1. Awal Karier dan Masa Muda di Hollywood

Steven Seagal, lahir pada 10 April 1952 di Lansing, Michigan, adalah sosok yang tak asing lagi di dunia seni bela diri. Sejak kecil, kecintaannya pada karate mengantarkannya untuk menjelajahi lebih dalam seni bela diri Jepang, Aikido, di mana ia berhasil meraih gelar black belt yang mengesankan.

Perpindahannya ke Jepang di usia 20-an menjadi momen krusial, di mana ia tidak hanya menekuni Aikido, tetapi juga mendirikan dojo sendiri. Keahlian bela dirinya yang luar biasa menarik perhatian industri film di Amerika Serikat, dan pada tahun 1988, ia meluncurkan debutnya di layar lebar dengan film "Above the Law", yang langsung mencuri perhatian dan menandai awal kariernya sebagai bintang laga yang selalu menyuguhkan aksi bela diri yang autentik dan memukau.

2. Puncak Popularitas

Era 90-an merupakan puncak kejayaan bagi Steven Seagal, di mana film-film seperti "Under Siege" (1992) dan "Hard to Kill" (1990) menjadikannya sebagai ikon tak tergantikan dalam dunia perfilman aksi. Dengan gaya bertarung tangan kosong yang memukau dan ketenangan luar biasa saat menghadapi bahaya, Seagal berhasil menggaet hati para penggemar dari berbagai kalangan.

Namun, perjalanan kariernya di Hollywood tak hanya berhenti di layar lebar; ia juga berani melangkah ke belakang kamera sebagai produser dan sutradara, dengan "On Deadly Ground" (1994) sebagai salah satu karya yang ia garap sendiri. Tak hanya itu, bakatnya sebagai musisi blues pun tak boleh dilupakan, di mana ia telah meluncurkan beberapa album yang menambah warna dalam perjalanan seni yang penuh warna ini.

3. Peran di Luar Dunia Film

Selain dikenal sebagai bintang film laga, Steven Seagal ternyata memiliki banyak sisi menarik lainnya. Sebagai seorang ahli seni bela diri, ia tak segan-segan membagikan ilmunya melalui pelatihan khusus untuk aparat keamanan dan militer, bahkan pernah dipercaya melatih unit khusus di berbagai negara.

Pada tahun 2018, Seagal diangkat menjadi duta khusus Rusia untuk hubungan budaya dengan Amerika Serikat, sebuah langkah yang semakin memperluas jangkauan pengaruhnya di luar layar perak. Tak hanya itu, kecintaannya pada lingkungan mendorongnya untuk aktif dalam berbagai kampanye pelestarian alam, menjadikannya sosok yang berkomitmen untuk menjaga bumi kita.

4. Hubungan dengan Indonesia

Steven Seagal telah menjalin hubungan yang erat dengan Indonesia selama bertahun-tahun, dan salah satu momen bersejarahnya terjadi pada peresmian Planet Hollywood di Jakarta pada tahun 1994, di mana ia berkesempatan bertemu dengan sejumlah tokoh penting, termasuk Titiek Soeharto.

Kunjungan terbarunya ke Tanah Air semakin menguatkan ikatan istimewa tersebut, di mana selain reuni dengan Titiek, ia juga meluangkan waktu untuk bertemu sahabat lamanya, Prabowo Subianto, yang telah dikenalnya sejak masa pelatihan militer.

5. Persahabatan dengan Prabowo dan Titiek Soeharto

Kedekatan antara Steven Seagal, Prabowo, dan Titiek Soeharto berhasil mencuri perhatian publik. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo, mengungkapkan bahwa pertemuan tak terduga antara Seagal dan Prabowo baru-baru ini mencerminkan ikatan akrab yang telah terjalin lama di antara mereka.

Dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul, Seagal tampaknya menemukan chemistry yang kuat dengan Prabowo, terutama berkat kesamaan minat mereka dalam dunia bela diri.

6. Apa film Steven Seagal yang paling terkenal?

Salah satu karya paling legendaris dari Steven Seagal adalah film "Under Siege," yang menghentak layar lebar pada tahun 1992.

7. Apakah Steven Seagal benar-benar seorang ahli bela diri?

Steven Seagal, seorang maestro seni bela diri asal Jepang, menguasai Aikido hingga meraih sabuk hitam tingkat tinggi. Sebelum menggebrak dunia perfilman Hollywood, ia bahkan sempat mendirikan dojo di Jepang, menandakan kedalaman pengetahuannya dalam seni bela diri yang elegan ini.

8. Apa hubungan Steven Seagal dengan Indonesia?

Steven Seagal menjalin kedekatan yang erat dengan sejumlah tokoh terkemuka Indonesia, termasuk Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto, hubungan ini diduga berawal dari momen bersejarah saat acara Planet Hollywood di Jakarta pada tahun 1994.