbeda dari kedua pihak. Di satu sisi, Yama Carlos mengaku tidak bisa bertemu dengan anaknya, sedangkan Arfita mengklaim telah memberikan akses komunikasi, bahkan berencana mempertemukan mereka. Lalu, bagaimana sebenarnya kronologi permasalahan ini?
Dalam unggahan Instagram, Arfita Dwi Putri dengan tegas membantah tudingan Yama Carlos yang merasa dipersulit untuk bertemu dengan anak mereka, Marco. Ia menjelaskan bahwa dirinya telah memberikan akses komunikasi berupa video call dan mengirim video anaknya kepada Yama.
"Padahal saya ini selalu menawarkan cara yang baik-baik untuk berdamai," tulis Arfita. Ia juga menyebut rencananya untuk mempertemukan Marco dengan Yama secara langsung. Namun, menurutnya, upaya ini belum terwujud karena sikap Yama yang dianggap lebih mementingkan eksposur media.
Hak asuh anak tunggal mereka saat ini dipegang oleh Arfita berdasarkan keputusan pengadilan. Namun, Yama Carlos disebut masih merujuk pada putusan Pengadilan Negeri (PN) tingkat pertama, yang menurut Arfita tidak lagi relevan setelah adanya keputusan di tingkat Pengadilan Tinggi (PT).
Arfita mempertanyakan mengapa pihak Yama Carlos tidak menerima keputusan PT. "Lalu buat apa ada PT dan MA kalau hanya mengandalkan hasil dari PN?" sindirnya. Hal ini mengindikasikan bahwa konflik hukum masih menjadi salah satu pemicu ketegangan di antara keduanya.
Selain persoalan anak, Arfita juga mengungkap adanya masalah keuangan yang hingga kini belum diselesaikan Yama Carlos. Ia menyebut nilai tanggung jawab tersebut mencapai lebih dari Rp150 juta.
"Yang nilainya 150 juta lebih, aduh Pak Yama nih ya, gemes banget," tulis Arfita sambil menyisipkan nada sindiran. Ia juga menyoroti bahwa Yama belum pernah memberikan nafkah untuk anak mereka, justru sibuk membangun narasi di media sosial.
Di tengah konflik yang berkepanjangan, Arfita mengaku mulai merasa lelah dengan drama yang terus terjadi. Dalam unggahannya, ia bahkan menyebut bahwa polemik ini seperti drama Korea (drakor) yang tak kunjung selesai.
"Saya sendiri juga sudah lelah banget, sumpah," tulisnya. Ungkapan ini menggambarkan bahwa konflik yang berlarut-larut tidak hanya berdampak pada hubungan mereka, tetapi juga kondisi emosional Arfita.
Yama Carlos dan Arfita Dwi Putri resmi bercerai pada 2023. Dalam keputusan pengadilan, hak asuh anak jatuh kepada Arfita, sementara Yama Carlos disebut memiliki hak untuk bertemu dengan anaknya. Namun, konflik mengenai akses pertemuan dan hak asuh anak terus mencuat ke permukaan.
Di sisi lain, Yama Carlos mengaku di media sosial bahwa dirinya merasa dipersulit untuk bertemu dengan Marco. Pernyataan ini kemudian dibantah oleh Arfita yang menegaskan bahwa dirinya selalu memberikan akses komunikasi dan menunjukkan itikad baik untuk berdamai.
Konflik ini dipicu oleh perbedaan klaim soal akses pertemuan anak, tanggung jawab keuangan, dan keputusan pengadilan.
Menurut Arfita, ia telah memberikan akses video call dan rencana pertemuan, tetapi mengaku Yama lebih mementingkan eksposur media.
Mau baca berita lainnya terkait Yama Carlos dan Arfita Dwi Putri? Yuk baca sekarang di KapanLagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Konflik ini dipicu oleh perbedaan klaim soal akses pertemuan anak, tanggung jawab keuangan, dan keputusan pengadilan.