Niniek L Karim Dan Psikologi Positif
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Penggambaran kaum perempuan oleh berbagai media termasuk film dan televisi seharusnya yang membawa manfaat, karena berbagai kasus yang memperlihatkan perempuan sebagai mahluk lemah dan rentan terhadap tindak kekerasan, antara lain di dalam tidaklah terlalu berguna, demikian kata psikolog yang juga aktris, Niniek L Karim.
"Kalaupun ada maksud pembuat film atau sinetron memperlihatkan masih banyak kasus kekerasan atau tindakan semena-mena terhadap perempuan, saya kira tidak terlalu bermanfaat," kata salah satu pemeran dalam film CA BAU KANini kepada ANTARA di Jakarta beberapa saat lalu.
Mengakui dirinya saat ini menganut faham psikologi positif, bintang film BUNDA (Teguh Karya, 1990-an) ini mengatakan, "Sebaiknya yang diangkat justru sosok wanita digdaya. Dengan begitu, ia akan menjadi contoh dan teladan yang baik bagi yang lain," katanya.
Niniek juga menyatakan dirinya bangga dan puas mendapati hasil penilaian tim juri Lomba Penulisan Skenario Film Cerita (LPSFC) 2006, yang menempatkan 16 naskah peraih nominasi dengan dominasi kaum perempuan sebagai tokoh utama.
Advertisement
"Secara tidak sengaja, 15 skenario terpilih tokoh utamanya perempuan, semuanya powerful," katanya.
Skenario nomine LPSFC 2006 antara lain BUNGA TROTOAR, CINTA YANG SUCI DAN KLISE, CHRISTINA MARTA TIAHAHU, PREMEPUAN PEMALI, WANITA DARI NEGERI WEWANGIAN.
Lomba tahunan itu sudah diselenggarakan untuk ketiga kalinya sejak 2004 oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata sebagai bagian dari program Pembuatan Film Kompetitif demi mendorong kebangkitan perfilman nasional.
Pada tahun ini, Niniek L Karim adalah angota tim juri yang diketuai oleh Arswendo Atmowiloto.
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(*/boo)
Yunita Rachmawati
Advertisement