1. Ungkapan Putih dalam Bahasa Jepang

Ungkapan putih dalam bahasa Jepang adalah "shiro". Bila "hakushoku" secara harfiah berarti warna putih untuk ungkapan lebih formal dan "masshiro" berarti memiliki arti putih bersih atau benar-benar putih. Warna putih sendiri dalam budaya Jepang memiliki makna yang kaya dan bervariasi.

Seringkali warna putih terkait dengan konsep kesucian, kemurnian, spiritualitas, dan juga kematian. Sehingga, warna putih memiliki tempat yang sangat penting dalam budaya Jepang, melambangkan berbagai konsep mulai dari kesucian dan kemurnian hingga kematian dan berkabung.

Penggunaan warna putih dalam berbagai upacara, tradisi, dan kehidupan sehari-hari mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan yang mendalam dalam masyarakat Jepang. Sehingga, tidak hanya mengetahui ungkapan putih dalam bahasa Jepang saja, namun juga maknanya.

Berikut ini contoh kalimat bila menggunakan putih dalam bahasa Jepang:

1. "Kanojo no doresu wa masshiro desu."

Artinya: Gaunnya benar-benar putih.

2. "Shiroi hana ga saiteimasu."

Artinya: Bunga putih sedang mekar.

3. "Kare wa shiroi inu o katteimasu."

Artinya: Dia memelihara anjing putih.

4. "Sono yama wa fuyu ni shiroku narimasu."

Artinya: Gunung itu menjadi putih di musim dingin.

5. "Watashi wa shiroi kuruma ga hoshii desu."

Artinya: Saya ingin mobil putih.

2. Sebagai Bentuk Budaya dan Simbolisme

Warna putih dalam bahasa Jepang juga bisa menjadi sebuah budaya atau simbolisme. Biasanya, warna bisa mempengaruhi budaya untuk bentuk kesopanan ataupun kepercayaan tertentu. Nah, bagi kalian yang ingin tau bentuk simbolis atau budaya putih di Jepang, maka berikut ini penjelasannya:

1. Kesucian dan Kemurnian

- Upacara Keagamaan

Pakaian Pendeta Shinto: Pendeta dalam kuil Shinto sering mengenakan pakaian putih selama upacara keagamaan, melambangkan kesucian dan pemurnian.

- Pakaian Perawan Miko: Para miko, atau gadis kuil, juga mengenakan kimono putih sebagai simbol kemurnian.

- Kimono Pernikahan: Pengantin wanita tradisional Jepang sering mengenakan kimono putih (shiromuku) dalam upacara pernikahan Shinto. Putih melambangkan kemurnian dan kesucian, serta kesediaan pengantin wanita untuk memulai hidup baru dengan keluarga suaminya.

2. Kematian dan Berkabung

- Pakaian Berkabung:

Kematian: Dalam tradisi Jepang, warna putih sering digunakan dalam konteks kematian. Misalnya, pakaian berkabung tradisional (shirozashiki) berwarna putih. Ini berbeda dengan banyak budaya Barat yang menggunakan warna hitam untuk berkabung.

- Ritual Pemakaman:

Ritual Shinto: Dalam pemakaman tradisional Shinto, jenazah sering kali dibalut dengan kain putih, melambangkan kembalinya jiwa yang murni ke alam roh.

3. Simbolisme Lain

- Musim Dingin: Putih juga dikaitkan dengan musim dingin dan salju, melambangkan keheningan, kesucian, dan ketenangan alam.

- Festival Salju: Selama festival salju, seperti Sapporo Snow Festival, warna putih salju mendominasi dan menonjolkan keindahan musim dingin.

- Ketulusan dan Kebenaran: Dalam budaya Jepang, putih juga dapat melambangkan ketulusan dan kebenaran. Ini terlihat dalam penggunaan warna putih dalam berbagai upacara formal dan resmi.

4. Konteks Modern

- Mode dan Desain:

Fashion: Putih tetap menjadi warna populer dalam fashion Jepang, baik dalam pakaian sehari-hari maupun dalam desain interior, sering kali melambangkan kebersihan dan minimalisme.

Perabotan: Banyak rumah Jepang modern yang menggunakan palet warna putih untuk menciptakan suasana yang bersih dan tenang.

- Olahraga dan Tradisi:

Judo dan Karate: Pakaian tradisional untuk olahraga seperti judo dan karate sering kali berwarna putih, melambangkan kesucian dan kehormatan dalam seni bela diri.

Itulah penjelasan tentang ungkapan putih dalam bahasa Jepang, lengkap dengan penjelasan simbolis dan budaya di Jepang. Dengan memahami makna warna putih dalam budaya Jepang, kita dapat lebih menghargai kedalaman tradisi dan simbolisme yang ada di masyarakatnya.