Kelebihan dan Kekurangan Film Terbaru Raditya Dika 'CATATAN HARIAN MENANTU SINTING'
Diterbitkan:

(Credit: www.instagram.com/catatanharianmenantusinting)
Kapanlagi.com -
Ditulis oleh: Adristi Putri Febrianti
Sunil Soraya kembali ke dunia sutradara setelah sekian lama dirinya terlibat sebagai produser dalam industri film. Sebelumnya, ia terkenal lewat film TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK yang cukup kontroversial pada tahun 2013. Namun, pada tahun ini Soraya kembali dengan karya terbarunya berjudul CATATAN HARIAN MENANTU SINTING.
Film ini merupakan pilihan tepat bagi penonton yang mencari pengalaman berbeda di luar genre horor. Ceritanya menggambarkan dinamika kompleks antara mertua dan menantu, menghadirkan berbagai emosi seperti geregetan, kesal, dan momen yang mengharukan.
CATATAN HARIAN MENANTU SINTING juga menarik karena memperkenalkan kolaborasi pertama antara Raditya Dika dan Ariel Tatum di layar lebar. Raditya Dika, yang biasanya dikenal dengan komedi, kali ini menampilkan sisi yang lebih serius dan memberikan dimensi baru pada karakternya.
Pertanyaan menarik timbul mengenai seberapa besar popularitas yang dapat diraih film ini dibandingkan dengan TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK. So, apakah film CATATAN HARIAN MENANTU SINTING akan sepopuler TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK? Simak ulasannya berikut ini!
Film ini merupakan pilihan tepat bagi penonton yang mencari pengalaman berbeda di luar genre horor. Ceritanya menggambarkan dinamika kompleks antara mertua dan menantu, menghadirkan berbagai emosi seperti geregetan, kesal, dan momen yang mengharukan.
CATATAN HARIAN MENANTU SINTING juga menarik karena memperkenalkan kolaborasi pertama antara Raditya Dika dan Ariel Tatum di layar lebar. Raditya Dika, yang biasanya dikenal dengan komedi, kali ini menampilkan sisi yang lebih serius dan memberikan dimensi baru pada karakternya.
Pertanyaan menarik timbul mengenai seberapa besar popularitas yang dapat diraih film ini dibandingkan dengan TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK. So, apakah film CATATAN HARIAN MENANTU SINTING akan sepopuler TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK? Simak ulasannya berikut ini!
1. Kelebihan film Catatan Harian menantu Sinting
(Credit: www.instagram.com/catatanharianmenantusinting)
Dari perspektif penulis, salah satu kelebihan utama film ini terletak pada plot ceritanya yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Mulai dari dinamika kehadiran ibu mertua dalam kehidupan pasangan baru, hingga konflik-konflik antara mertua dan menantu, setiap adegan disusun dengan cermat sehingga masalah-masalah yang diangkat terasa mendalam hingga akhir film. Film ini tidak hanya menghadirkan drama keluarga, tetapi juga memasukkan elemen komedi ringan yang muncul dari karakter-karakter yang tidak terduga. Meskipun banyak yang mengira Raditya Dika akan menjadi sumber komedi utama, ternyata karakter lain berhasil menyajikan humor yang lebih menonjol, meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi cukup memberikan nuansa tersendiri.
Selain itu, film ini juga menggali lebih dalam tentang budaya Batak, khususnya terkait dengan tradisi pernikahan dan saur matua. Penonton tidak hanya disuguhi dengan cerita menghibur, tetapi juga diberikan kesempatan untuk memahami dan mempelajari lebih lanjut tentang nilai-nilai budaya yang kaya ini.
Secara keseluruhan, Sunil Soraya berhasil menghadirkan film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pengalaman belajar dan refleksi tentang kehidupan sehari-hari serta keberagaman budaya di Indonesia, dengan menyampaikan pesan-pesan yang dalam melalui cerita yang terstruktur dengan baik.
Selain itu, film ini juga menggali lebih dalam tentang budaya Batak, khususnya terkait dengan tradisi pernikahan dan saur matua. Penonton tidak hanya disuguhi dengan cerita menghibur, tetapi juga diberikan kesempatan untuk memahami dan mempelajari lebih lanjut tentang nilai-nilai budaya yang kaya ini.
Secara keseluruhan, Sunil Soraya berhasil menghadirkan film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pengalaman belajar dan refleksi tentang kehidupan sehari-hari serta keberagaman budaya di Indonesia, dengan menyampaikan pesan-pesan yang dalam melalui cerita yang terstruktur dengan baik.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
2. Kekurangan film Catatan Harian menantu Sinting
(Credit: www.instagram.com/catatanharianmenantusinting)
Berdasarkan trailer-nya, film ini menampilkan kehidupan yang ramai dari keluarga Sahat yang memiliki banyak anggota keluarga dan keponakan. Namun, dalam film sebenarnya, kehebohan tersebut tidak begitu banyak ditampilkan. Hanya ada satu atau dua adegan yang memperlihatkan keramaian tersebut, sedangkan sebagian besar fokus pada dinamika antara mertua dan menantu.
Penulis juga menemukan beberapa adegan yang terlalu mudah ditebak, seperti adegan mati lampu dan berenang. Hal ini membuat beberapa penonton bahkan dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya saat menonton film ini.
Selain itu, ada satu karakter yang menurut penulis kurang cocok dalam menggunakan dialek Batak. Meskipun hanya muncul dalam satu adegan, dialek Batak dari karakter ini terdengar kaku dan kurang alami, yang membuat beberapa penonton mungkin terganggu. Meski demikian, hampir semua pemeran dalam film ini mampu menguasai dialek Batak dengan baik dan terdengar sangat alami. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan akting mereka, meskipun ada beberapa yang bukan berasal dari etnis Batak atau tidak tinggal di lingkungan yang berdialek Batak, telah cukup baik untuk film ini.
Penulis juga menemukan beberapa adegan yang terlalu mudah ditebak, seperti adegan mati lampu dan berenang. Hal ini membuat beberapa penonton bahkan dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya saat menonton film ini.
Selain itu, ada satu karakter yang menurut penulis kurang cocok dalam menggunakan dialek Batak. Meskipun hanya muncul dalam satu adegan, dialek Batak dari karakter ini terdengar kaku dan kurang alami, yang membuat beberapa penonton mungkin terganggu. Meski demikian, hampir semua pemeran dalam film ini mampu menguasai dialek Batak dengan baik dan terdengar sangat alami. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan akting mereka, meskipun ada beberapa yang bukan berasal dari etnis Batak atau tidak tinggal di lingkungan yang berdialek Batak, telah cukup baik untuk film ini.
Advertisement
3. Simak trailernya!
Jangan ketinggalan baca yang ini juga!
Kisah Cinta dan Perjalanan Hidup Anies Baswedan Diangkat Jadi Film Layar Lebar 'SENYUM MANIES LOVE STORY'
Selain Aksi Menegangkan, 13 BOM DI JAKARTA Hadirkan Kisah Cinta Menyentuh Lutesha dan Ardhito Pramono
Film dan Series Megan Domani yang Tayang di Tahun 2024, Ada yang Debut di Film Layar Lebar!
Bikin Ngeri! Review Film 'JURNAL RISA' (2024)', Ritual dan Pengusiran Sosok Astral Samex Sang Pembawa Petaka
Film Terbaru Adaptasi Buku 'SENI MEMAHAMI KEKASIH'. Kisahkan Perjalanan Romantis Sang Penulis
(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement