'LOTUS REQUIEM', Digarap Empat Sutradara Perempuan

Penulis: Yunita Rachmawati

Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Empat sutradara perempuan Indonesia, Nia Dinata, Upi Avianto, Fatimah Tobing, dan Lasja Fauzia, sedang menggarap sebuah film tentang perempuan berjudul LOTUS REQUIEM yang rencananya akan diluncurkan akhir tahun ini."Ini adalah film antologi yang terinspirasi dari berbagai masalah yang menyelimuti kehidupan perempuan Indonesia," Upi di Jakarta, Jumat (6/7).Menurut dia, antologi itu terdiri atas empat film pendek yang diikat bersama dalam satu premis, yaitu permasalahan perempuan. Sutradara film COKLAT STROBERI itu mengungkapkan LOTUS REQUIEM mengambil filosofi hidup bunga teratai sebagai dasar untuk tema film. Ibaratnya bunga teratai, mereka tumbuh dengan keanggunan dan harga diri di tengah-tengah lingkungan yang kotor dan penuh lumpur.Pengambilan gambar film ini berlangsung 4 Juli hingga 5 Agustus di Jakarta, Cileungsi, Pulau Kelapa (Kepulauan Seribu), dan Yogyakarta. Film ini diproduksi Kalyana Shira Films bekerjasama dengan Ford Foundation."Masing-masing film pendek berdurasi sekitar 20 menit dan masing-masing sutradara akan memberikan sentuhan khas mereka dalam film ini," ujar Upi.LOTUS REQUIEM menampilkan kisah empat perempuan, yakni Safina (diperankan Kirana Larasati), Sumantri (Rieke Dyah Pitaloka), Esi (Shanty), dan Laksmi (Susan Bachtiar).Upi yang menggarap film pendek tentang Safina mengungkapkan, kisah remaja usia 16 tahun ini adalah tentang bagaimana pergaulan seks anak muda di Indonesia khususnya Yogyakarta, seberapa parahnya perilaku dan sejauh mana pemahaman mereka tentang seks."Kami sudah melakukan riset panjang untuk cerita ini dengan mewawancarai sejumlah pelajar SMA di Yogyakarta. Melihat hasilnya saya merasa seperti ditampar," kata sutradara film REALITA, CINTA, DAN ROCK N ROLL ini.Meski tak mengungkap lebih jauh tentang hasil riset itu, Upi mengungkapkan ada hal yang sangat mencengangkan dari wawancara yang dilakukan pada tahun 2006 itu."Pengetahuan mereka semakin berkembang dan ada fakta yang mengerikan tentang pengalaman seks mereka, tentang bagaimana cara menggugurkan kandungan. Karena itu saya berharap kisah Safina bisa menjadi peringatan bagi kita semua untuk membenahi semua ini," ujarnya.Selain Safina, dalam film LOTUS REQUIEM yang naskahnya ditulis Vivian Idris dan Melissa Karim ini dikisahkan juga tentang Sumantri yang berprofesi sebagai bidan di sebuah pulau kecil. Ia sosok yang penuh dedikasi dan terus bergulat menyelamatkan pasien-pasiennya tanpa menyadari kesehatannya sendiri yang terancam.Perempuan berikutnya adalah Laksmi, perempuan kelas menengah yang terjangkit HIV positif dari suaminya sendiri dan harus membuat keputusan drastis dalam kehidupannya untuk berbuat yang terbaik bagi dirinya dan anak perempuan satu-satunya dalam kurun waktu yang terbatas. Sedangkan Esi, bekerja sebagai pembersih WC di klub dangdut yang harus menghadapi kemiskinan dan pelecehan seksual yang dialami anaknya."Film ini akan menjadi sebuah film layar lebar kolektif yang unik dan memberi sensasi dramatis yang berbeda kepada penonton," kata Upi

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

(*/boo)

Rekomendasi
Trending