Rekomendasi Drama Korea tentang Kuliner dan Masakan, Tiap Episode Bawaannya Laper dan Ngiler

Penulis: Khalishah Sahirah

Diterbitkan:

Rekomendasi Drama Korea tentang Kuliner dan Masakan, Tiap Episode Bawaannya Laper dan Ngiler
Ilustrasi Poster Drama (Image by mydramalist)
Kapanlagi.com -

Menonton drama Korea tidak hanya menyuguhkan cerita romantis atau konflik keluarga yang menyentuh. Ada juga drama bertema makanan dan kuliner yang menggugah selera setiap episodenya. Dalam drama seperti ini, sajian makanan tidak hanya jadi pelengkap cerita, tetapi juga kunci utama yang memperkuat emosi dan dinamika karakter.

Melalui sajian kuliner khas Korea hingga kisah tentang chef dan dapur profesional, penonton disuguhkan visual makanan yang menggoda dan adegan memasak yang memikat. Drama-drama ini seringkali memperlihatkan detail makanan yang begitu realistis hingga membuat penonton ikut lapar. Beberapa bahkan memadukan kisah cinta, sejarah, hingga misteri dalam latar dunia kuliner yang menawan.

Beberapa karakter bahkan mengalami perubahan hidup yang signifikan karena masakan atau karena berada di dunia kuliner. Hal inilah yang membuat genre ini memiliki daya tarik tersendiri. Seperti yang digambarkan dalam salah satu drama, makanan bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang kenangan dan penyembuhan luka batin.

1. Mr. Queen

Mr. Queen mengangkat kisah unik seorang chef modern yang jiwanya terperangkap dalam tubuh seorang ratu di era Joseon. Jang Bong Hwan, sang chef, harus beradaptasi dengan kehidupan istana sebagai Queen Kim So Yong. Tak hanya soal intrik politik, drama ini juga memukau penonton dengan berbagai sajian kerajaan yang memikat.

Setiap episode memperlihatkan makanan tradisional Korea dengan cara yang sangat estetik. Queen So Yong, meski berada di tubuh wanita bangsawan, tetap memiliki naluri sebagai chef dan secara tidak langsung mengubah cara pandang istana terhadap makanan. Ini memberikan lapisan cerita yang segar dan penuh kejutan.

Selain makanan, drama ini juga menghadirkan konflik kekuasaan yang tajam, dengan bumbu komedi yang menghibur. Transformasi Queen So Yong di dapur istana menjadi salah satu titik fokus yang membuat drama ini tak hanya lucu, tapi juga menggoda selera. Visual sajian kerajaan yang elegan menjadi daya tarik tersendiri yang membuat penonton terpikat.

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

2. Link: Eat, Love, Kill

Drama ini memadukan unsur psikologis dan kuliner melalui kisah Eun Gye Hun, seorang chef yang tiba-tiba merasakan emosi wanita lain secara acak. Ia membuka restoran di kota tempat saudara kembarnya menghilang dua dekade lalu. Di tengah pencarian jawaban, ia bertemu No Da Hyeon, wanita yang ternyata memiliki keterkaitan emosional dengannya.

Masakan menjadi medium penting dalam mengungkap emosi kedua karakter utama. Gye Hun sering kali menggunakan makanan sebagai pelarian dan cara untuk menenangkan gejolak batinnya. Adegan memasak di restoran disajikan dengan detail dan intensitas yang menggambarkan konflik emosional para tokohnya.

Drama ini mengajak penonton merenungi bagaimana makanan tidak hanya untuk mengisi perut, tapi juga bisa menjadi perantara komunikasi batin. Setiap masakan yang dihidangkan punya makna simbolis, menggambarkan trauma, rasa bersalah, dan harapan tersembunyi di balik rasa dan aroma.

3. Wok of Love

Wok of Love mengisahkan tentang Seo Poong, seorang mantan chef bintang lima yang kini bekerja di restoran Tiongkok kecil yang nyaris bangkrut. Di sana, ia bertemu dengan Dan Sae Woo, wanita kaya yang hidupnya berubah karena semangkuk jajangmyeon. Pertemuan mereka membawa perubahan besar pada hidup masing-masing.

Cerita berkembang di dapur restoran sederhana, tempat para karakter menghadapi tantangan hidup sambil memasak berbagai menu khas Tiongkok-Korea. Drama ini menonjolkan transformasi karakter melalui perjuangan di dapur dan bagaimana makanan dapat menyembuhkan luka batin.

Penonton akan tergoda dengan berbagai adegan memasak mie, tumisan dengan wajan besar, hingga momen para tokoh menemukan kembali semangat hidup lewat makanan. Kisah cinta, ambisi, dan rasa kehilangan tercampur dalam satu piring yang disajikan dengan penuh emosi.

4. Chocolate

Chocolate adalah kisah menyentuh tentang Lee Kang, seorang ahli bedah saraf yang dulu bercita-cita jadi koki, dan Moon Cha Young, seorang chef yang terinspirasi oleh makanan buatan Lee Kang semasa kecil. Keduanya bertemu kembali di rumah sakit khusus pasien yang sedang menjalani perawatan akhir hidup.

Drama ini menampilkan hubungan emosional yang dalam melalui masakan yang mereka siapkan untuk para pasien. Makanan menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini, serta antara luka emosional dan proses penyembuhan. Adegan memasak dipenuhi dengan detail artistik dan makna mendalam.

Setiap makanan dalam drama ini memiliki cerita, baik sebagai bentuk penghiburan, permintaan maaf, maupun kenangan yang tidak bisa dilupakan. Chocolate bukan hanya drama romantis, tetapi juga refleksi mendalam tentang kehidupan, kehilangan, dan cinta yang tak tersampaikan.

5. Dinner Mate

Dinner Mate menceritakan dua orang asing yang bertemu secara tidak sengaja dan memutuskan untuk makan bersama tanpa tahu identitas masing-masing. Mereka berdua memiliki luka dari masa lalu dan menjadikan makan malam sebagai pelarian dari kehidupan yang rumit.

Setiap episode menyuguhkan berbagai jenis makanan, dari masakan Korea modern hingga sajian khas luar negeri. Aktivitas makan bersama yang awalnya biasa saja, berkembang menjadi momen yang sangat intim dan menyembuhkan secara emosional bagi kedua tokoh.

Kisah ini memperlihatkan bagaimana makan bisa menjadi terapi dalam hubungan interpersonal. Hubungan mereka berkembang seiring waktu melalui berbagai pengalaman kuliner yang hangat, sederhana, namun penuh makna. Drama ini cocok untuk penonton yang menyukai romansa ringan dengan sentuhan emosional.

6. Eccentric Chef Moon

Moon Seung Mo adalah chef terkenal yang kehilangan semangat memasak setelah tragedi keluarga. Ia memilih hidup tenang di desa terpencil sampai bertemu dengan Yoo Yoo Jin, seorang desainer ternama yang kehilangan ingatannya. Kehadiran Yoo Jin perlahan membawa perubahan dalam hidup Moon.

Di tengah suasana desa yang damai, Moon mulai kembali menemukan hasrat memasaknya. Drama ini banyak menampilkan adegan memasak dengan bahan-bahan alami dan lokal. Makanan dalam cerita ini menjadi simbol kebangkitan dan penyembuhan dari trauma.

Hubungan antara Moon dan Yoo Jin juga berkembang seiring waktu melalui kegiatan memasak dan makan bersama. Drama ini memperlihatkan betapa makanan bisa menjadi jembatan untuk memahami dan menyentuh hati seseorang yang tertutup.

7. My Lovely Sam Soon

Kim Sam Soon adalah seorang pembuat kue berbakat yang bekerja di restoran mewah milik Jin Heon. Setelah putus cinta di malam Natal, hidup Sam Soon berubah drastis saat ia dipekerjakan sebagai kepala baker. Hubungannya dengan Jin Heon penuh dinamika yang lucu dan menyentuh.

Kue dan roti menjadi bagian penting dalam perjalanan karakternya, baik sebagai bentuk ekspresi diri maupun pelarian dari kesedihan. Adegan membuat kue di dapur restoran ditampilkan dengan penuh semangat dan emosi.

Selain menyajikan kisah cinta yang unik, drama ini juga menyuguhkan berbagai resep pastry yang menggoda mata. Sam Soon tidak hanya mencintai profesinya, tetapi juga menemukan jati diri lewat setiap adonan dan hiasan kue yang ia buat.

8. Jewel in the Palace

Jewel in the Palace atau Dae Jang Geum menceritakan perjuangan Jang Geum, seorang wanita dari kasta rendah yang menjadi koki kerajaan dan akhirnya menjadi dokter istana. Cerita ini berdasarkan kisah nyata dan berlangsung pada masa Dinasti Joseon.

Makanan memiliki peran sentral dalam drama ini. Jang Geum dikenal karena kecermatannya dalam memilih bahan dan kemampuan memasaknya yang luar biasa. Adegan memasak disajikan dengan latar belakang istana yang mewah dan prosedur dapur kerajaan yang detail.

Drama ini memperlihatkan bagaimana masakan bisa menjadi alat perjuangan dan alat diplomasi. Setiap hidangan bukan sekadar makanan, tapi bagian dari politik dan hubungan antar karakter di lingkungan istana yang penuh intrik.

9. Dae Jang Geum Is Watching

Dae Jang Geum Is Watching adalah spin-off imajinatif dari Jewel in the Palace, menceritakan keturunan Jang Geum yang kini hidup di era modern. San Hae, Jin Mi, dan Jung Shik mewarisi kepekaan luar biasa terhadap rasa, bau, dan keterampilan memasak.

Cerita berfokus pada kehidupan sehari-hari mereka yang dipenuhi dengan makanan lezat dan hubungan antar manusia yang hangat. Adegan makan bersama, review makanan, dan eksperimen kuliner menjadi daya tarik utama drama ini.

Dengan sentuhan humor dan modernitas, drama ini menyuguhkan pengalaman kuliner dari sudut pandang generasi muda. Penonton akan dimanjakan dengan visual makanan modern dan interaksi karakter yang menyenangkan.

10. Let's Eat

Let's Eat mengikuti kehidupan seorang wanita lajang yang tinggal sendiri setelah perceraian. Ia bertemu dengan tetangganya yang ternyata seorang food blogger dan ahli menggambarkan cita rasa makanan.

Setiap episode menampilkan setidaknya satu adegan makan yang sangat menggoda, lengkap dengan suara dan visual yang memikat. Makanan menjadi pelarian dari kesepian dan sarana untuk membangun hubungan baru.

Drama ini mengangkat isu hidup sendiri, kebutuhan akan koneksi, dan peran makanan dalam mengisi kekosongan emosional. Sangat cocok bagi penonton yang ingin melihat bagaimana makanan bisa membawa kebahagiaan di tengah rutinitas urban.

11. Baker King Kim Tak Goo

Kim Tak Goo adalah anak seorang pengusaha roti ternama yang harus berjuang dari nol karena konflik keluarga. Meski memiliki bakat alami sebagai baker, ia harus menghadapi pengkhianatan dan intrik untuk membuktikan kemampuannya.

Drama ini menyuguhkan proses pembuatan roti dengan sangat detail dan dramatis. Dari menguleni adonan hingga proses fermentasi, penonton diajak memahami kerja keras di balik sepotong roti lezat.

Makanan, dalam hal ini roti, menjadi simbol perjuangan, harapan, dan kejujuran. Kisah Tak Goo menyentuh banyak orang karena menunjukkan bahwa kesuksesan dalam dunia kuliner bisa dicapai dengan ketulusan dan semangat pantang menyerah.

(kpl/khs)

Reporter:

Khalishah Sahirah

Rekomendasi
Trending