Ashiap Man
Action Adventure Comedy

Ashiap Man

2022 102 menit TV-14
3.7/10
Rating 3.4/10
Sutradara
Atta Halilintar Herdanius Larobu
Penulis Skenario
Cassandra Massardi
Studio
StarVision Plus

Zul (Atta Halilintar) adalah pemuda lugu dan idealis yang hidup bersama ibunya, Nur (Titi Kamal), di sebuah desa kecil yang tenang. Di balik kehidupannya yang sederhana, Zul menyimpan luka mendalam atas kematian ayahnya yang misterius. Ayahnya dulu dikenal sebagai sosok pekerja keras dan jujur yang menolak tunduk pada perusahaan besar yang ingin menguasai lahan desa. Tragedi itu membuat Zul tumbuh dengan tekad kuat untuk tidak membiarkan hal serupa terjadi lagi.

Sejak kecil, Zul dikenal punya keinginan besar menjadi pahlawan. Ia sering meniru tokoh-tokoh superhero yang ia lihat di televisi. Namun seiring waktu, cita-cita itu berubah menjadi sebuah misi nyata. Zul ingin menolong orang-orang di sekitarnya, meski ia tahu dirinya bukan siapa-siapa. Ia tak punya kekuatan super, senjata canggih, atau pangkat tinggi, tapi ia punya semangat yang sulit dipadamkan. Dari situlah lahir sosok "Ashiap Man", panggilan khas yang ia teriakkan setiap kali beraksi membantu warga.

Zul tidak sendiri dalam perjuangannya. Ia ditemani sahabat setianya, Rahmat (Verrell Bramasta), yang meski sering merasa pesimis, tetap mendukung Zul karena kagum pada semangatnya. Ada pula Nisa (Aurel Hermansyah), gadis cerdas dan pemberani yang menjadi orang paling memahami Zul. Nisa awalnya menganggap Zul terlalu impulsif, tetapi perlahan ia melihat ketulusan di balik niat Zul untuk melindungi desanya. Hubungan keduanya berkembang menjadi kisah cinta sederhana di tengah perjuangan yang semakin berat.

Masalah mulai muncul ketika Suro (Donny Damara), seorang pengusaha besar yang licik, datang ke desa dengan janji palsu. Ia berencana membangun proyek besar yang disebut-sebut bisa membuka lapangan kerja dan membawa kemajuan. Namun di balik itu, Suro hanya ingin menguasai lahan desa untuk kepentingan perusahaannya sendiri. Banyak warga yang tergiur dengan iming-iming uang ganti rugi, tapi tidak sedikit juga yang menolak, termasuk Zul dan Rahmat.

Zul mulai menyadari bahwa rencana perusahaan itu bukan hanya soal bisnis, tapi juga menyimpan rahasia gelap tentang kematian ayahnya. Suro ternyata terlibat dalam peristiwa tragis itu. Fakta ini membuat Zul semakin marah dan bertekad melawan, meskipun lawannya jauh lebih kuat dan berkuasa. Ia mulai menggalang dukungan dari warga yang masih peduli pada lingkungan dan masa depan desa.

Namun, perjuangan mereka tidak berjalan mudah. Darman (Nasya Marcella), tangan kanan Suro yang awalnya tampak ramah, ternyata memiliki misi untuk memata-matai warga dan menghentikan perlawanan mereka dari dalam. Ia mencoba membujuk Zul agar menyerah, tetapi Zul tidak bergeming. Ia justru semakin yakin bahwa melawan adalah satu- satunya jalan untuk menyelamatkan desanya.

Ketegangan meningkat ketika Suro menggunakan kekerasan untuk memaksa warga meninggalkan tanah mereka. Rumah-rumah mulai dihancurkan, ancaman datang dari berbagai arah, dan kehidupan desa berubah menjadi penuh ketakutan. Di titik ini, Zul dihadapkan pada pilihan sulit: melindungi ibunya dan Nisa atau terus memimpin perjuangan yang bisa mengorbankan segalanya.

Zul menyadari bahwa menjadi pahlawan bukan berarti harus selalu menang. Menjadi pahlawan berarti berani berdiri di sisi yang benar, bahkan ketika dunia melawan. Dengan semangat itu, ia mulai mengorganisir warga desa untuk melawan balik. Mereka membuat jebakan sederhana, menyiapkan pertahanan dari bahan seadanya, dan menyusun strategi dengan bantuan Rahmat. Semua dilakukan demi satu tujuan yakni mempertahankan tanah warisan leluhur mereka.

Sementara itu, hubungan Zul dan Nisa makin diuji. Ketika Nisa ditangkap anak buah Suro sebagai ancaman agar Zul menyerah, ia harus memutuskan antara cinta dan perjuangan. Dalam momen penuh emosi itu, Zul menunjukkan bahwa keberanian sejati muncul bukan dari kekuatan fisik, tapi dari hati yang tidak takut kehilangan demi kebenaran.

Pertempuran terakhir antara Zul dan Suro pun terjadi. Di tengah kekacauan dan rasa takut, Zul memimpin warga dengan semangat luar biasa. Meski terluka dan hampir menyerah, ia terus berjuang karena yakin kebenaran tidak boleh kalah dari keserakahan. Ketika semua tampak hilang harapan, kehadiran Rahmat dan dukungan warga desa yang akhirnya bersatu membuat situasi berbalik. Mereka bersama-sama melawan balik dan mempertahankan tanah mereka dengan penuh keberanian.

Kemenangan itu tidak datang dengan mudah. Banyak yang terluka, banyak juga yang kehilangan. Namun, perjuangan Zul membuahkan hasil. Desa mereka tetap berdiri, dan kebenaran tentang kematian ayahnya akhirnya terungkap. Zul mungkin tidak memakai jubah dan topeng seperti pahlawan super, tapi keberaniannya membuatnya menjadi simbol harapan bagi semua orang.

Pada akhirnya, Zul menyadari bahwa menjadi "Ashiap Man" bukan tentang gaya atau popularitas. Itu tentang tanggung jawab dan tekad untuk melindungi apa yang benar, sekecil apa pun kekuatannya. Ia membuktikan bahwa setiap orang bisa menjadi pahlawan jika berani melawan ketidakadilan.

Namun, apakah perjuangan Zul benar-benar berakhir di sini? Ataukah masih ada ancaman yang menunggu di balik kekuasaan yang belum sepenuhnya tumbang?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel

Atta Halilintar Zul
Aurel Hermansyah Aisyah
Nasya Marcella Kiara
Gritte Agatha Diana
Yudha Keling Jon
Rizky Billar Nico
Arswendy Bening Swara Ibrahim (Zul's Father)
Elma Theana Suci (Zul's Mother)
Marcellino Lafrand Gersang
Samuel Rizal DP Man

Jadwal Film