Mufasa: The Lion King
Synopsis
KLovers, siapa yang nggak kenal sama kisah legendaris The Lion King? Film yang sudah melekat di hati banyak orang ini akhirnya hadir lagi dalam versi yang benar-benar baru dan menyentuh. Tapi kali ini, bukan Simba yang jadi sorotan utama, melainkan sang ayah yang paling dihormati, Mufasa. Yup, Disney resmi merilis Mufasa: The Lion King (2024), film yang menceritakan asal-usul sang raja sekaligus meneruskan kisah setelah Simba naik takhta.
Film ini disutradarai oleh Barry Jenkins, sosok jenius di balik film pemenang Oscar Moonlight. Ia bekerja sama dengan penulis naskah Jeff Nathanson, yang juga menulis untuk The Lion King versi 2019. Secara visual, film ini digarap dengan animasi fotorealistik yang luar biasa detail, sampai-sampai padang rumput Afrika dan bulu singa terasa begitu nyata. Bukan cuma nostalgia, film ini benar- benar membawa penonton masuk lebih dalam ke dunia Pride Lands yang megah dan penuh makna.
Cerita dimulai ketika Simba dan Nala sudah hidup damai sebagai raja dan ratu di Pride Lands. Mereka punya putri kecil bernama Kiara, dan kini sedang menantikan kelahiran anak kedua. Untuk menyambut momen bahagia itu, mereka pergi ke sebuah oasis, sementara dua sahabat kocak mereka, Timon dan Pumbaa, bertugas menjaga Kiara. Di tengah suasana hangat itu, Rafiki datang dan mulai menceritakan kisah tentang masa lalu yang belum pernah didengar siapa pun, kisah tentang kakek Kiara, sang legenda sejati, Mufasa.
Dulu, saat masih kecil, Mufasa hidup bersama kedua orang tuanya, Masego dan Afia, yang sedang mencari tempat legendaris bernama Milele, oasis subur yang dipercaya sebagai simbol kehidupan abadi. Namun, bencana datang begitu cepat. Banjir besar melanda, memisahkan Mufasa dari orang tuanya yang dikira tewas. Ia kemudian terbawa arus dan bertemu seekor anak singa bangsawan bernama Taka, yang kelak dikenal sebagai Scar.
Pertemuan mereka menjadi awal dari hubungan yang rumit. Taka memperkenalkan Mufasa pada keluarganya: Ratu Eshe yang penyayang dan Raja Obasi yang tegas namun dingin terhadap pendatang. Untuk menguji Mufasa, Obasi mengadakan perlombaan antara kedua anak singa itu. Taka sengaja kalah agar Mufasa bisa diterima di keluarga mereka. Dari situ, hubungan mereka berkembang menjadi seperti saudara, meski benih kecemburuan perlahan tumbuh di hati Taka.
Kedamaian itu tak berlangsung lama. Kawanan singa buangan yang dipimpin oleh Kiros, seekor singa putih kuat, datang menyerang. Ia ingin membalas dendam atas kematian anaknya, Shaju, yang terbunuh saat berburu. Serangan itu menghancurkan kerajaan Obasi. Dalam kekacauan, Mufasa dan Taka melarikan diri menyelamatkan diri ke hutan. Di sinilah mereka bertemu Sarabi, seekor singa betina pemberani, serta Zazu, burung rangkong muda yang cerdas. Mereka juga bertemu Rafiki muda, yang sudah sejak awal mendapatkan penglihatan mistis bahwa Mufasa memiliki takdir besar sebagai "sang singa terpilih."
Perjalanan menuju Milele bukan hal mudah. Mereka harus melawan rasa takut, bertahan hidup, dan menghadapi pasukan Outsider yang terus memburu mereka. Dalam sebuah insiden, Sarabi hampir mati tertimpa kawanan gajah yang panik. Mufasa dengan gagah berani menyelamatkannya, namun ia tetap rendah hati dan mengatakan bahwa Taka-lah pahlawan sesungguhnya. Sikap itu membuat Taka semakin iri dan merasa terabaikan. Saat melintasi pegunungan bersalju, Sarabi akhirnya mengakui bahwa ia tahu siapa penyelamat sebenarnya, dan benih cinta pun tumbuh antara dirinya dan Mufasa. Dari situlah rasa iri Taka berubah menjadi gelap, mendorongnya untuk bersekongkol dengan Kiros dan mengkhianati teman-temannya sendiri.
Pertempuran besar pun tak terhindarkan. Di Milele, Mufasa mengetahui pengkhianatan Taka dan berduel dengan Kiros. Saat Mufasa hampir terbunuh, Taka yang diliputi rasa bersalah berusaha menolongnya, tetapi wajahnya terluka parah akibat cakaran Kiros, meninggalkan bekas luka yang membuatnya dikenal sebagai Scar. Dengan bantuan Rafiki yang memanggil kekuatan alam, Mufasa berhasil mengalahkan Kiros dan mengembalikan kedamaian.
Setelah pertempuran, Mufasa menjadi raja di Milele. Ia bertemu kembali dengan ibunya, Afia, namun mengetahui bahwa ayahnya, Masego, telah tiada. Mufasa memaafkan Taka, tapi menolak mengakui namanya, hingga akhirnya Taka memilih hidup dengan nama baru, Scar. Mufasa kemudian berdiri di atas Pride Rock, mengaum ke arah cakrawala, menandai awal era baru yang dipenuhi harapan. Di masa kini, Kiara menatap langit dan mengaum seperti kakeknya, sementara roh Mufasa mengawasi dengan bangga. Kiara pun berjanji akan menceritakan kisah luar biasa ini kepada adiknya yang baru lahir, meneruskan warisan keluarga singa sejati.
Film ini makin istimewa karena didukung oleh jajaran pengisi suara ternama. Aaron Pierre memerankan Mufasa muda, Kelvin Harrison Jr. mengisi suara Taka, dan Tiffany Boone menjadi Sarabi. Aktor dan aktris dari film sebelumnya juga kembali, seperti Donald Glover sebagai Simba, Beyoncé Knowles-Carter sebagai Nala, serta duo kocak Seth Rogen dan Billy Eichner sebagai Pumbaa dan Timon. Yang paling menarik, Blue Ivy Carter, putri dari Beyonce, juga ikut berperan sebagai Kiara. Ini jadi debut pertamanya di dunia film dan langsung mencuri perhatian penggemar.
Mufasa: The Lion King juga menjadi bentuk penghormatan untuk mendiang James Earl Jones, pengisi suara legendaris Mufasa sejak versi animasi tahun 1994. Sebagai tribute, suaranya tetap digunakan di bagian pembuka film, memberi nuansa haru dan nostalgia yang kuat.
KLovers, film ini bukan sekadar prekuel biasa. Ceritanya penuh emosi, pesan moral, dan visual yang memanjakan mata. Musik yang megah, perpaduan sinematografi spektakuler, dan pesan tentang keberanian serta pengorbanan membuat film ini bukan cuma tontonan, tapi juga perjalanan batin yang hangat. Mufasa: The Lion King mengingatkan bahwa setiap pemimpin hebat lahir dari perjuangan dan cinta yang tulus.
Jadi, KLovers, siapkah menyaksikan kisah penuh makna di balik auman sang raja sejati? Film ini bukan cuma untuk penggemar lama The Lion King, tapi juga untuk generasi baru yang ingin tahu bagaimana Mufasa menjadi sosok yang dihormati semua penghuni Pride Lands.
Pemeran
Jadwal Film
Pangku
Kuncen
Solata
Sosok Ketiga: Lintrik
The First Ride
Boss
Predator: Badlands
Caught Stealing
G-DRAGON IN CINEMA: UBERMENSCH
Shutter
Si Paling Aktor
Pengin Hijrah
Stolen Girl
Badik
Tumbal Darah
Cyberbullying (2025)
Abadi Nan Jaya
Air Mata Di Ujung Sajadah 2
Maju Serem Mundur Horor
Murderer Report
Rosario
Getih Ireng
Rangga & Cinta
Black Phone 2
Tron: Ares
No Other Choice
The Woman in Cabin 10
Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
One Battle After Another
J-hope Tour - Hope On The Stage The Movie
12 November 2025
The Running Man
12 November 2025
Now You See Me: Now You Don't
12 November 2025
Tak Kenal Maka Taaruf
13 November 2025
Pesugihan Sate Gagak
13 November 2025
Sampai Titik Terakhirmu
13 November 2025
Dopamin
13 November 2025
Tak Kenal Maka Taaruf
13 November 2025
Wicked
14 November 2025
My Boo
14 November 2025
Wicked: For Good
19 November 2025
Keeper
19 November 2025
Leak 2 (Jimat Dadong)
20 November 2025
Danyang Wingit Jumat Kliwon
20 November 2025
Belum Ada Judul
20 November 2025
Keadilan (2025)
20 November 2025
Deliver Me from Nowhere
21 November 2025
Legenda Kelam Malin Kundang
25 November 2025
Zootopia 2
26 November 2025
Agak Laen: Menyala Pantiku!
27 November 2025
Air Mata Mualaf
27 November 2025
Legenda Kelam Malin Kundang
27 November 2025
MONSTA X: CONNECT X IN CINEMAS
03 Desember 2025
Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel
04 Desember 2025
Riba
04 Desember 2025
NIA
04 Desember 2025
Mengejar Restu
11 Desember 2025
Mertua Ngeri Kali
11 Desember 2025
Timur
18 Desember 2025
Janur Ireng: Sewu Dino The Prequel
24 Desember 2025
Dusun Mayit
31 Desember 2025Berita Lainnya
'Tinggal Meninggal' Borong Penghargaan di Festival Film Wartawan 2025
Daftar Lengkap Nominasi IMAA 2025: 'SORE' dan '1 KAKAK 7 PONAKAN' Mendominasi