Apa yang Menyebabkan Paus Fransiskus Kritis? Ini Penjelasan Lengkapnya
Diperbarui: Diterbitkan:

Paus Fransiskus
Kapanlagi.com - Dalam beberapa hari terakhir, kabar mengenai kondisi kesehatan Paus Fransiskus telah mengguncang hati umat Katolik dan pengamat internasional. Krisis pernapasan yang dialaminya semakin memicu keprihatinan mendalam.
Sejak pertama kali merasakan kesulitan bernapas, Paus Fransiskus telah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Tim medis bekerja keras untuk menstabilkan kondisi beliau yang semakin menurun.
Kondisi kritis yang dihadapi, termasuk pneumonia ganda dan anemia, telah menimbulkan spekulasi luas mengenai dampaknya terhadap kepemimpinan Vatikan. Setiap perkembangan terbaru mengenai kesehatan Paus Fransiskus kini menjadi sorotan, dengan berbagai pihak mengikuti dengan cermat situasi yang tengah berlangsung.
Advertisement
1. Awal Mula Krisis Kesehatan Paus Fransiskus
Pada tanggal 14 Februari yang lalu, dunia dikejutkan oleh kabar mengenai kesehatan Paus Fransiskus yang mulai memunculkan rasa khawatir. Beliau mengalami kesulitan bernapas yang memerlukan penanganan medis darurat di Rumah Sakit Gemelli, Roma.
Riwayat penyakit paru-paru yang membayangi beliau sejak muda menjadi faktor utama yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi serius, sehingga gejala pernapasan ini dianggap sebagai peningkatan dari kondisi kronis yang telah lama dideritanya.
Kejadian ini segera menarik perhatian tim medis Vatikan yang langsung melakukan evaluasi menyeluruh, karena setiap perubahan kecil pada kesehatan Paus dapat memiliki dampak besar pada aktivitas kepausan dan stabilitas gereja yang dipimpinnya.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
2. Diagnosis dan Kondisi Pernapasan yang Meningkat
Paus Fransiskus kini berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan akibat pneumonia ganda, sebuah infeksi serius yang menyerang kedua paru-parunya dan menyebabkan peradangan serta kesulitan bernapas yang signifikan.
Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari rri.co.id, seorang perwakilan Vatikan menyatakan, "Kondisi Paus Fransiskus terus kritis setelah menderita krisis pernapasan seperti asma yang berkepanjangan. Paus lebih tidak sehat daripada kemarin dan telah menerima transfusi darah," yang menggambarkan betapa cepatnya kondisi beliau menurun.
Tim medis juga menambahkan bahwa komplikasi pernapasan yang dialami Paus tidak hanya disebabkan oleh pneumonia, tetapi juga diperburuk oleh riwayat penyakit paru-paru kronis serta gejala anemia yang semakin memperparah keadaan.
Advertisement
3. Pengobatan Intensif dan Prosedur Transfusi Darah
Dalam upaya untuk memulihkan kesehatan Paus Fransiskus yang tengah terpuruk, beliau segera dirawat intensif di RS Gemelli, di mana tim medis menerapkan beragam terapi khusus untuk mengatasi pneumonia ganda dan komplikasi lainnya.
Dengan langkah-langkah kritis yang diambil, termasuk pemberian terapi oksigen aliran tinggi dan transfusi darah, para dokter dan perawat berusaha keras untuk meningkatkan kondisi beliau.
Transfusi darah ini sangat penting untuk mengatasi rendahnya jumlah trombosit yang disebabkan oleh anemia, hasil dari serangkaian tes darah. Harapannya, upaya ini dapat memberikan stabilitas pada sistem peredaran darah dan mendukung fungsi organ vital Paus Fransiskus.
4. Pemantauan Kondisi dan Risiko Sepsis serta Komplikasi
Meskipun pengobatan telah dilakukan dengan penuh ketekunan, tim medis tetap bersiaga menghadapi kemungkinan komplikasi serius, terutama ancaman sepsis jika infeksi yang mendasari menjalar ke aliran darah.
Dr. Sergio Alfieri, salah satu dokter yang merawat Paus, menekankan betapa pentingnya pemantauan yang ketat, "Jika infeksi ini menyebar ke aliran darah, situasinya bisa semakin rumit." Oleh karena itu, setiap tanda vital dan respons tubuh terhadap terapi terus dicermati dengan seksama.
Selain itu, hasil tes darah menunjukkan adanya insufisiensi ginjal awal yang ringan, menambah kompleksitas kondisi yang dihadapi, di mana setiap perubahan kecil harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi lebih lanjut yang bisa membahayakan keselamatan Paus.
5. Spekulasi dan Dampak Terhadap Kepemimpinan Vatikan
Di tengah penurunan kesehatan yang dialaminya, spekulasi mulai merebak di kalangan pengamat dan umat Katolik tentang apakah kondisi kritis ini akan berpengaruh pada masa depan kepemimpinan Paus, mengingat sejarah pengunduran diri Paus Benediktus XVI yang masih membekas.
Namun, Paus Fransiskus dengan tegas menegaskan bahwa memimpin gereja adalah panggilan seumur hidup, mencerminkan dedikasi dan komitmennya yang mendalam meskipun ia harus menghadapi tantangan kesehatan yang serius.
6. FAQ
Q1: Apa penyebab utama kondisi kritis Paus Fransiskus?
A1: Penyebab utamanya adalah pneumonia ganda yang menyerang kedua paru-paru, disertai dengan komplikasi anemia dan insufisiensi ginjal awal yang meningkatkan risiko komplikasi serius.
Q2: Sejak kapan Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit?
A2: Paus Fransiskus telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari, setelah mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari.
Q3: Apa langkah pengobatan yang telah dilakukan untuk menstabilkan kondisinya?
A3: Upaya pengobatan meliputi pemberian terapi oksigen aliran tinggi, transfusi darah untuk mengatasi trombosit rendah dan anemia, serta pemantauan ketat oleh tim medis.
Q4: Apakah kondisi ini berdampak pada kepemimpinan Vatikan?
A4: Meskipun kondisi kesehatan Paus kritis, beliau tetap menegaskan bahwa kepemimpinan gereja adalah panggilan seumur hidup, meskipun situasi ini memicu spekulasi tentang masa depan institusi Vatikan.
(Kena spill Ruben Onsu, Ayu Ting Ting ternyata sudah punya pacar baru?)
(kpl/rmt)
Ricka Milla Suatin
Advertisement