Foto profil Hadi Leo
Hadi Leo (5 Agustus 1965 – 13 September 2015) adalah seorang artis film, sinetron, sutradara, dan pengajar seni peran di Indonesia. Hadi Leo lahir dengan nama Suprihadi dan merupakan anak ke-3 dari 6 bersaudara. Setelah menyelesaikan SMP di Surabaya, Hadi Leo melanjutkan sekolah di sebuah STM di Juwana, Pati, Jawa Tengah. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di sebuah perusahaan perakitan mobil di Pulo Gadung. Hadi Leo melanjutkan pendidikannya di fakultas Rekreasi Kesehatan di IKIP Rawamangun Jakarta. Ia memiliki ketertarikan dan bakat dalam seni sejak kecil karena pamannya yang seorang dalang sering memberikan arahan kepadanya. Selain itu, ia juga mendapatkan kemampuan mengajar dari ayahnya yang bekerja sebagai penilik sekolah.

Dalam perjuangannya untuk hidup di Jakarta, Hadi Leo pernah bekerja sebagai instruktur senam dan binaraga di sebuah sanggar kebugaran. Kemudian, ia ditemukan oleh tim pencari pemain sinetron dari Herry Topan Intercine Production dan mulai berperan dalam sinetron laga kolosal Si Buta dari Goa Hantu. Setelah itu, nama Hadi Leo semakin dikenal dalam berbagai judul film sinetron laga klasik dan misteri di beberapa stasiun televisi nasional.

Selama karirnya sebagai pemain sinetron, Hadi Leo banyak belajar dari rekan-rekan seniornya seperti Denny H.W., Yan Bastian, Munie Cader, dan Rahmat Kartolo. Ia juga belajar penyutradaraan dari Denny H.W. dan Herry Topan. Selain berperan dalam sinetron, Hadi Leo juga aktif sebagai pengajar seni peran. Ia pernah melatih 68 orang figuran di Cibubur untuk keperluan pembuatan sinetron Tutur Tinular. Selain itu, ia juga pernah melakukan pelatihan dalam pembuatan beberapa film.

Hadi Leo memiliki filmografi yang cukup banyak dengan berbagai jenis peran. Beberapa judul film yang pernah diperankannya antara lain Si Buta dari Goa Hantu, Tutur Tinular, Borobudur, Wiro Sableng, dan Angling Dharma. Selain berkarier di dunia film, Hadi Leo juga pernah menjadi bintang iklan untuk produk celana jins dan minuman kebugaran.

Hadi Leo meninggal dunia pada tanggal 13 September 2015. Ia meninggalkan warisan dalam dunia seni peran di Indonesia dan diingat sebagai seorang artis yang berbakat dan berdedikasi.