Dalam perjuangannya untuk hidup di Jakarta, Hadi Leo pernah bekerja sebagai instruktur senam dan binaraga di sebuah sanggar kebugaran. Kemudian, ia ditemukan oleh tim pencari pemain sinetron dari Herry Topan Intercine Production dan mulai berperan dalam sinetron laga kolosal Si Buta dari Goa Hantu. Setelah itu, nama Hadi Leo semakin dikenal dalam berbagai judul film sinetron laga klasik dan misteri di beberapa stasiun televisi nasional.
Selama karirnya sebagai pemain sinetron, Hadi Leo banyak belajar dari rekan-rekan seniornya seperti Denny H.W., Yan Bastian, Munie Cader, dan Rahmat Kartolo. Ia juga belajar penyutradaraan dari Denny H.W. dan Herry Topan. Selain berperan dalam sinetron, Hadi Leo juga aktif sebagai pengajar seni peran. Ia pernah melatih 68 orang figuran di Cibubur untuk keperluan pembuatan sinetron Tutur Tinular. Selain itu, ia juga pernah melakukan pelatihan dalam pembuatan beberapa film.
Hadi Leo memiliki filmografi yang cukup banyak dengan berbagai jenis peran. Beberapa judul film yang pernah diperankannya antara lain Si Buta dari Goa Hantu, Tutur Tinular, Borobudur, Wiro Sableng, dan Angling Dharma. Selain berkarier di dunia film, Hadi Leo juga pernah menjadi bintang iklan untuk produk celana jins dan minuman kebugaran.
Hadi Leo meninggal dunia pada tanggal 13 September 2015. Ia meninggalkan warisan dalam dunia seni peran di Indonesia dan diingat sebagai seorang artis yang berbakat dan berdedikasi.