Ketua BPI Setuju Film 'MERAH PUTIH: ONE FOR ALL' Dibatalkan dari Bioskop
Diperbarui: Diterbitkan:

MERAH PUTIH ONE FOR ALL (Credit: Youtube/Historika Film)
Kapanlagi.com - Film animasi MERAH PUTIH: ONE FOR ALL belakangan ini ramai jadi perbincangan. Terlebih trailer dari film tersebut memantik beragam komentar. Tak sedikit yang meminta MERAH PUTIH: ONE FOR ALL batal tayang saja.
Gunawan Paggaru selaku Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) pun menanggapi permintaan itu. Ia mengaku setuju jika MERAH PUTIH: ONE FOR ALL batal tayang di bioskop.
“Saya setuju. Lebih baik dibatalkan supaya kita dapat pelajaran banyak. Dan itu berbahaya buat XXI,” terang Gunawan dilansir dari medcom.id Rabu (13/8).
Advertisement
Baca berita tentang film MERAH PUTIH: ONE FOR ALL di Liputan6.com.
1. Sineas Lain Sudah Antri
Lebih lanjut, Gunawan mengungkap kekhawatirannya pada nasib para sineas lain yang sudah mengantri untuk menayangkan film mereka.
"Kalau dia (bioskop) menayangkan sesuatu yang tidak layak ditonton, artinya orang yang antri itu gimana," ujarnya.
Gunawan merasa jika film tidak mengantri maka itu tidak sesuai aturan dan distribusinya dipertanyakan.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
2. Kewenangan Ada Pada Bioskop
"Yang menjadi masalah kalau tiba-tiba yang satu filmnya tidak layak, terus tidak ikut antre, ini kan bermasalah. Di dalam distribusi kita jadi nggak beres. Jadi, nggak beres aturannya apa yang dipakai," imbuhnya lagi.
Meski setuju MERAH PUTIH: ONE FOR ALL batal tayang di bioskop, Gunawan tetap mengembalikan kewenangan kepada pihak bioskop.
"Bioskop bisa beralasan, 'Ya, terserah gue, dong, gue yang punya.' Dan kita tidak bisa paksa itu. Tidak ada aturan untuk bisa memaksa mereka untuk tidak memutar yang mana, memutar yang mana. Itu decision-nya di mereka," jelasnya.
3. Diberi Kebebasan
"Kalau balik lagi diberi kebebasan. Di undang-undangnya begitu soalnya, diberi kebebasan kepada eksibitor (pemilik bioskop) untuk menentukan film yang mereka putar. Nah, ini yang bermasalah kan," imbuh Gunawan lagi.
Untuk mengatasi persoalan ini, Gunawan menyarankan pemerintah membuat aturan yang lebih ketat, misalnya dengan mengurutkan jadwal tayang berdasarkan nomor sensor. Hal ini diharapkan dapat menciptakan sistem distribusi yang lebih adil dan transparan.
(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)
Advertisement