#BeAHero: Spider-Man Itu Mewakili Perjuangan Kita, Orang Biasa

Sebagus apa pun sebuah kisah superhero dalam film, jarang yang kemudian menjadikannya sumber pelajaran hidup. Salah satu alasan yang kerap terungkap adalah karena film superhero menyajikan kisah-kisah yang mustahil terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Superhero stories are larger than life itself. Sebut saja kemampuan super para tokohnya, sosok antagonis yang mengerikan, setting yang fantastis, hingga aksi pertarungan yang maha dahsyat. Apakah kemudian hal-hal di atas bisa kamu temui di sekitarmu? Saat ini, tentu jawabannya tidak.

Kisah para superhero sejatinya menyimpan pelajaran hidup yang bisa dianggap bermakna bagi mereka yang menontonnya. Meski memang film superhero menekankan pada unsur narasi hiburan, pelajaran hidup itu tetap bisa kita amati dari kisah-kisah mereka. Salah satu yang menarik untuk dibahas adalah kisah Spider-Man. Siapa yang tidak kenal dengannya. Dengan kostumnya yang dominan merah dan biru, aksi lincah Spider-Man dan juga ujaran-ujaran humorisnya berhasil memikat penonton lewat enam
film layar lebarnya. Dan masih akan bertambah lagi.

Dari semua superhero yang ada, Spider-Man layak dijadikan panutan #BeAHero buat kamu. Bukan karena kekuatannya semata, melainkan karena perjuangannya untuk menjadi superhero tidaklah mudah. Bahkan, boleh dikatakan ia mirip dengan kita, orang biasa, dalam berjuang hidup. Tak percaya? Simak paparannya dalam foto-foto berikut ini.

Jumat, 04 November 2016 15:52
Be A Hero: Spider-Man

Peter Parker punya masa lalu yang kelam. Kedua orang tuanya meninggalkannya sejak ia kecil. Ia pun hidup dengan Paman Ben dan Bibi May yang sudah ia anggap sebagai orangtuanya sendiri.  Jauh sebelum Spider-Man harus mengatasi para super villain, ia harus bisa berdamai dengan "rasa rindu" kepada kedua orangtuanya. 


Hak Cipta: Marvel Studio
4/12