Pentas Perdana 'Abang Thamrin Dari Betawi' Sukses, Teuku Zacky Puas
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Pementasan perdana seni teater bertajuk Abang Thamrin Dari Betawi karya (alm) Asrul Sani di TIM Jakarta, Kamis (7/6), sukses. Seluruh pemain dari Sanggar Pelakon pimpinan Mutiara Sani dan sutradara Jose Rizal Manua merasa puas.
"Saya merasa sangat luar biasa, ini pengalaman pertama saya dalam berteater. Saya puas, tetapi tidak boleh puas sampai di sini," kata aktor Teuku Zacky yang berperan sebagai Muhammad Husni Thamrin, salah seorang pahlawan nasional.
Seusai pertunjukan berdurasi dua setengah jam itu, Mutiara Sani, Jose, Zacky, Mark Sungkar (berperan sebagai legislator Belanda Fruin), dan narator Gibran Sani tampak berpelukan.
Abang Thamrin Dari Betawi dipentaskan untuk publik di tempat yang sama pada 8-9 Juni 2007, dalam rangka ulang tahun DKI Jakarta ke-480 pada 22 Juni 2007 dan memperingati Hari Anti Narkotika Internasional pada 26 Juni. Abang Thamrin Dari Betawi merupakan karya Asrul Sani (10 Juni 1927 - 11 Januari 2004) yang semasa hidupnya merupakan suami Mutiara Sani. Karya itu pernah ditampilkan di Balai Sidang Senayan, Jakarta, pada tahun 1987.
Advertisement
Aktor Mark Sungkar pun merasa bahagia mendapatkan kesempatan untuk tampil kembali dalam pementasan yang sama dengan 20 tahun yang lalu.
"Bedanya kalau dulu saya memainkan peran sebagai legislator Kevin de Jong yang panjang-panjang dialognya, saat ini sebagai fruin yang relatif pendek-pendek. Saya bahagia," katanya.
Ia menegaskan bahwa tema pertunjukan tersebut sangat kuat, tinggal bagaimana memasarkannya saja supaya banyak mendatangkan penonton. Mutiara Sani pun optimis dalam pementasan dua hari tersebut bakal menyedot animo masyarakat dan petinggi pemerintahan untuk menyaksikan pertunjukan teater yang dimainkan sekitar 70 pemain dan pendukung itu.
Sementara itu, sutradara Jose Rizal Manua mengaku tidak kesulitan dalam mengarahkan para pemain, meskipun Zacky baru pertama kali bermain teater.
"Saya hanya membongkar dirinya untuk masuk dalam peran yang dimainkan. Setelah keluar kekayaan dirinya maka semua berjalan baik," kata pemimpin Teater Tanah Air yang pernah fantastis menjuarai Festival Teater Anak-anak Dunia ke-9, di Lingen, Jerman, 14-22 Juli 2006, menyapu bersih 19 medali emas untuk seluruh kategori pada ajang empat tahunan, dalam lakon Wow karya Putu Wijaya itu.
Pertunjukan Abang Thamrin Dari Betawi mengisahkan perjuangan pahlawan asal Betawi, Muhammad Husni Thamrin (16 Februari 1894 - 11 Januari 1941) dalam sidang-sidang Volksraad (Dewan Rakyat, DPR zaman Belanda) untuk kemaslahatan rakyat Indonesia. Mat Seni, panggilan Muhammad Husni Thamrin menunjukkan kemampuannya sebagai seorang legislator tangguh dan melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda, sampai akhirnya dikenai tahanan rumah pada 6 Januari 1941 dan lima hari kemudian wafat.
Dalam pementasan perdana Abang Thamrin Dari Betawi itu, ada catatan kecil yang narator selipkan dalam menyampaikan keterangan bahwa orang-orang radikal yang melawan Belanda 'dihabiskan', semestinya 'dihabisi'.
Begitu juga map merah yang diterima Zacky saat memerankan Thamrin dalam persidangan di Volkstraad berisi kawat pemerintah Belanda yang membubarkan Sekolah Taman Siswa dibawa terus hingga pidato Zacky yang membacakan pemberitaan koran-koran tentang penggeledahan polisi Belanda atas rapat-rapat para pejuang kemerdekaan.
Jose, Gibran, Mark, Mutiara Sani, dan Zacky merasa senang mendapatkan catatan dari wartawan yang disampaikan dalam jumpa pers seusai pementasan perdana.
"Anda jeli sekali, terima kasih," kata mereka.
Pementasan tersebut diakhiri dengan mengumandangkan lagu perjuangan MAJU TAK GENTAR sambil mengibarkan bendera merah putih.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(*/boo)
Yunita Rachmawati
Advertisement